Contoh Dan Tahapan Pengembangan Potensi Diri Positif
Potensi diri dibagi menjadi dua yakni potensi diri nyata dan negatif, lantas apa yang menghipnotis keduanya dan bagiama prosesnya maupun contoh dalam kehidupan sehari-hari.?
Para pendekar sudah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia tetapi kita yang harus mempertahankan dan mengisinya melalui karya yang positif. Bangsa yang maju ialah bangsa yang rakyatnya mau bekerja keras, giat dan tangguh dalam mewujudkan sebuah prestasi. Sebab perlu diingat bahwa Tuhan sendiri tidak akan mengubah kondisi suatu bangsa bila bangsa tersebut tidak mau berubah.
Ingatkah kalian dengan pepatah: "di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang besar lengan berkuasa (mensana in corpore sano)"? Nah potensi diri yang nyata ialah yang menjaga kekuatan dan kesehatan fisik.
Ini ialah tugas serta yang baik dari masyarakat dalam menunjang potensi diri siswa dalam berprestasi sehingga terampil dalam menerapkan IPTEK.
Sebenarnya dalam berkompetisi tidak ditemukan adanya aliran yang mengakibatkan orang lain sebagai objek atau musuh. Kaprikornus kompetitif ialah orang lain dijadikan sebagai kawan dalam mencapai suatu prestasi.
Masalah yang muncul tidakboleh hingga kata kompetisi menj adi konkurensi (to conquer defeat/ overcome enemy) mengalahkan orang lain/ musuh. Oleh lantaran hasil yang dicapai bukan lagi kemenangan (winning) melainkan memukul mundur (beating).
Selain itu bila kompetisi mensyaratkan adanya kompetensi atau keahlian, maka dalam konkurensi akan ada komparasi, gaya hidup membandingkan secara tidak sehat, dan praktik konkurensi ialah produk muatari pikiran irrasional yang berperihalan dengan budi hidup rasional.
Bersaing itu sehat lantaran ada acuan, akan mendorong terciptanya energi dan akan sanggup memacu prestasi diri seseorang, asal tidakboleh menghalalkan segala cara, dan harus selalu ingat dosa dan Tuhan selalu mengawasi sikap umatnya. Jika harus bersaing seharusnya dimulai dengan langkah sebagai diberiku:
a. Berani memulai
b. Fokus pada keunggulan
c. Transformasi energi konkurensi
Maksudnya seseorang bila hendak bersaing harus mempersiapkan ke tiga hal di atas yaitu berani memulai tidak menunda, kemudian memseriuskan pada keunggulan yang dimiliki serta yang tidak kalah pentingnya ialah mengubah energi persaingan yang bersifat negatif menjadi sesuatu yang positif, biar terjadi persaingan yang sehat dan mencapai hasil yang optimal.
Bakat .yang besar tadi harus didukung dengan motivasi yang besar lengan berkuasa dari dalam dirinya. Seorang pemimpin yang hebat selain bisa dipersiapkan melalui pendidikan dan petes akan lebih hebat bila ia mempunyai talenta terpendam sebagai potensi dirinya.
Dalam upaya menyebarkan potensi diri ada 4 tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Mengenali diri sendiri
b. Memposisikan diri
c. Mendobrak diri
d. Aktualisasi diri
- Memiliki idealisme
- Dinamis dan kreatif
- Keberanian mengambil resiko
- Optimis dan kegairahan semangat
Para pendekar sudah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia tetapi kita yang harus mempertahankan dan mengisinya melalui karya yang positif. Bangsa yang maju ialah bangsa yang rakyatnya mau bekerja keras, giat dan tangguh dalam mewujudkan sebuah prestasi. Sebab perlu diingat bahwa Tuhan sendiri tidak akan mengubah kondisi suatu bangsa bila bangsa tersebut tidak mau berubah.
- Kemandirian dan disiplin murni
- Fisik yang besar lengan berkuasa dan sehat
Ingatkah kalian dengan pepatah: "di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang besar lengan berkuasa (mensana in corpore sano)"? Nah potensi diri yang nyata ialah yang menjaga kekuatan dan kesehatan fisik.
- Sikap ksatria
- Terampil dalam menerapkan IPTEK
Ini ialah tugas serta yang baik dari masyarakat dalam menunjang potensi diri siswa dalam berprestasi sehingga terampil dalam menerapkan IPTEK.
- Kompetitif
Sebenarnya dalam berkompetisi tidak ditemukan adanya aliran yang mengakibatkan orang lain sebagai objek atau musuh. Kaprikornus kompetitif ialah orang lain dijadikan sebagai kawan dalam mencapai suatu prestasi.
Masalah yang muncul tidakboleh hingga kata kompetisi menj adi konkurensi (to conquer defeat/ overcome enemy) mengalahkan orang lain/ musuh. Oleh lantaran hasil yang dicapai bukan lagi kemenangan (winning) melainkan memukul mundur (beating).
Selain itu bila kompetisi mensyaratkan adanya kompetensi atau keahlian, maka dalam konkurensi akan ada komparasi, gaya hidup membandingkan secara tidak sehat, dan praktik konkurensi ialah produk muatari pikiran irrasional yang berperihalan dengan budi hidup rasional.
Bersaing itu sehat lantaran ada acuan, akan mendorong terciptanya energi dan akan sanggup memacu prestasi diri seseorang, asal tidakboleh menghalalkan segala cara, dan harus selalu ingat dosa dan Tuhan selalu mengawasi sikap umatnya. Jika harus bersaing seharusnya dimulai dengan langkah sebagai diberiku:
a. Berani memulai
b. Fokus pada keunggulan
c. Transformasi energi konkurensi
Maksudnya seseorang bila hendak bersaing harus mempersiapkan ke tiga hal di atas yaitu berani memulai tidak menunda, kemudian memseriuskan pada keunggulan yang dimiliki serta yang tidak kalah pentingnya ialah mengubah energi persaingan yang bersifat negatif menjadi sesuatu yang positif, biar terjadi persaingan yang sehat dan mencapai hasil yang optimal.
- Daya pikir yang besar lengan berkuasa
- Memiliki talenta
Bakat .yang besar tadi harus didukung dengan motivasi yang besar lengan berkuasa dari dalam dirinya. Seorang pemimpin yang hebat selain bisa dipersiapkan melalui pendidikan dan petes akan lebih hebat bila ia mempunyai talenta terpendam sebagai potensi dirinya.
Dalam upaya menyebarkan potensi diri ada 4 tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Mengenali diri sendiri
b. Memposisikan diri
c. Mendobrak diri
d. Aktualisasi diri
Daftar Pustaka: PT. JePe Press Media Utama
Post a Comment for "Contoh Dan Tahapan Pengembangan Potensi Diri Positif"