Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam Teladan Sikap Dan Kepuasan Konsumen

Circular flow diagram sebagaimana sudah kita pelajari pada Bab 2 mempersembahkan citra kepada kita bagaimana perekonomian bekerja. Pada circular flow diagram tersebut dijelaskan bahwa rumah tangga konsumsi (konsumen) dan rumah tangga produksi (perusahaan) bertemu dalam pasar barang dan juga pasar faktor produksi. 

Kedua belah pihak bertransaksi untuk mendapat kebutuhan yang diinginkan. Konsumen berkepentingan untuk memperoleh barang yang diproduksi oleh perusahaan. Sementara itu, perusahaan berkepentingan runtuk memperoleh faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen. 

Pada pasar barang, konsumen membeli barang dan jasa yang dimiliki perusahaan pada tingkat harga tertentu. Jumlah barang dan harga ini ialah hasil dari interaksi kedua belah pihak. Kon-sumen membeli barang dan jasa menurut preferensi maupun pendapatan yang dimilikinya. Keputusan konsumen ibarat ini dibahas dalam sikap konsumen. 

Sebaliknya, perusahaan menjual barang dan jasanya menurut biaya yang sudah dikeluarkan (biaya materi baku, jumlah tenaga/waktu dan keahlian yang sudah dikeluarkan) serta laba yang diinginkan. Keputusan perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa atas dasar kondisi yang dihadapinya disebut sikap produsen. Kedua konsep ini, baik sikap konsumen dan produsen, akan dibahas dalam cuilan ini. 

misal Perilaku Konsumen


Konsumen membeli barang dan jasa dari perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Itulah mengapa keseimbangan pasar output (barang dan jasa) sangat ditentukan oleh besarnya seruan output oleh konsumen. 

Atas dasar apa konsumen memilih permintaannya untuk dikonsumsi di pasar output? Bila diperhatikan lebih lanjut, korisumen melaksanakan konsumsi menurut besarnya kepuasan (utility) yang didiberikan oleh suatu barang. Semakin tinggi kepuasaan yang bisa didiberikan sebuah barang kepada konsumen, semakin tinggi pula seruan konsumen terhadap barang tersebut, dan juga sebaliknya. 

Selanjutnya, pada cuilan ini kita akan mencoba melihat bagaimana konsumen memilih jumlah barang yang akan dikonsumsinya menurut pendapatan yang dimilikinya. Ada empat konsep dasar yang akan dibahas di sini: (1) kepuasan total (total utility); (2) kepuasan marjinal (marginal utility), (3) kepuasan total dan marjinal yang semakin menurun, dan; (4) kepuasan yang sama.

A. Kepuasan Total (Total Utility)

Kepuasan total atau disebut juga utiritas total (total utility) yaitu kepuasan yang dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan. Sebagai contoh, pembelian sawo oleh para konsumen di kebanyakan supermarket meningkat terus dari ahad ke minggu. Pada ahad pertama, konsumen membeli sawo rata-rata sebesar 50 kwintal. 

Minggu kedua, konsumen meningkatkan pembeliannya sawo menjadi sekitar 80 kwintal. Ini berarti kepuasan total sawo pada ahad kedua naik. Apabila ahad ketiga pembelian sawo makin menurun, itulah tandanya kepuasan total konsumen terhadap sawo sudah menurun. 

B. Kepuasan Marjinal (Marginal Utility)

Kepuasan marjinal atau disebut juga utilitas marjinal (marginal utility) yaitu pertambahan kepuasan yang dinikmati dari setiap komplemen unit barang atau jasa yang dikonsumsi. Sebagai contoh, konsumsi 1 buah jeruk pertama memdiberi kepuasan total 40. Konsumsi jeruk kedua menghasilkan kepuasan total sebesar 70, berarti kepuasan marjinal yaitu 30 (70 - 40). 

C. Kepuasan Total dan Marjinal yang Semakin Menurun 

Konsumen berusaha menikmati barang atau jasa yang dimiliki sepuas-puasnya. Sesudah kepuasan dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa berlangsung terus-menerus, hingga titik tertentu kesudahannya kepuasan itu akan hingga pada tingkat kejenuhan tertentu. 

Sesudah mencapai tingkat tertentu, kepuasan tersebut akan menuruni. misal yang amat sederhana yaitu tingkat kepuasan kita ketika minum. ulet sedang haus-hausnya, segelas air pertama akan terasa segar, gelas kedua akan lebih menyegarkan, gelas ketiga akan mengakibatkan kita kekenyangan atau bahkan merasa mual. Jika kita minum gelas keempat kemungkinan kita akan muntah. 

misal di atas mengatakan turunnya kepuasan total sehabis hingga pada tingkat kejenuhan tertentu. Bagaimana dampaknya pada kepuasan uffirjinal? Pada dikala kepuasan total menurun, maka kepuasan marjinalnya bernilai negatif. Perhatikan Tabel 4.1 semoga lebih terang terkena konsumsi jeruk seseorang. Jika Tabel 4.1 itu digambarkan dalam bentuk grafik maka akan tampak sebagaimana disajikan pada Peraga 4.1.

Dari Tabel 4.1 dan Peraga 4.1 tampaklah bahwa kepuasan total seseorang tersebut pada awalnya terus meningkat seiring dengan naiknya konsumsi jeruk hingga mencapai puncaknya di titik E dan F. Di kedua titik tersebut, tingkat konsumsi jeruk sebesar 5 dan 6 buah dengan kepuasan total sebesar 98. Tetapi, konsumsi lebih jauh di atas jumlah tersebut mengakibatkan kepuasan akan menurun. Ini terlihat dari konsumsi di titik G, H, dan I, yang mempunyai tingkat kepuasan total yang lebih rendah dari kepuasan total di titik E maupun F. 

Bila kita hubungkan dengan kurva kepuasan marjinal, maka terlihat bahwa kepuasan marjinal bernilai nyata hingga titik F'. Di titik ini pun, kepuasan marjinal bernilai nol, yang artinya komplemen konsumsi jeruk tidak menambah kepuasan sama sekali. Sementara itu, konsumsi di atas litik tersebut mempersembahkan nilai kepuasan marjinal yang negatif. Ini berarti komplemen konsumsi jeruk justru mengurangi kepuasan yang sudah dimiliki. 

Penjelasan di atas mempersembahkan citra kepada kita bahwa dari kurva TU dan MU terlihat setiap kepuasan naik hingga ke titik tertentu, kemudian kepuasan itu akan menurun.

 Circular flow diagram sebagaimana sudah kita pelajari pada Bab  Macam misal Perilaku dan Kepuasan Konsumen

Dari Tabel 4.1 dan Peraga 4.1, sanggup kita simpulkan bahwa kepuasan mengkonsumsi suatu arang atau jasa yang citlakukan terus-menerus mula-mula akan meningkat hingga kesudahannya akan terjadi kejenuhan dan mulai menurun. Kesimpulan kita ini ialah intisari Hukum Gossen I. 

D. Kepuasan yang Sama

Konsumen, selain mencari kepuasan untuk suatu barang dan jasa tertentu, juga mencari kepuasan akan barang (jasa) dan kebutuhan lainnya. Gejala ini sanggup kita pahami mengingat kebutuhan insan yang beragam. Hanya saja, insan mempunyai pendapatan yang konsumen mencari kepuasan melalui konsumsi makanan dan pakaian. Gabungan kepuasan makanan dan pakaian terdapat pada adonan A, B, C, D, E, atau F. 

  • Gabungan A ialah konsumsi atas 10 makanan dan 2 pakaian; 
  • B ialah konsumsi atas 7 makanan dan 3 pakaian; 
  • C ialah konsumsi atas 5 makanan dan 4 pakaian; dan seterusnya. 

Gabungan A, B, C, D, E, atau F menggambarkan kepuasan yang sama. Ini berarti adonan manapun yang diambil oleh orang itu akan mempersembahkan kepuasan yang sama besarnya. Dari Tabel 4.2 tersebut sanggup pula digambarkan grafik sebagaimana terlihat pada Peraga 4.2. 

Jika titik A, B, C, D, E, atau F kita gabungkan, akan diperoleh kurva kepuasan yang sama (indifference curve). Berdasarkan tabel & grafik di atas sanggup kita simpulkan bahwa seluruh kombinasi konsumsi tersebut mempersembahkan tingkat kepuasan yang sama. Kesimpulan tersebut ialah intisari Hukum Gossen II.



Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama

Post a Comment for "Macam Teladan Sikap Dan Kepuasan Konsumen"