Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pedoman Penulisan Laporan Ilmiah

Sebuah penelitian akan menjadi penelitian ilmiah apabila alhasil ditulis dalam bentuk laporan ilmiah. Penulisan laporan ilmiah perlu dilakukan sebagai media komunikasi antara saintis dan pihak lainnya. Sebelum menulis laporan ilmiah, sainstis terlebih lampau membuat kerangka goresan pena (outline). 

melaluiataubersamaini adanya outline, saintis sanggup melihat apakah tiruana bahan sudah dimasukkan atau ada yang tertinggal. Pedoman dalam membuat outline yaitu sebagai diberikut.
  • Buatlah outline sesederhana mungkin. 
  • Kembangkanlah outline dengan cara menambahkan judul, subjudul, bagian, subbagian dari masing-masing bagian. 
  • Kembangkan outline lebih lanjut dengan mengatur kembali topik yang ingin dianalisis dalam pengaturan yang efektif dan rasional. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan ilmiah yaitu sebagai diberikut.
  • Tulislah kalimat dengan terang dan efektif.
  • Gunakan tata bahasa dengan ejaan yang benar.
  • Gunakan kalimat aktif sebanyak mungkin.
  • Berilah nomor pada setiap bab, subbab, tabel, dan gambar-gambar dengan sistematis.

Penulisan laporan ilmiah terdiri dari beberapa penggalan yaitu penggalan awal, penggalan tubuh, dan penggalan akhir.
 
1. Bab I Penlampauan Pada penggalan I dijelaskan wacana latar belakang duduk masalah dan tujuan penelitian. Latar belakang duduk masalah meliputi warta wacana suatu duduk masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, serta alasan pentingnya penelitian dilakukan. Tujuan penelitian yaitu pernyataan wacana sesuatu yang ingin diketahui.
 
2. Bab II Landasan Teori Pada penggalan ini dijelaskan wacana teori-teori yang dipakai untuk mendukung proses penelitian. Hanya teori-teori yang relevan saja yang dimasukkan pada penggalan ini.
 
3. Bab III Metodologi Penelitian Pada penggalan ini dijelaskan wacana objek penelitian, alat ukur penelitian, metode pengambilan data, dan cara menganalisis data. Objek penelitian membuktikan wacana apa yang menjadi objek penelitian. Pada penggalan ini saintis juga membuktikan metode pengumpulan data. Teknik pengumpulan data sanggup saja dilakukan dengan kuesioner tergantung pada kebutuhan penelitiannya. Untuk sanggup mengolah data, selain perlu adanya landasan teori, juga dibutuhkan alat ukur.
 
4. Bab IV Analisis dan Hasil PenelitianPada penggalan ini, saintis menjelasican wacana citra data, analisis data dan hasil penelitian. Gambaran data disajikan dalam bentuk data yang simpel dianalisis, contohnya dalam bentuk tabel atau diagram.
 
Data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis. Banyak yang beropini bahwa mutu penelitian dilihat dari bagaimana sainstis menganalisis. Mutu dari suatu penelitian sanggup dilihat dari banyak sekali aspek, antara lain samasukan pada tujuan penelitiannya, kedalaman, keluasan, dan ketajaman analisis. 

Seluruh hasil analisis sebaiknya dikumpulkan dulu alasannya akan ditindaklanjuti dengan analisis diberikutnya, yaitu interpretasi. melaluiataubersamaini melaksanakan interpretasi, saintis sanggup menghasilican beberapa warta gres yang samasukannya tetap pada mencari jawabanan atas permasalahan yang sudah dirumuskan. 

 Sebuah penelitian akan menjadi penelitian ilmiah apabila alhasil ditulis dalam bentuk la Pedoman Penulisan Laporan Ilmiah

 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Dari hasil Bab IV perlu dibentuk hasil kesimpulan. Kesimpulannya sanggup berupa ringkasan dari hasil penelitian maupun j.awaban atas rumusan yang sudah diputuskan pada penggalan awal penelitian. 

Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah
melaluiataubersamaini metode ilmiah sanggup dihasilkan pengetahuan ilmiah. Kita sudah mengetahui bahwa data yang dipakai untuk mengambil kesimpulan ilmiah berasal dari data pengamatan. Kita melakulcan pengamatan dengan panca indera yang memiliki keterbatasan kemampuan menangkap suatu fakta.

Jadi, kemungkinan keliru dari kesimpulan ilmiah tetap ada. Oleh alasannya itu, kebenaran ilmiah bersifat tentatif. Artinya, sebelum ada kebenaran ilmu yang sanggup menolak kesimpulan maka kesimpulan itu dianggap benar. Sebaliknya, kesimpulan yang sanggup menolak kesimpulan ilmiah yang terlampau, menjadi kebenaran yang baru. 

Keunggulan metode ilmiah memupuk sifat adil, metodik, sistematik yang ialah ciri khas pengetahuan ilmiah yang akan membimbing kita pada perilaku ilmiah terpuji sebagai diberikut.
  • Mencintai kebenaran yang adil dan bersifat adil.
  • Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak bersifat mutlak, hal ini sanggup menanamkan sifat mencari kebenaran.
  • Metode ilmiah membimbing kita bersikap optimis, teliti, dan berani membuat pernyataan yang berdasarkan keyakinan ilmiah yaitu benar.
  • Metode ilmiah membimbing kita untuk tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti yang nyata.



 Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Pedoman Penulisan Laporan Ilmiah"