Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Aturan Ajakan Dan Macamnya

Hukum seruan menyatakan bahwa jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Berarti, rumusan aturan seruan spesialuntuk menunjukkan korelasi berbanding terbalik (negatif) antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga. Hukum seruan berlaku berdasarkan sejumlah anggapan atau pengandaian.

A. Dua Anggapan dalam Hukum Permintaan

  • Jumlah barang yang diminta dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat harga. Hukum seruan tidak memperhatikan efek jumlah barang yang diminta terhadap tinggi rendahnya tingkat harga.
  • Faktor-faktor selain harga yang sanggup memengaruhi jumlah barang yang diminta dianggap tetap, ceteris paribus. 
  • Mengapa naiknya harga mengakibatkan turunnya jumlah barang yang diminta? Setidaknya ada dua alasan penting, yang mengakibatkan turunnya jumlah barang yang diminta.
  • Kenaikan harga mengakibatkan turunnya daya beli konsumen, yang kemudian menimbulkan jumlah barang yang diminta menjadi turun,
  • Kenaikan harga suatu barang mendorong seorang konsumen untuk membeli barang pengganti yang harganya relatif lebih murah.

Dalam teladan Bu Uci di atas, jikalau harga bawang merah terus naik sedangkan pendapatan perjuangan kateringnya relatif tetap (ingat, kebutuhan perjuangan Bu Uci tidak spesialuntuk membeli bawang merah), maka Bu Uci akan mengurangi jumlah bawang merah yang dibeli bahkan mungkin akan membeli bumbu masak lain yang harganya lebih murah. 

B. Macam Permintaan

1. Permintaan berdasarkan Daya Beli

Permintaan efektif seruan yang didukung dengan daya beli. Artinya, konsumen memang mempunyai uang untuk membeli banyak sekali jumlah barang dan jasa pada banyak sekali tingkat harga yang berlaku. Permintaan potensiak seruan yang tidak didukung dengan daya beli. Artinya, masyarakat memang membutuhkan barang dan jasa tertentu, tetapi tidak sanggup membelinya alasannya tidak mdmiliki cukup uang. 

2. Permintaan berdasarkan Jumlah Subjek Pendukung

Permintaan individual: seruan yang dilakukan oleh seorang pembeli. Misalnya, seruan bawang merah yang dilakukan oleh Bu Uci dalam teladan terlampau. Hubungan antara banyak sekali tingkat harga dan banyak sekali jumlah bawang merah yang Bu Uci beli sanggup disajikan dalam bentuk grafik. Grafik tersebut yakni kurva seruan individual. Kurva seruan tersebut spesialuntuk berlaku untuk Bu Uci. 

Permintaan pasar: seruan yang dilakukan oleh konsumen secara keseluruhan di dalam pasar. Misalnya, dalam suatu pasar komputer terdapat seratus orang pembeli. Pada banyak sekali tingkat harga dapatlah diketahui jumlah komputer yang diminta oleh seratus orang pembeli tersebut. Hubungan antara banyak sekali tingkat harga dan banyak sekali jumlah komputer yang diminta (dibeli) oleh seratus orang pembeli tersebut sanggup disajikan dalam bentuk grafik. Grafik tersebut yakni kurva seruan pasar. 

C. Elastisitas Permintaan

Elastisitas seruan menunjukkan akhir perubahan harga terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Elastisi-tas seruan sanggup kita ketahui dari nilai koefisien elastisitas seruan (e d). Koefisien elastisitas seruan sanggup dihitung dengan membandingkan persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga. 

• Elastisitas seruan dilambangkan dengan ed (e = elasticity = elastisitas, d = demand = permintaan).
• Jumlah barang dan jasa yang diminta sebelum harga berubah dilambangkan dengan Q. (Quantity = jumlah).
• Harga sebelum berubah dilambangkan dengan P (P = Price = harga).
• Perubahan jumlah barang dan jasa yang diminta dilambangkan dengan AQ.
• Perubahan harga dilambangkan dengan AP.
 
Apabila harga naik 1%, dan jumlah barang yang diminta turun 2%, berarti elastisitasnya sebesar 2. Elastisitas seruan sanggup dibagi menjadi lima macam.
 
 Hukum seruan menyatakan bahwa jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan t Pengertian Hukum Permintaan dan Macamnya

  • Permintaan lentur uniter, jikalau ed = 1
Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta sebanding. Misalnya, jikalau harga komputer turun dari Rp4.500.000,00 menjadi Rp3.150.000,00 per unit (turun 30%), maka jumlah komputer yang diminta naik dari 6.000 unit menjadi 7.800 unit (naik 30%). 

  • Permintaan elastis, jikalau ed > 1
Perubahan harga kuat mencolok terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Misalnya, jikalau harga alat tulis naik dari Rp4.000,00 menjadi Rp4.600,00 per unit (naik 15%), maka jumlah alat yang diminta turun drastis dari 10.000 unit menjadi 6.000 unit (turun 40%).
 
  • Permintaan inelastis (tidak elastis), jikalau ed < 1
Perubahan harga sedikit kuat terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Misalnya, jikalau harga buncis naik dari Rp3.000,00 menjadi Rp3.600,00 per kg (naik 20%), maka jumlah buncis yang diminta turun sedikit dari 100 kg menjadi 95 kg (turun 5%).
 
  • Permintaan inelastis sempurna, jikalau ed = 0
Perubahan harga tidak kuat terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Misalnya, kenaikan harga beras tidak kuat terhadap jumlah beras yang diminta. Permintaan lentur sempurna, jikalau ed = (tidak terhingga) Pada harga tetap, besarnya seruan terhadap barang dan jasa tidak terbatas. Misalnya, BBM pada harga tertentu selalu laris terjual,berapapun jumlah persediaannya.



Daftar Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Pengertian Aturan Ajakan Dan Macamnya"