Pola Hidup Sederhana Dan Bekerja Keras
Sebagai manusia, kita memiliki kebutuhan lahir dan batin, menyerupai makan, minum, pakaian, perumahan, pendidikan, komunikasi dan transportasi. Setiap orang mencita-citakan hidup yang serba kecukupan dalam memenuhi kebutuhan lahir dan batin yang sejahtera.
Untuk mencapai hidup sejahtera kita harus bekerja keras dengan cara mendayagunakan segala kemampuan, tenaga dan pikiran untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kemampuan mencakup beberapa aspek pengetahuan, dan keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan atau kiprah orang yang bekerja keras, antara lain, sebagai diberikut:
1. Tekun dan pantang menyerah
Berusaha mencapai keinginan bukan hal yang gampang. Tidak sedikit tantangan, hambatan, dan gangguan yang dihadapi; misalnya, keterbatasan alat pelajaran. Pelajar hendaknya tekun dan tidak gampartg mengalah dalam menuntut ilmu sebab keterbatasan peralatan tadi. Bekerja keras dalam arti mental, antara lain, berusaha mengendalikan diri dan perasaan biar sanggup mengatasi godaan-godaan.
2. Melaksanakan kiprah dengan sebaik-baiknya
Siswa harus memilikki perilaku suka bekerja keras, selalu rajin dan tekun belajar, serta bekerja dengan tepat, sehingga menjadi siswa yang berhasil .
3. Memiliki insiafif dan kreatif
Gemar mendayagunakan tenaga dan pikiran dengan baik dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam kehidupan serta sanggup menghasilkan karya gres yang dibutuhkan dalam kehidupan dan pemb.angunan bangsa.
Begitu pula, kemerdekaan bangsa dan negara yang kita nikmati kini rnerupalcan hasil usaha kerja keras dan pengorbanan para pejuang pemimpin bangsa. Oleh sebab itu, kini kita berkewajiban bekerja keras mengisi kemerdekaan. Keberhasilan suatu usaha spesialuntuk bisa kita peroleh melalui kerja keras.
Bila kita berhasil tidakboleh pula menjadikan perilaku sombong, dan angkuh. Keberhasilan harus ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat,bukan spesialuntuk untuk ia sendiri saja sebab hal itu akan menjadikan kesentidakboleh sosial, yaitu terdapatnya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin.
Apabila jarak yang memisahkan antara keduanya itu makin jauh, akan timbul iri hati dan kecemburuan sosial yang pada suatu ketika sanggup meretakkan jiwa serta semangat kekeluargaan dan kebersarnaan. Untuk mencegah firnbulnya kesentidakboleh sosial itu, semenjak dini harus berani dan bisa mengendalikan diri untuk hidup sederhana. Kita tiruana, tanpa kecuali, ingin hidup berbahagia. Bahagia yakni keadaan perasaan kita masing-masing!
Kita merasa senang apabila kita mencicipi kepuasan batin sebab ada ketenangan dan ketenteraman hati sehingga kita tidak mengalami kegelisahan. Rasa senang tidak spesialuntuk bergantung pada terses dianya harta benda tetapi juga pada kepuasaan batin, Itu sanggup menjadikan rasa bahagia.
Selama batin gelisah, kita tidak akan merasa bahagia. Untuk mencapai rasa senang kita harus sanggup menerapkan rujukan hidup sederhana. Hidup sederhana tidak berarti harus hidup miskin, tetapi harus diartikan hidup cermat, hemat, sempurna dan berasaskan manfaat.
Cermat berarti kita harus teliti memikirkan tiruana kebutuhan hidup dari yang besar hingga dengan yang sekecilnya-kecilnya, dari kebutuhan masa kini hingga kebutuhan masa yang akan hadir, dari kebutuhan pada masa cerah hingga dengan kebutuhan hidup pada masa suram.
Hemat berarti kita harus berhati-hati dalam memakai harta benda yang tersedia sebagai masukana hidup biar harta benda itu berfungsi sebagaimana mestinya. Tepat berarti penerapan masukana hidup itu harus pada samasukannya, yaitu keperluan hidup untuk mencapai tujuan hidup bahagia.
Manfaat berarti tiruana penerapan harta benda itu ada keuntungannya dalam mencapai tujuan hidup. Pola hidup sederhana dan bekerja keras sanggup diwujudkan dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, dan bernegara, antara lain, sebagai diberikut:
- Dalam Kehidupan Keluarga
Kebahagiaan dalam keluarga tidak akan diperoleh apabila se-mua anggota keluarga bekerja santai. Sikap suka bekerja keras dan sederhana harus tercermin dalam kehidupan seharichari. Bapak bekerja keras tidak pernah kelihatan malas. Apabila ia seorang pegawai, ia tidak akan pernah mangkir, dan kadang kala di rumah mengerjakan pekerjaan kantor yang perlu segera diselesaikan.
Anak sedang belajar, sementara Ibu kerja di dapur, Bapak sedang mengawasi bangunan, Ibu bekerja ulet setiap hari menuntaskan pekerjaan dengan rajin dan tekufi, juga mengatur pengeluaran sehemat mungkin, cermat, tepat, serta dalam segala hal yang dianggap paling bermanfaa. Anak yang sekolah berguru dengan rajin dan tekun serta tidak boros dalam memakai uang pemdiberian orang tua.
- Dalam Kehidupan Masyarakat
Suka berkerja keras dalam masyarakat dimaksudkan biar setiap orang mau dan bisa memperoleh penghasilan yan'g diharapkan, bahkan mungkin juga sanggup menghasilkan penemuan-penemuan baru. Misalnya, ada satu kelompok cowok yang sebab bekerja keras dan tekun berguru hasilnya sanggup membuat alat perontok padi sederhana dengan bahan-bahan yang ada di de sa sehingga bila dihitung harganya tidak mahal jikalau dibanding dengan harga alat hasil pabrik yang beredar dipamasukan.
- Dalam Kehidupan Bernegara
Dewasa ini usaha kita hingga pada tahap mengisi kemerdekaan dengan jalan melakukan pembangunan nasional dalam upaya mencapai keinginan kita, yaitu membuat kehidupan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menurut Pancasila. Kita baik secara bahu-membahu mau-pun secara langsung dilarang berpangku tangan dalam men-capai keinginan bersama.
Sumber: Tim Penyusun Naskah PPKN
Post a Comment for "Pola Hidup Sederhana Dan Bekerja Keras"