Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Risiko Pembuatan Keputusan

1. Kondisi Pembuat Keputusan

Satu hal yang harus dihadapi tiruana orang yakni masa depan. Bila masa depan yakni sebuah benda maka materi baku dari masa depan yakni ketidakpastian. Para ekonom mempunyai ungkapan " The most certain things in life is the uncertainity", satu-satunya hal yang niscaya dalam hidup ini yakni ketidakpastian itu sendiri. 

Berkaitan dengan ketidakpastian itu, wirausahawan tidak sanggup sepenuhnya mengetahui hasil dari alternatif yang dipilih. Tingkat ketidakpastian yang dihadapi oleh wirausahawan beragam. Ada sejumlah kondisi yang dihadapi oleh wirausahawan dalam mengambil keputusan. 

a. Kondisi kepastian sepenuhnya

Kondisi ini hampir tidak pernah dijumpai. Dalam kondisi ini, wirausahawan mengetahui dengan niscaya hasil dari keputusan yang diambilnya, alasannya yakni ia memiki tiruana isu dan fakta. contohnya yakni meminjam uang di bank. Kita sanggup mengetahui dengan (hampir) niscaya jumlah uang yang harus kita kembalikan ke bank, alasannya yakni kita tahu dengan niscaya tingkat suku bunga bank. 

b. Kondisi ketidakpastian sepenuhnya

Kondisi ini yakni kebalikan dari kondisi sebelumnya. Pada kondisi ini wirausahawan sama sekali tidak tahu hasil dari keputusan yang diambilnya. Hal ini mungkin terjadi alasannya yakni tidak adanya empiris yang berkaitan dengan keputusan yang diambil tersebut. 

"Sejarah selalu berulang", persoalan yang terjadi hari ini mungkin sudah terjadi sebelumnya pada pihak lain, walaupun tidak persis sama. melaluiataubersamaini mempelajari pengalaman pihak lain, sanggup diperkirakan kemungkinan berhasil atau gagalnya sebuah alternatif yang diambil. Kondisi ketidakpastian sepenuhnya juga sangat jarang terjadi dalam kehidupan. Kondisi resiko 

c. Kondisi resiko

Terletak diantara kondisi kepastian sepenuhnya dan ketidakpastian sepenuhnya. Kondisi resiko terjadi bila wirausahawan spesialuntuk mempunyai sedikit isu terkena hasil dari keputusan yang diambil kalau keputusan tersebut akan dilaksanakan. 

misal kondisi risiko yakni keputusan untuk membuka warung. Kita tidak tahu niscaya apakah warung tersebut akan laku atau tidak. Kita spesialuntuk sanggup memprediksikan menurut perkembangan warung yang sudah ada sebelumnya. Kondisi resiko yakni kondisi yang paling masuk akal terjadi dalam pengambilan keputusan. 

Kondisi pembuatan keputusan ada 3 yaitu kondisi kepastian sepenuhnya, kondisi ketidakpastian sepenuhnya, dan kondisi resiko 

2. Alat Bantu dalam Pengambilan Keputusan

Alat menolong dalam mengambil keputusan ialah masukana bagi wirausahawan dalam mengambil keputusan. Sarana tersebut dibutuhkan alasannya yakni adanya unsur ketidakpastian yang dihadapi oleh wirausahawan. Dua perangkat yang terkenal dipakai dalam mengambil keputusan yakni teori probabilitas dan pohon keputusan. 

a. Teori probabilitas
 
Teori probabilitas menunjukkan besarnya kemungkinan terj adinya suatu kejadian. melaluiataubersamaini menolongan perangkat ini, wirausahawan sanggup memperkirakan nilai yang dibutuhkan untuk tiap-tiap alternatif yang dipilih. Dalam bentuk rumus : 

EV Expected Value (nilai yang diharapkan) I Pendapatan yang dihasilkan P Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapatan tersebut. 

 Satu hal yang harus dihadapi tiruana orang yakni masa depan Risiko Pembuatan Keputusan

misal mengambil keputusan dengan memakai instrumen probabilitas yakni sebagai diberikut. Seorang wirausaha dihadapkan pada alternatif perjuangan A, B dan C yang mempersembahkan tingkat pendapatan potensialdan probabilitas yang tidak sama satu dengan lainnya sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini. 

Berdasarkan tabel, maka yang paling menguntungkan untuk wira' perjuangan yakni pada alternatif B yang mempersembahkan nilai EV terbesar. 

b. Pohon keputusan 

Pohon keputusan yakni potongan dari tiap-tiap keputusan yang diambil oleh wirausahawan. Tiap-tiap keputusan yang diambil akan melahirkan sebuah kondisi dimana wirausaha harus mengambil keputusan lagi. Singkatnya, sebuah keadaan atau kondisi lahir jawaban pengambilan keputusan yang dilakukan sebelumnya. Tiap-tiap keputusan itulah yang digambarkan dalam pohon keputusan. 

misalnya, pernilihan fakultas di sekolah tinggi tinggi oleh siswa yang gres lulus SMA. Ada berbagai alternatif yang dimiliki oleh siswa tersebut, ia sanggup menentukan fakultae ekonomi atau fakultas pertanian. Bila ia menentukan fakultas ekonomi, sehabis lulus kemungkinan ia akan bekerja di Bank, memegang jabatan kepala cabang, atau kemungkinan ia menjadi manajer di perusahaan lain. 

Jika ia menentukan fakultas pertanian, kemungkinan ia akan bekerja di bank juga, atau ia akan menjadi peneliti di bidang pertanian. Jika ia menjadi peneliti, kemungkinan ia akan menemukan produk gres yang mempunyai keunggulan dibandingkan dengan produk homogen lainnya. Semua kemungkinan inilah yang dipetakan dalam pohon keputusan.



Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Risiko Pembuatan Keputusan"