Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal
A. Komunikasi Objek
Komunikasi objek yang paling umum ialah penerapan pakaian. Orang sering dinilai dari pakaian yang digunakannya. Misalnya, orang lebih sering menyukai seseorang yang cara berpakaiannya menarikdanunik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih simpel menerima pekerjaan daripada yang tidak. misal lain dari penerapan komunikasi objek ialah seragam.
B. Sentuhan
Haptik ialah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan mencakup bersalaman, menggenggam tangan, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Setiap bentuk komunikasi ini memberikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga sanggup mengakibatkan suatu perasaan pada sang akseptor sentuhan, baik perasaan positif ataupun negatif.
C. Kronemik
Kronemik ialah bidang yang mempelajari penerapan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal mencakup durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya acara yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
misal: seseorang yang menelpon tengah malam, sanggup menimbulkan/mengkomunikasikan suatu hal yang tidak sama bagi si akseptor telepon atau membuat akseptor telepon berdebar-debar kuatir panggilan telepon masuk tersebut ialah kabar yang sangat penting.
D. Gerakan Tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan badan mencakup kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan perilaku tubuh. Gerakan badan biasanya dipakai untuk menggantikan suatu kata atau frase. Misalnya mengangguk untuk menyampaikan ya; untuk mengilustrasikan atau menunjukan sesuatu; memberikan perasaan.
Memukul meja untuk memberikan kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. Berikut pola komunikasi nonverbal melalui gerakan-gerakan badan yang memiliki arti tersendiri, yaitu sebagai diberikut:
1) Mata
- Kontak mata eksklusif artinya: adanya kesiapan untuk memulai wawancara atau kekerabatan interpersonal, adanya perhatian yang sungguh-sungguh.
- Menghindari kontak mata langsung, artitnya: menghindari/menolak percakapan, menolak topik pembicaraan, tidak memiliki perhatian penuh dalam kekerabatan interpersonal.
- Mata berkerut/menyipit, artinya: tengah berpikir, sedang bingung, sedang mengingat sesuatu.
- Mata menerawang menatap ke suatu tempat, artinya: dilanda kebingungan, tidak Iuwes dalam kekerabatan interpersonal.
- Mata ke bawah, artinya: tengah berpikir, kebingungan.
- Mata berair, artinya: mengalami kebahagiaan, mengalami kesedihan, sedang putus asa.
- Mata berbinar, artinya: sedang bersukacita.
- Mata sayu, artinya: mengalami kesedihan atau kebingungan.
2) Wajah
- Wajah menebar senyum dan mata berbinar, artinya: perasaan senang, merasa bangga, merasa bahagia.
- Wajah dengan dahi berkerut dan mata menyipit, artinya: sedang berpikir keras, sedang kebingungan, sedang masgul/gelisah.
- Wajah dengan mata melotot/diberingas dan lisan tertutup, artinya: keadaan sedang marah.
- Wajah agak pucat dengan sorot mata sayu, artinya: mengalami kesedihan, mengalami kekecewaan, sedang gundah.
- Wajah dengan sorot mata kaku dan lisan mengatup, artinya: sedang kebingungan, mengalami kecemasan, perasaan takut.
3) Tangan
- Tangan dengan jari-jari dikepalkan, artinya: merasa gemas, merasa kesal atau marah.
- Tangan diangkat dengan jari-jari dikepalkan, artinya: siap atau keberhasilan.
- Tangan dengan kedua belah telapak disatukan, artinya: berharap atau berdoa.
- Tangan dengan kedua belah telapak bersatu jari meremas, artinya: kegelisahan atau kekesalan.
4) Kaki
- Keadaan duduk kaki berselonjor, salah satu ditumpangkan, artinya: keadaan sangat santai.
- Dalam keadaan duduk dan kaki pada posisi tegak, artinya: Kesiapan.
- Keadaan duduk kaki digoyangkan, artinya: berusaha santai, keadaan cemas atau gemas.
- Keadaan bangun kaki tegak, artinya: keadaan siap.
- Keadaan bangun kaki bergetar, artinya: merasa malu, merasa takut, merasa tidak biasa (demam panggung).
5) Mulut
- Mulut dengan senyuman, artinya: perasaan senang, keadaan sedang baik, menyetujui sesuatu.
- Mulut dengan cibiran, artinya: -menyatakan ketidaksukaan, menyatakan ketidaksetujuan, melecehkan sesuatu.
- Mulut cemberut, artinya: menyatakan ketidaksukaan, menyatakan ketidaksetujuan, sedang marah.
- Mulut dengan bibir terkatup rapat, artinya: sedang ada tekanan perasaan, sedang frustrasi, sedang menahan amarah.
- Mulut dengan bibir bawah sedikit digigit, artinya: kecemasan, sedikit rasa takut, merasa aib atau sedang mengalami kesedihan.
- Mulut dengan kedua bibir terbuka, artinya: keheranan teramat sangat, ketakutan luar biasa.
- Mulut ditutup telapak tangan, artinya: rasa malu.
6) Kepala
- Kepala tegak, artinya: sedang dalam keadaan baik, sedang waspada, kesiapan diberinteraksi.
- Kepala mengangguk, artinya: menyatakan persetujuan atau penguatan.
- Kepala menggeleng, artinya: menyatakan penolakan atau ketidaksetujuan.
- Kepala agak menekuk dan kaki agak menghentak, artinya: mencicipi kecemasan, sedang mengalami kekesalan atau kemarahan.
- Kepala menunduk ke bawah, artinya: mengalami kesedihan, mengalami kebimbangan, mengalami penolakan.
- Kepala dipegang dengan kedua belah tangan, artinya: penyesalan diri atau perasaan bersalah.
- Kepala dengan dahi dipegang kedua belah tangan, artinya: sedang berpikir keras, sedang meratapi diri.
- Kepala dengan dagu ditahan tangan, artinya: sedang sedih, gundah, sedang merasa bosan dengan situasi yang dihadapi.
7) Bahu
- Bahu mendatar dengan dada agak dibusungkan, artinya: sedang dalam keadaan baik atau sedang bersuka-cita.
- Bahu lemas agak bungkuk/melengkung, artinya: kondisi diri sedang kurang baik, sedang murung atau sakit.
- Mengangkat bahu, artinya: menyatakan ketidak-pastian, tidak tahu apa yang harus dilakukan, sedang berteka-teki, sedang frustrasi, menyatakan tanda menyerah.
8) Seluruh badan
- Tubuh sering bergerak, berubah secara cepat, badan tidak sanggup diam, artinya: mengalami kegelisahan, mengalami kekhawatiran, mengalami kecemasan.
- Gerak badan masuk akal dan tenang, menunjukkan: vasa pescaya diri,
E. Vokalik
Vokalik atau paralanguage ialah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. contohnya ialah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penerapan suara-suara pengisi menyerupai "mm", "e", "o", "um", ketika berbicara juga tergolong unsur vokalik. Dalam komunikasi yang baik, hal-hal menyerupai ini harus dihindari.
Daftar Pustaka : Erlangga
Post a Comment for "Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal"