Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembentukan Sikap Menyimpang Sebagai Hasil Subkebudayaan Menyimpang

Masyarakat dan kebudayaan yaitu perwujudan sikap manusia. Perilaku insan sanggup dibedakan menurut kepriba-diannya lantaran kepribadian melatarbelakangi sikap individu. Kekuatan kepribadian terletak pada tanggapannya terhadap suatu keadaan. 

Akan tetapi, kekuatan tersebut tergantung pada sikap tindakan insan dalam mempersembahkan tanggapan-tanggapan itu. Tanggapan yaitu sikap seseorang. misalnya, seseorang menuntaskan Perselisihan yang terjadi antara dua orang.

Kemauan menuntaskan perselisihan yaitu kepribadian, sedangkan tindakan dalam menuntaskan perselisihan yaitu perilaku. Seorang sosiolog, Theodore M. Newcomb beropini bahwa kepribadian yaitu organisasi dari sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang.

Faktor biologis sanggup memengaruhi kepribadian seseorang secara langsung. Misalnya, seseorang yang berbadan lemah sanggup memiliki sifat rendah diri. Faktor psikologis yang sanggup memengaruhi kepribadian seseorang, antara lain temperamen, perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, kemampuan bekerja, dan keinginan. Kalau diperhatikan, kebiasaan atau sikap masyarakat di dunia tidak sama-beda. Misalnya, di satu daerah suatu kebiasaan dilarang, sedangkan di 1ain daerah bukan menjadi persoalan. contohnya sebagai diberikut:

  • Bagi orang Inggris, mengeluarkan suara berdesis dari verbal dianggap sebagai perbuatan menghina. Di Jepang tindakan itu dianggap sebagai tanda menghargai terhadap orang yang status sosialnya lebih tinggi. 
  • Meludah bagi sebagian masyarakat di dunia (Asia) tidak sopan. Akan tetapi, bagi orang Masai di Afrika perbuatan meludah yaitu tanda terima kasih kepada seseorang. 
 
 Masyarakat dan kebudayaan yaitu perwujudan sikap insan Pembentukan Perilaku Menyimpang sebagai Hasil Subkebudayaan Menyimpang

Individualistis atau mementingkan diri sendiri yaitu teladan proses pembentukan sikap menyimpang sebagai hasil proses nilai-nilai subkebudayaan menyimpang. Individualistis yaitu sikap menyinipang yang berasal dari dunia Barat.

Individualistis dianggap sebagai sikap menyimpang lantaran sifat tersebut sangat berperihalan dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Budaya bangsa Indonesia yang didasarkan pada falsafah Pancasila mengajarkan hidup toleransi dan gotong royong.

Individualistis terutama banyak dijumpai pada masyarakat kota (urban community). Sebagai masyarakat suatu bangsa, seseorang wajib selektif terhadap masuknya dampak kebudayaan dari luar. Kebudayaan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa harus dimembuang, sedangkan kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian bangsa bisa diambil.


Daftar Pustaka: Tiga Serangkai  Pustaka Mandiri

Post a Comment for "Pembentukan Sikap Menyimpang Sebagai Hasil Subkebudayaan Menyimpang"