Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Etika, Moral, Dan Etiket (Tata Krama)

Secara etimologi, istilah susila berasal dari kata Latin "Ethicus", dalam bahasa Yunani disebut "Ethicos", dan dalam bahasa Inggris "Ethics" yang berarti kebiasaan. Etika ialah kriteria apa yang baik dan apa yang tidak baik yang ditujukan kepada tingkah laris atau perilaku kelakuan insan yang mempunyai kehendak bebas dalam memilih manayang baik dan mana yang tidak. 

A. Pengertian Etika & Moral 

Moral berasal dari bahasa Latin "Mores", yang diterjemahkan menjadi "aturan kesusilaan". Jadi, moral ialah hukum kesusilaan, yang mencakup tiruana norma untuk kelakuan, dan perbuatan tingkah laris yang baik.
Perkataan etiket berasal dari bahasa Perancis (etiquettee ). Etiket sering disebut juga tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disahkan dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan, sedangkan krama berarti sopan santun. 

Etiket ialah sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam usaha hidup yang penuh dengan persaingan. 

B. Pengertian Etika Profesi

Etika profesi ialah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan ukuran-ukuran yang diterima dan ditaati para karyawan. Etika profesi berupa peraturan-peraturan dan tatananyang harus ditaati tiruana karyawan suatu organisasi/instansi/perusahaan tertentu yang sudah diketahuinya untuk dilaksanakan, sebab hal tersebut menempel pada status atau jabatannya. Bisa juga dikatakan bahwa susila profesi ialah kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati para karyawan dan sudah mengendap menjadi bersifat normatif. 

Etika profesi sangat penting di dalam suatu organisasi perusahaan, terutama dalam rangka pelatihan karyawan untuk meningkatkan mutu serta mewujudkan eksklusif yang jujur, membersihkan, berwibawa. Karyawan semakin merasa ikut mempunyai perusahaan dan ikut bertanggung tanggapan dalam keterlibatannya membuatkan perusahaan. 

Etika profesi menjiwai karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan seksama, mempunyai etos kerja yang tinggi sebagai bekal melakukan pekerjaan dengan baik dan memuaskan, sehingga gambaran baik perusahaan sanggup dipertahankan dan sanggup diandalkan publik. melaluiataubersamaini menjiwai susila profesi produktivitas kerja semakin meningkat dan kehidupan perusahaan pun berkembang pesat. 

C. Penerapan Etiket (Tata Krama)

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa etiket lebih menekankan pada tata hukum bertindak, bertingkah laku, dan perilaku dalam pergaulan. Berikut ini ialah etiket atau tata krama dalam dunia bisnis yang sebaiknya dilakukan.

1. Etiket memdiberi salam
a. Beberapa ucapan yang umum diucapkan ialah sebagai diberikut.
  • Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, dan selamat malam.
  • Good morning, good afternoon, dan good night.
  • Hallo.
  • Assalamu'alaikum (jika Anda sudah mengetahui agama yang menjadi lawan bicara Anda).
b. Ucapan salam disampaikan dengan perasaan tulus disertai muka cerah dan diikuti dengan senyum.
 
2. Etiket berkenalan
  • Ekspresi muka yang ramah, pandangan mata yang tertuju pada orang yang diperkenalkan, dan perilaku kepala tegak.
  • Sikap yang ditunjukkan antara lain: simpatik, hormat (tidakboleh hirau tak acuh), berteman dekat (tidakboleh angkuh/meremehkan).
  • Teknik bersalaman antara lain: tegas (tidakboleh lemas), hormat (tidakboleh terlalu dibuat-buat), netral, berteman dekat.
  • Memperkenalkan seseorang harus sebut nama dan boleh sebut gelar jikalau ada.
  • Memperkenalkan diri Anda pada lawan bicara yang belum dikenal dengan cara sebut nama dan dilarang sebut gelar atau pangkat.
  • Memperkenalkan seseorang dengan menggunakan nama bersahabat atau nama kecil biasanya dilakukan di lingkungan sendiri.
  • Pada program resepsi memperkenalkan diri spesialuntuk pada lawan bicara atau yang duduk pada satu meja yang sama.
  • Jika dipindahkan ke kawasan baru, perkenalkan diri terlebih lampau. 
 
3. Etiket berjabat tangan
  • Jika seorang laki-laki berhadapan dengan wanita, perilaku yang baik ialah menunggu apakah perempuan mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan atau tidak. Namun ketika ini perilaku menyerupai ini tidak terlalu diperhatikan, sehingga laki-laki sanggup mengulurkan tangan terlebih lampau.
  • Bila Anda berhadapan dengan orang yang galau, apakah ia akan berjabatan tangan atau terlihat akan menjabat tangan Anda, maka perilaku yang sopan ialah mendapatkan saja tangan yang sudah diulurkan. Sebaliknya jikalau Anda merasa galau, apakah akan menjabat tangan atau tidak, sebaiknya tidakboleh mengulurkan tangan.
  • Bila para laki-laki berjabat tangan satu sama lain, orang yang lebih muda menunggu gerakan dari orang yang lebih tua. Para perempuan cukup dengan menganggukkan kepala.
  • Jabatlah tangan dengan erat, ikhlas, rela, dan menunjukkan rasa gembira.
  • Guncangan tangan dilarang terlalu keras.
  • Remasan tangan dilarang terlalu berpengaruh atau terlalu lemah.
  • Bila Anda menggunakan sarung tangan tipis atau panjang (sebagai aksesori) tidak perlu dibuka.
  • Bila Anda menggunakan sarung tangan yang keras atau pendek bukalah terlebih lampau. 
 
4. Etiket berbicara
  • Suara sanggup didengar dengan jelas.
  • Hendaknya pembicaraan selalu dalam kebaikan.
  • Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
  • Hindari memonopoli pembicaraan.
  • Hindari memandang rendah lawan bicara.
  • Hindari membicarakan sesuatu yang tidak berguna.
  • Hindari membicarakan tiruana yang didengar.
  • Hindari perdebatan dan saling membantah.
  • Hindari perilaku memaksakan diri.
  • Hindari mengadu domba.
  • Dengarkan orang lain berbicara.
  • Hindari perkataan kasar. 
 
5. Etiket tata urutan dalam kendaraan
  • Pesawat terbang Penumpang yang paling dihormati, naik pesawat terbang di urutan terakhir, sedangkan ketika turun dari pesawat terbang mereka di urutan pertama.
  • Kapal bahari Penumpang yang paling dihormati, naik kapal bahari di urutan pertama, demikian pula ketika turun, mereka turun di urutan pertama pula.
  • Kendaraan darat (mobil atau kereta api) 
 
Pada prinsipnya penumpang yang paling dihormati, naik kendaraan beroda empat atau kereta api di urutan pertama, diikuti penumpang yang dihormati lainnya untuk duduk di sebelahnya. Demikian pula ketika turun, mereka di urutan pertama pula. Bila keadaan tidak memungkinkan, penumpang yang dihormati tidak sanggup naik dan turun di kawasan yang sudah disediakan, hal ini tidak terlalu menjadi permasalahan.

Bila bangku belakang kendaraan beroda empat atau kereta api sanggup diduduki tiga penumpang, maka penumpang yang paling dihormati duduk paling kanan. Saat datang di kawasan tujuan, hadapkan kendaraan ke sebelah kanan, biar penumpang yang paling dihormati sanggup turun di urutan pertama.

 Etika ialah kriteria apa yang baik dan apa yang tidak baik yang ditujukan kepada tingkah Pengertian Etika, Moral, dan Etiket (Tata Krama)

 6. Etiket di kantor 
 Hal-hal yang harus dihindari ialah sebagai diberikut.
  • Datang terlambat.
  • Tidak masuk kantor dengan alasan yang tidak benar.
  • Bergegas-gegas pulang tetapi hadir terlambat.
  • Pulang sebelum waktunya.
  • Sering menggunakan telepon kantor untuk urusan pribadi.
  • Membentuk klik/golongan tertentu.
  • Melakukan hal-hal yang tidak termasuk kiprah kantor.
  • Bersikap hirau tak hirau terhadap publik.
  • Tempat kerja selalu dimanfaatkan untuk mengobrol.
  • Bersikap menjilat ke atasan dan mendepak bawahan.
  • Selalu menunda-nunda pekerjaan.
  • Boros menggunakan alat-alat tulis kantor.
  • Segan merawat alat-alat tulis kantor. 
 
7. Etiket mengundurkan diri dalam pekerjaan
  • Berikan alasan pengunduran diri yang sanggup diterima.
  • Bersikap dewasa.
  • Tinggalkan kesan yang baik.
  • Berpamitan.
  • Tidak membicarakan hal yang tidak seharusnya dibicarakan. 
 
8. Etiket menghadap atasan
  • Tetapkan tujuan dan maksud yang ingin Anda sampaikan.
  • Kenalilah watak, sifat, dan abjad atasan.
  • Ketuklah pintu sebelum Anda masuk ruangan dan tunggu hingga Anda diizinkan masuk.
  • Jangan mengambil kawasan duduk sebelum dipersilakan duduk.
  • Segeralah memohon diri apabila sudah didiberi tanda, ucapkan terima kasih, dan salam hormat.

9. Etiket duduk
Bila Anda duduk di bangku berhadapan dengan orang lain, terutama ketika berhadapan dengan orang renta atau atasan Anda, tidakboleh sekali-kali duduk dengan bersilang kaki, atau menyodorkan telapak kaki jauh ke depan. 

10. Etiket berjalan
  • Hendaknya berjalan dengan perilaku tubuh lurus dan tegap, tidak membungkuk dan membanting-banting kaki.
  • Hindari berlenggak lenggok menyerupai model yang sedang berjalan di catwaik/panggung. 
 
11. Etiket menjenguk orang sakit
  • Datang dengan baik dan sopan.
  • Menanyakan kabar.
  • Memdiberikan proteksi moral.
  • Berpamitan sebelum pulang dan diberikan doa untuk kesembuhannya.

12. Etiket merokok
  • Hindari merokok di tempat-tempat yang terdapat tanda larangan merokok.
  • Saat bertamu, bila tidak tersedia asbak, berarti Anda tidak diperlukan untuk merokok.
  • Usahakan untuk tidak merokok di tempat-tempat diberikut ini: Kamar orang sakit. Tempat umum yang tertutup, Tempat yang banyak anak-anak, Di ruang AC atau di dalam bus dan Tempat ibadah, dan lain-lain.


Daftar Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Pengertian Etika, Moral, Dan Etiket (Tata Krama)"