Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Klasifikasi Insecta (Serangga)

Klasifikasi Serangga - Berdasarkan tipe akup, mulut, dan metamorfosisnya, serangga sanggup dikelompokkan menjadi dua subkelas, yaitu Apterygota dan Pterygota. 

Klasifikasi Insecta Subkelas Apterygota

Apterygota ialah kelompok serangga yang tidak berakup dan tidak mengalami metamorfosis (ametabola). Pada binatang ini, batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas. Tipe mulutnya menggigit. misalnya, Lepisma sacharima (kutu buku), jenis serangga yang sering merusak buku dengan mengeluarkan enzim selulose.
 

Klasifikasi Insecta Subkelas Pterygota 

Pterygota ialah kelompok serangga yang mempunyai akup. Sayap sanggup berupa penonjolan ke arah luar dari dinding badan (eksopterigota) atau penonjolan ke arah dalam dari ektoderm (endopterigota). Kelompok endopterigota biasanya mengalami metamorfosis tepat (holometabola). Subkelas Pterygota sanggup dikelompokkan menjadi beberapa ordo, yaitu sebagai diberikut. 

  • Ordo Isoptera atau Archiptera
Nama ordo Isoptera berasal dari kata iso = sama, pteron = akup. Jadi, isoptera berarti serangga yang mempunyai akup yang sama,yaitu berupa dua pasang akup yang tipe dan ukurannya sama. Anggota ordo ini termasuk eksopterigota. misal serangga demikian yaitu Helanithermis sp. (rayap). Dalam kehidupan rayap, terdapat sistem pemberian tugas.

Pada umumnya, setiap koloni rayap mempunyai seujung ratu, raja, pekerja, dan tentara. Ratu yaitu rayap betina yang kehilangan sepasang akupnya setelah dibuahi oleh rayap jantan yang bertindak sebagai raja. Seujung ratu ditandai dengan ukuran badan sedikit lebih besar, tidak berakup, dan berwarna putih. Ratu, sepanjang hidupnya bertugas untuk berkembang biak.

Kelompok prajurit / tentara mempunyai ciri berkepala besar dan mandibula besar. Prajurit bertugas mempertahankan masukangnya. Kelompok pekerja bertugas membuat lorong-lorong, membangun masukang, mengumpulkan makanan, dan memelihara larva.

Makanan rayap yaitu selulosa. Sumber selulosa sanggup diperoleh dengan cara menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan kayu dari materi bangunan. Adanya variasi dalam jenis (berupa warna dan ukuran badan serangga) dikenal sebagai tanda-tanda polimorfisme. 

  • Ordo Orthoptera
Nama ordo Orthoptera berasal dari kata orthos lurus, dan pteron = akup. Orthoptera termasuk eksopterigota dan mempunyai tipe ekspresi menggigit. Orthoptera memilild dua pasang akup. Sayap bab depan tebal disebut perkamen, sedangkan akup bab belakangnya tipis.

Orthoptera mempunyai tiga pasang kaki; sepasang kaki belakang berukuran lebih besar dan kuat. misalnya, Cyrtacanthacris nigricornis (belalang kayu), Mantis religiosa (beialang sembah), Periplguata sp. (lipas), Phyllium cruzifolium (beialang daun), Gryllus bimaculatus (jangkrik), dan Grylotalpa africana (orong-orong).

  • Ordo Hemiptera
Nama ordo Hemiptera berasal dari kata hemi = setengah, pteron = akup. Serangga ini termasuk eksopterigota. Hemiptera memilild dua pasang akup. Sayap bab depan lebih tebal dan mengandung zat tanduk pada bab dasarnya, sedangkan akup belakang berupa membran yang terlipat di bawah akup depan.

Anggota ordo ini mempunyai tipe ekspresi menusuk dan mengisap. misalnya, Leptocorisa acuta (walang sangit, menyerang bulir padi muda), Cimex rotundatus (kutu busuk), dan Podops vermiculata (kepinding tanah).

  • Ordo Homoptera
Homoptera mencakup serangga yang mempunyai akup berukuran sama, akup depan dan akup belakang. Anggota ordo ini termasuk eksopterigota dan mempunyai tipe ekspresi menusuk. Beberapa jenis di antaranya ialah hama tumbuhan sehingga merugikan manusia. 

misalnya, Nephotetix apicalis (wereng hijau) dan Nilaparvata lugens (wereng coldat) ialah hama tumbuhan padi; Pediculus capitis (kutu kepala); Aphis sp. (kutu daun); dan Duadubia sp. (tonggeret). 

  • Ordo Odonata
Anggota ordo ini mempunyai badan memanjang. Dua pasang akup tampak ibarat lembaran tipis dengan anyaman jala. Perut panjang dan bulat. Odonata mempunyai mata faset yang besar. Anggotanya mencakup capung. Kelima ordo di atas dikenal mengalami metamorfosis tidak tepat atau hemimetabola. 

  • Ordo Coleoptera
Nama ordo Coleoptera berasal dari kata coleos = perisai, pteron = akup. Anggota ordo ini termasuk endopterigota dan tipe ekspresi menggigit. Coleoptera mempunyai dua pasang akup. Sayap depan tebal dan keras alasannya yaitu mengandung zat tanduk, disebut elitra. Sebaliknya, akup belakang mempunyai struktur tipis, berupa selaput. 

Anggota coleptera kebanyakan merugikan manusia, alasannya yaitu sering merusak beras, tepung, kacang, dan materi makanan. misalnya, Dytiscus sp. (kumbang penyelam), Lampyris sp. (kunang-kunang), Rhyzoperta dominica (bubuk gabah), Oryctes rhinoceros (kumbang hama kelapa), dan Calosoma sp. (kumbang tanah).
 
  • Ordo Neuroptera
Nama ordo Neuroptera berasal dari kata neuron -jala, pteron akup. Serangga ini mempunyai dua pasang akup yang tipis dan banyak urat ibarat jala. Anggotanya termasuk endopterigota dan mempunyai tipe ekspresi menggigit. misalnya, Myrmeleon frontalis dan Chsysopa sp. (undur-undur). Jenis serangga ini biasa meninggalkan telurnya di pasir atau di tanah dan pada tahap larvanya sering menyerang masukang tiruant.
 
 serangga sanggup dikelompokkan menjadi dua subkelas Klasifikasi Insecta (Serangga)

  • Ordo Lepidoptera
Nama ordo Lepidoptera berasal dari kata lepis = sisik, pteron = akup. Lepideptera mempunyai dua pasang akup yang tipis dan bersisik dengan warna yang berguaka ragam dan menarikdanunik. Pada ketika diberistirahat, kedua pasang akupnya akan tegak lurus terhadap bidang yang dihinggapi. Anggota ordo ini termasuk endopterigota.

Pada ketika dewasa, anggota ordo ini mempunyai tipe ekspresi mengisap, sedangkan pada tahap larvanya (dikenal sebagai ulat yang suka memakan daun-daun) memilild tipe ekspresi menggigit. Mulut mempunyai belalai (probosis). misalnya, Papillio memnon (kupu-kupu pastor), Bombyx mori (kupu-kupu ulat sutra), dan Attacus atlas (kupu-kupu gajah).
 
  • Ordo Diptera
Nama ordo Diptera berasal dari kata di = dua, pteron = akup. Diptera mempunyai dua pasang akup, tetapi spesialuntuk satu pasang akup yang berfungsi, yaitu akup depan yang tampak transparan dengan beberapa pembuluh darah. 

Sepasang akup belakang berkembang menjadi suatu bentuk bulatan yang disebut helter dan tidak berfungsi lagi sebagai akup. Anggota ordo ini termasuk endopterigota. Diptera mempunyai tipe ekspresi menjilat, tetapi ada juga yang mempunyai tipe ekspresi menusuk dan mengisap. 

misalnya, Culex fatigans (nyamuk penyebar penyakit kaki gajah), Anopheles sp. (nyamuk penyebar penyakit malaria), Aedes sp. (nyamuk penyebar penyakit demam berdarah), Drossophyla melanogaster (lalat buah), Musca domestica (lalat rumah), Glossina morsitans, dan Glossina palpalis. Kedua teladan terakhir ialah lalat penyebar penyakit pulas.
 
  • Ordo Hymenoptera
Nama ordo Hymenoptera berasal dari kata hymen - selaput, dan pteron = akup. Mereka mempunyai dua pasang akup yang tipis, akup depan lebih besar dari pada akup belakang. Anggotanya termasuk endopterigota, mempunyai tipe ekspresi menggigit dan mengisap, tetapi ada juga yang bertipe menggigit saja.

Segmen terakhir pada abdomen berkembang menjadi alat penyengat. Beberapa jenis anggota ordo ini ada yang bersifat polimorfisme, contohnya lebah madu. Dalam koloni lebah madu terdapat pemberian kiprah kerja. Ratu, yaitu lebah betina yang fertil. Raja yaitu lebah jantan yang terbentuk dari telur yang tidak dibuahi (partenogenesis).

Lebah jantan akan mati setelah kawin. Lebah pekerja, yaitu lebah jantan yang bersifat steril dan bertugas mengumpulkan tepung sari dan madu serta membuat masukang. misalnya, Monomorium sp. (tiruant hitam), Occophylla smarogdina (tiruant rang-rang), Apis indica (lebah madu), Apis melifera (lebah gong), dan Vespula maculata.
 
  • Ordo Siphonoptera
Nama ordo Siphonoptera berasal dari kata siphon = pengisap, pteron= akup. Serangga ini termasuk endopterigota. Tubuh pipih, tidak berakup, dan mempunyai kaki yang sangat berpengaruh (berguna untuk meloncat). Sphonoptera mempunyai tipe ekspresi menusuk dan mengisap.

Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas. Siphonoptera mencakup bangsa pinjal yang banyak merugikan insan alasannya yaitu mengisap darah. misalnya, Purex irritans (pinjal manusia), Ctenocephalus canis (pinjal benalu pada anjing), Ctenocephalus felis (pinjal benalu pada kucing), dan Xenopsylla cheopsis (pinjal benalu pada tikus dan sanggup menularkan penyakit pes)Anggota serangga di atas (mulai dari ordo Coleoptera sampai ordo Siphonoptera) dikenal sebagai kelompok holometabola.

Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Klasifikasi Insecta (Serangga)"