Pengertian, Ciri, Penjabaran Filum Mollusca
Pengertian filum Mollusca yang berasal dari bahasa Latin, mollus berarti lunak. Jadi, mollusca berarti binatang yang bertubuh lunak. Mollusca termasuk binatang triploblastik.
Ciri Filum Mollusca
Mollusca mempunyai beberapa ciri, antara lain sebagai diberikut:
- Tubuh lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.
- Memiliki mantel yang sanggup membuat cangkang dari materi CaCO3 dan kelenjar lendir.
- Bersifat kosmopolit. Artinya, sanggup di jumpai di aneka macam tempat (darat, air tawar, laut, kawasan gerah hingga kawasan dingin).
- Memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot. Alat-alat dalam tersebut dibungkus oleh mantel yang terbuat dari jaenteng khusus.
Klasifikasi Filum Mollusca
Struktur badan mollusca sangat bervariasi. Oleh alasannya ialah itu anggota filum ini sanggup dibedakan menurut struktur kaki, cangkang, mantel, insang, simetri tubuh, dan sistem sarafnya. Filum Mollusca sanggup dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Amphineura, Gastropoda, Pelecypoda, Scaphopoda, dan Cephalopoda.
A. Kelas Amphineura
Kelas Amphineura mempunyai anggota lebih kurang 700 spesies. Tubuh lingkaran telur, pipih, dan simetris bilateral. Memiliki cangkang yang terdiri atas delapan kepingan kapur. Semua anggotanya hidup di laut, menempel pada batu-batuan, dan banyak ditemukan di pantai-pantai.
Pada bab kepala terdapat mulut. Struktur verbal biasanya dilengkapi dengan radula, yaitu semacam pengecap parut. Hewan ini tidak mempunyai tentakel dan mata, tetapi mempunyai kaki yang pipih. Sistem saraf terdiri atas cincin sirkum esofagus, dua cabang sarafnya memdiberi persyarafan pada kaki dan mantel.
Proses makan dimulai dari verbal dan berakhir di anus. Mereka mempunyai kelenjar ludah dan kelenjar hati. Pada bab posterior terdapat jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah memperoleh oksigen dari insang. Amphineura bereproduksi secara seksual.
Telur yang sudah dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi zigot, menghasilkan larva trokofor. Salah satu teladan yang populer ialah kiton. Kiton mempunyai bentuk badan elips dan kakinya pipih yang terletak di permukaan ventral.
Bagian dasar tubuhnya terdapat keping kapur. Pada susukan mantel terdapat empat hingga delapan ktenidium, homogen insang yang menyerupai sisir. Kiton hidup merayap pada dasar laut. misal lainnya ialah Caetopleura apiculata.
B. Kelas Gastropoda
Nama kelas Gastropoda berasal dari bahasa Yunani, gastros perut, dan podos = kaki. Jadi, gastropoda berarti binatang yang memakai perutnya sebagai kaki. Gastropoda sanggup ditemukan di darat, air tawar, dan lau: Tubuhnya mengalami modifikasi dari bentuk simetris bilatera menjadi bentuk membelit (rotasi).
Kebanyakan, anggota gastropoda mempunyai cangkang. misal yang banyak dikenal ialah siput air tawar (Helix pomata). Siput air tawar memilik cangkang berbentuk kerucut terpilin dengan arah ke kanan atau kiri. Alat gerak binatang ini ialah otot perut yang berkontraks secara bergelombang dari depan ke belakang sambi: menghasilkan lendir.
Pada bab kepala gastropoda terdapat dua pasang tentakel. Sepasang tentakel (berukuran pendek) berfungsi sebagai ala: pembau dan sepasang tentakel lainnya (berukuran panjang berfungsi sebagai alat penglihat.
Alat pernapasan pada ketika larva berupa insang dan setelah remaja berupa paru-paru. Gastropoda mempunyai peredaran darah terbuka. Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik. Darah berfungsi untuk mengangkut ke seluruh badan dan mengangkut sisa-sisa pembakaran. Darah berwarna biru alasannya ialah mengandung zat hemosianin.
Gastropoda kebanyakan bersifat herbivor.Alat pencernaannya terdiri atas verbal dengan pengecap parut (radula), gigi rahang, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung, kelenjar pencernaan (hati yang melingkar), usus, dan anus. Alat ekskresi berupa nefridia (ginjal) dan susukan ureternya terletak di akrab anus. Pusat saraf memilild sepasang ganglion dan empat tonjolan ganglion.
Gastropoda ada yang bersifat hermafrodit. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yang sanggup menghasilkan sperma dan ovum. misal gastropoda demikian ialah Achatina fulica (bekicot). Beberapa jenis gastropoda lainnya, menyerupai siput, mempunyai jenis kelabuin terpisah, jantan dan betina.
Beberapa teladan gastropoda antara lain ialah Lymnea trunchatula (siput vektor fasciolosis), Lymnea javanica (siput sawah), Helix pomata (siput air tawar), Achatina fulica (bekicot), Melania testudinaria (sumpil), Vaginula (siput telanjang), Vivipara javanica (kreco), dan Teredo navalis (jenis gastropoda yang hidup di laut).
C. Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Dinamakan pelecypoda alasannya ialah binatang ini mempunyai kald yang pipih; lamellibranchiata, alasannya ialah memilild insang berupa lembaran yang berlapis-lapis; dan bivalvia alasannya ialah mempunyai dua belahan cangkang. misal yang banyak dikenal ialah kerang air tawar (Anadon ta). Bivalvia mempunyai cangkangyang terdiri atas tiga lapisan, yaitu sebagai diberikut:
- Periostrakum, lapisan terluar (tipis) yang terdiri atas zat tanduk/ zat kitin. Lapisan ini berfungsi sebagai lapisan pelindung.
- Prismatik, lapisan tengah yang terdiri atas kristal-kristal CaCO3 berbentuk prisma.
- Nakreas, lapisan mutiara atau lapisan paling dalam yang tersusun atas kristal CaCO3 halus. Lapisan ini dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel.
Di antara cangkang dan mantel kadang kala sanggup dimasuki oleh benda asing, contohnya pasir. Butir pasir tersebut sanggup menjadi inti untuk pembentukan butir mutiara. Jenis tiram mutira yang sanggup menghasilkan mutiara berkarakter tinggi ialah Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi.
Kedua jenis tiram ini biasa menghuni maritim bersuhu gerah di derah Pasifik dan Indonesia bab timur. Cangkang sanggup menutup dengan menolongan otot transversal yang terletak pada simpulan kedua ujung badan akrab dorsal.
Otot di bab anterior disebut otot adduktor anterior, sedangkan otot di bab posterior disebut otot adduktor posterior. Di dalam rongga antara mantel dan badan terdapat dua pasang insang, kaki, dan alat viseral.
Mantel terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan yang membungkus bab dorsal (meliputi seluruh permukaan sebelah dalam cangkang) dan lapisan yang membungkus bagian-bagian sebelah tepi. Makanannya terdiri atas makhluk hidup renik yang terbawa air masuk ke dalam verbal melalui ventral sifon.
Makanan masuk ke dalam badan melewati kerongkongan menuju lambung dan usus. Di sini zat makanan diserap, sedang sisanya keluar melalui anus. Sistem peredaran darahnya terbuka. Jantung terdiri atas bilik yang dikelilingi oleh sebagian usus dan sepasang bilik. Sistern saraf bivalvia terdiri atas beberapa ganglion, yaitu sebagai diberikut:
- Ganglion anterior, di akrab lambung.
- Ganglion pedal, di kaki.
- Ganglion posterior pada sebelah bawah otot adduktor posterior.
Bivalvia mempunyai alat statosista (alat keseimbangan) yang terletak di belakang ganglion pedal. Pada kawasan tepi mantel terdapat sel-sel sensoris (peka terhadap rangsangan) yang terdapat pada sifon ventral. Bivalvia bereproduksi secara seksual, yaitu melalui pembuahan sel telur oleh sperma yang akan membentuk zigot. Zigot kemudian tumbuh menjadi larva, disebut glosidium yang selanjutnya tumbuh menjadi binatang baru. Bivalvia kebanyakan bersifat gonokoris.
misal bivalvia lainnya ialah Mytilus viridis (kerang hijau), Ostrea sp. (tiram), Buccinus sp. (remis), Tridacna gigas (kima), dan Mercenaria mercenaria.
D. Kelas Scaphopoda
Anggota binatang ini ada sekitar 200 spesies. Hidup di maritim pada pantai berlumpur. Memiliki cangkang berbentuk menyerupai terompet atau tanduk. Ujung cangkang mempunyai lubang dan mantel.
E. Kelas Cephalopoda
Nama kelas Cephalopoda berasal dari kata cephalo = kepala, podos = kaki. Jadi, cephalopoda berarti binatang yang mempunyai kaki di bab kepala. Cephalopoda hidup di laut. Anggota kelompok binatang ini sanggup bergerak cepat (berenang) dengan cara menyemprotkan air melalui sifon.
Cumi-cumi, misalnya, pada ketika hendak mengejar mangsa dan menghindar dari kejaran musuh, binatang ini segera menyemprotkan air keluar dari rongga mantel sehingga badan terdorong ke depan. Sifon ialah struktur otot berbentuk cerobong.
Pada bab kepala cephalopoda terdapat delapan atau sepuluh kaki yang sudah mengalami modifikasi menjadi lengan atau tentakel. Pada gurita terdapat delapan tentakel yang dilengkapi dengan alas pengisap pada bab dasarnya. Pada cumi-cumi terdapat sepuluh tentakel: dua tentakel berukuran panjang, mempunyai alat pengisap dan delapan tentakel lainnya berfungsi sebagai lengan. Pada bab kepala juga terdapat sepasang mata, tanpa kelopak mata.
Cephalopoda sanggup berubah warna secara cepat menyerupai halnya bunglon. Kemampuan berubah warna tersebut dimungkinkan alasannya ialah adanya zat kromotofora pada sel-sel kulitnya. Oleh alasannya ialah itu, binatang ini dikenal bisa berbaur secara efektif dengan latar belakangnya. Pada umumnya, cephalopoda mempunyai cairan tinta yang tersimpan di dalam kantong tinta.
Cairan tinta biasa dikeluarkan bila binatang ini merasa terancam dan ingin terlepas dari pemburunya. Cairan tinta yang disemprotkan, menjadikan air menjadi keruh sehingga membingungkan musuh. Pada ketika itu, binatang ini melesat meninggalkan musuh. Pada bab kanan dan kiri badan terdapat sirip. Sirip ialah bentuk ekspansi tentakel yang berfungsi sebagai alat pendayung untuk bergerak ke depan dan ke belakang.
Cephalopoda mempunyai alat pencernaari yang cukup kompleks. Alat pencernaan terdiri atas rongga mulut, kelenjar ludah, faring, esofagus, lambung, usus, dan anus. Selain itu, binatang ini juga mempunyai kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Cephalopoda mempunyai sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Darah berwarna biru dengan tembaga (Cu) sebagai intinya.
Alat ekskresi berupa nefridia (ginjal) yang berbentuk segitiga, berwarna putih, dan terletak di sebelah selaput jantung. Sistem saraf terdiri atas tujuh ganglion, yaitu ganglion serebral, pedal, viseral, suprabukalis, intrabukalis, stelata, dan optis.
Ketujuh ganglion ini terletak di kawasan kepala. Cephalopoda berjenis kelabuin terpisah (gonokoris). Reproduksi dilakukan secara seksual. Beberapa teladan cephalopoda antara lain Loligo indica (cumi-cumi), Sepia officinalis (sotong), Octopus sp. (gurita), dan Nautilus pompilus.
Peran Filum Mollusca dalam Kehidupan
Mollusca ada yang sanggup mempersembahkan manfaat bagi manusia, tetapi ada juga yang bersifat merugikan.
1. Beberapa manfaat dari filum Mollusca:
- Sebagai sumber materi makanan atau sebagai sumber protein hewani. Misalnya, kerang, cumi-cumi, beberapa siput air, dan bekicot.
- Penghasil mutiara. Ada dua macam mutiara, mutiara alami dan mutiara buatan. Mutiara alami tebentuk alasannya ialah benda asing, menyerupai pasir, masuk di antara cangkok dan mantelnya. Selanjutnya, benda absurd tersebut akan diselaputi oleh lapisan nakreas sehingga membentuk mutiara. Mutiara buatan terbentuk akhir acara insan yang dengan sengaja memasukkan benda absurd pada lapisan di antara nakreas dengan rongga mantelnya.
- Sebagai materi cindera mata dan hiasan di rumah. Misalnya, berupa cangkang kerang yang sering dijadikan untuk hiasan dinding, tirai jendela atau pintu, dan tempat perhiasan.
- Sebagai pupuk dan materi makanan burung peliharaan. Misalnya, hancuran cangkang yang berasal dari kerang.
2. Beberapa kerugian akhir filum Mollusca
- Merusak aneka macam tumbuhan, terutama tumbuhan kebijaksanaan daya. Misalnya, Achatina fulica (bekicot).
- Sebagai binatang mediator (vektor) dalam daur hidup cacing hati. Misalnya, Lymnea (siput air).
- Merusak kayu. Misalnya, Teredo navalis.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Pengertian, Ciri, Penjabaran Filum Mollusca"