Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Karakteristik Lempeng Tektonik

Untuk memahami teori tektonik lempeng, diharapkan pemahaman ihwal struktur pelapisan bumi beserta karakteristiknya. Karakteristik yang tidak sama itu memengaruhi acara gerakan lempeng, baik vertikal maupun horizontal. Menurut asal katanya tektonik lempeng sanggup diartikan sebagai gerakan lempeng. 

Lempeng yakni pecahan kerak bumi yang kaku dan tegar (rigid), berbentuk bidang lengkung, dan tebalnya lebih kecil dibandingkan dengan luas permukaannya. Lempeng-lempeng itu bergerak dengan arah dan kecepatan yang tidak sama-beda. 

A. Jenis-jenis Lempeng

Berdasarkan jenis materi batuan pembentuknya, lempeng dibedakan atas dua jenis yaitu sebagai diberikut:
  • Lempeng benua (continental plate), yaitu lempeng yang terdiri atas kerak benua dan dasarnya.
  • Lempeng samudera (oceanic plate), yaitu lempeng yang terdiri atas kerak samudera. Permukaannya diselimuti oleh sedimen bahari yang berasal dari darat yang bersifat granitis lantaran berasal dari pelapukan kerak benua.
Berdasarkan ukurannya, lempeng yang ada di bumi ini sanggup dibedakan menjadi sebagai diberikut:

  • Lempeng Besar
Yaitu lempeng yang berukuran sangat besar, mencakup satu dasar samudera, bahkan mencakup samudera dan benua. Di permukaan bumi terdapat tujuh lempeng besar yaitu Lempeng Pasifik (mencapai 20% dari lempeng yang ada), Lempeng Erasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Afrika, Lempeng Hindia, Lempeng Australia, dan Lempeng Antartika. Setiap lempeng-lempeng besar dibatasi oleh punggung samudera (mid oceanic ridge), palung laut, maupun sistem pepegununganan muda.

  • Lempeng Kecil
Yaitu lempeng yang berukuran kecil, terbentuk jawaban konvergensi dari lempeng besar. Cirinya yakni mempunyai gerakan yang lebih cepat dan kompleks. Jumlah lempeng kecil sangat banyak, antara lain Lempeng Cina, Lempeng Philipina, Lempeng Karibia, Lempeng Iran, Lempeng Nazca, dan Lempeng Cocos.
 

B. Gerakan Lempeng

Lempeng kerak bumi bagaikan balok-balok es yang mengapung di atas permukaan air, bergerak bebas dengan kecepatan dan arah yang tidak sama beda. Lempeng kerak bumi sanggup bergerak lantaran hal-hal diberikut:
  • Astenosfer yang ada di bawahnya ialah substansi cair liat dan gerah, sedangkan kerak bumi ialah massa yang cuek dan padat.
  • Berat jenis kerak bumi lebih kecil dari substansi astenosfer yang cair dan liat.
Tenaga yang menggerakkan lempeng itu berasal dari gerah yang dipancarkan oleh materi radioaktif yang mengalami peleburan batuan (partial melting) pada astenosfer. Astenosfer digerakkan oleh arus konveksi yang menghasilkan energi. Arus konveksi ini yang menyeret belahan lempeng kerak bumi, ada yang terpecah, saling menjauh meninggalkan satu retakan (divergen), ada yang bertumbukan (konvergen), dan ada yang saling berpapasan (transform).

C. Zona Lempeng 

Zona lempeng yang ialah batas antara dua lempeng terdiri atas zona, antara lain sebagai diberikut: 

1. Zona Lempeng Divergen
Pada zona ini terjadi gerakan lempeng yang saling tarik menarikdanunik, membelah diri, dan memekar dengan arah yang saling berlawanan. Akibatnya terbentuk sistem celah yang memanjang atau melengkung atau sanggup bercabang-cabang. Pergeseran membuat celah semakin lebar yang diikuti dengan keluarnya magma yang bersifat basalt dari astenosfer. Timbunan magma basalt itu membentuk punggung tengah samudera (mid oceanic ridges). Akibat terseret oleh gerakan lempeng, magma basalt terhampar luas dan membentuk kerak lempeng dasar samudera.  

2. Zona Lempeng Konvergen
Zona ini ialah pertemuan dua lempeng atau lebih. Pada zona ini lempeng saling berbenturan dan dorong-mendorong sehingga banyak tanda-tanda yang ditimbulkannya. Salah satu jawaban yang sangat besar dialami oleh lempeng samudera.

Lempeng samudera dengan berat jenis yang lebih berat dari lempeng benua akan menukik di bawah lempeng benua dan masuk ke dalam astenosfer. Proses penukikan ini disebut subduksi (subduction) membentuk zona subduksi (subduction zone) yang ialah sentra penyebaran pegunungan api dan gempa bumi.

 diharapkan pemahaman ihwal struktur pelapisan bumi beserta karakteristiknya Karakteristik Lempeng Tektonik

Antara Dua Lempeng Benua
  • Akibat konvergensi antara lempeng benua India dengan lempeng benua Erasia yang sama-sama enteng tidak mengakibatkan terjadi subduksi, akan tetapi lempeng benua tersebut terlipat dan membumbung ke permukaan bumi membentuk pepegununganan Himalaya.
  • Pepegununganan Ural ialah konvergensi antara lempeng benua Eropa dan lempeng benua Asia, itu sebabnya Eropa dan Asia ialah satu benua (a single continental block). Karena tidak terjadi peleburan (partial melting) maka tidak terjadi pengeluaran magma.
 
Antara Lempeng Benua dengan Lempeng Samudera 
Pada zona subduksi antara lernpeng benua dengan lempeng samudera, lantaran lempeng samudera lebih berat, akan mengalami subduksi bersama sedimen bahari yang melekat di atasnya, terus ke bawah menuju astenosfer.

Bidang peluncuran ini ialah sentra gempa di dalam bumi (hiposentrum). Lempeng benua yang bersifat enteng tetap berada di atas dan mengalami deformasi tektonik, membentuk pepegununganan-pegu-nungan lipatan, patahan, sesar sungkup, palung laut, dan lainnya. Beberapa bentukan hasil subduksi antara lain sebagai diberikut:
  • Kepulauan Jepang terbentuk jawaban konvergensi antarlempeng Pasifik dan lempeng Cina.
  • Pepegununganan Andes, ialah hasil konvergensi antara lempeng samudera Pasifik Timur dengan lempeng benua Amerika.
  • Jalur pepegununganan Mediterania di Indonesia yang membusur dari Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, hingga di kepulauan Saparua, yang terjadi jawaban konvergensi antara lempeng Hindia Australia yang bergerak ke utara dengan lempeng Erasia yang bergerak ke selatan. 
3. Zona Lempeng Berpapasan
Pada zona ini terdapat pergeseran dua lempeng dengan arah yang berlawanan. Pergeseran ini mengakibatkan terkumpulnya energi pada tempat-tempat tertentu yang nantinya akan mengakibatkan gempa. Walaupun energi yang dihimpunnya tidak terlalu besar tapi gempa dangkal sanggup mengakibatkan kerusakan yang berarti. 

misal zona sesar ini, antara lain sesar San Andreas yang memisahkan belahan barat California dengan Amerika Serikat. Akibat pergeseran lempeng Pasifik ke utara dan lempeng Amerika Utara ke selatan mengakibatkan terbentuknya garis sesar yang melintasi kota Los Angeles, Santa Barbara, dan San Fransisco yang rawan terjadinya gempa bumi.

Daftar Pustaka : PT. Bumi Aksara

Post a Comment for "Karakteristik Lempeng Tektonik"