Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-Ciri Sosial, Budaya, Dan Ekonomi Masyarakat Prasejarah

Ciri-Ciri Sosial, Budaya, Dan Ekonomi Masyarakat Prasejarah



Dari masyarakat berburu hingga munculnya masyarakat pertanian di Indonesia mempunyai perbedaan ciri-ciri sosial, budaya, dan ekonomi, yaitu sebagai diberikut.

Masyarakat Berburu

  • Sosial
Masyarakat prasejarah pada masa berburu, hidup dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka mungkin spesialuntuk terdiri dan dua hingga lima orang yang ialah anggota satu keluarga. Teknik berpikir mereka masih sangat sederhana. Mereka belum sanggup berkomunikasi antarsesamanya. Terutama yang berkaitan dengan acara berburu, mereka memakai bahasa instruksi berupa pekikan disertai dengan gerakan tangan berbentuk simbol. Hambatan bahasa itu ialah salah satu penyebab sangat lambatnya perkembangan budaya mereka.


  • Budaya
Masyarakat berburu pada zaman prasejarah hidup secara nomaden. Mereka berpindah-pindah atau mengembara dan satu hutan ke hutan lainnya. Mereka menggantungkan hidupnya dan alam. Makanannya berupa buah-buahan, dedaunan, dan binatang hasil buruan. Peralatan yang dipakai masih sangat sederhana. Peralatan itu terbuat dan kayu, batu, tulang, dan tanduk.

  • Ekonomi
Telah disebutkan bahwa mereka mengg antungkan hidupnya dan hasil alarn. Makanan yang didapat untuk dimakan han itu jug a. Mereka tidak meinikirkan untuk han esok dan han-han diberikutnya. Kebiasaan cara hidup menyerupai ini disebut dengan istilah food gathering.

Masyarakat Berburu Tingkat Lanjut

  • Ciri-ciri sosial
Ciri-ciri sosial pada masyarakat berburu tingkat lanjut, belum tidak sama jauh dengan masyarakat berburu pada tingkat awal. Mereka masih hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang ialah satu keluarga. Setiap ketika mereka menghadapi tantangan alam, berupa perubahan iklim, gempa buini, letusan pegunungan berapi, dan banjir. Itulah sebabnya jumlah insan pada masa berburu sangat terbatas. Angka maut sangat tinggi. Sebaliknya angka kelahiran rendah sehingga pertambahan penduduk sangat lamban. Daerah yang cocok untuk menghindari hujan, terik matahari dan hawa dingin, biasanya tidak terlalu jauh dan sungai, danau, atau sumber air lainnya.

Ada juga yang berlindung di gua-gua sebagai daerah tinggal sementara. Gua yang dipilih biasanya terletak di lereng-lereng pegunungan yang cukup terjal. Untuk mencapainya mereka mengg unakan tangga yang sanggup ditarik ke dalam gua, kalau ada bahava yang mengancam.
  • Budaya
Budaya masvarakat berburu tingkat lanjut juga tidak tidak sama jauh dan masa sebelumnya. Hanya kelebihannva mereka sudah mencar ilmu hidup menetap. melaluiataubersamaini mencar ilmu hidup menetap, mereka sudah mencar ilmu pula menanam jenis flora dan memelihara hewan-hewan tertentu. Untuk menyusuri tepian pantai atau sungai mereka memakai rakit dan bambu atau kayu. melaluiataubersamaini demikian, mereka sudah mengenal sistem pelayaran walaupun masih sangat sederhana.
  • Ekonomi
Kebiasaan mengembara atau nomaden masih tetap berlangsung pada masa itu. Walaupun mereka menetap di suatu daerah tetapi spesialuntuk bersifat sementara. Perbedaan masyarakat pada masa berburu tingkat lanjut dengan masyarakat sebelumnya yakni mereka tidak spesialuntuk berburu, tetapi juga mengumpulkan. Itu berarti mereka tidak spesialuntuk berfikir untuk makan hari itu tetapi juga mengingat han esok.

Munculnya Masyarakat Pertama di Indonesia


Sesudah melalui waktu ribuan tahun, masyarakat prasejarah Indonesia mulai hidup menetap pada animo tertentu. Pengembaraan gres dilakukan bila terpaksa.
  • Sosial
Masyarakat prasejarah yang hidup menetap terdiri dan jumlah anggota kelompok yang lbih besar. Pada masa inilah mulai berkembangnya perkampungan-perkampungan. Selanjutnya terbentuk desa-desa, kesatuan-kesatuan suku, marga dan lain-lain yang dipimpin oleh seorang kepala suku. Kepala suku dipilih menurut prinsip primus interpares. Mereka yang terpilih sebagai kepala suku atau kepala kelompok yakni orang-orang yang mempunyai kelebihan tertentu. Inisalnya pemberani, bakir berbicara, dan yang terpenting ia bisa dijadikan sebagai sun tauladan bagi anggota kelompoknya. Ta menjadi sosok yang dikaguini dan dipuja-puja, baik selama hidup maupun setelah meninggal. Kehidupan masyarakat pada masa ini sudah semakin teratur dan menuntut kolaborasi dan bahu-membahu dan para anggotanya.
  • Budaya
Tingkat kebudayaan masyarakat pada masyarakat bercocok tanam sudah jauh lebih tinggi dan kebudayaan masa sebelumnya. Pembagian kerja yang semakin rinci dan meluas, mendorong terbentuknya kelompok masyarakat dengan keahliannya masing-masing. Ada yang membuat alat-alat pertanian, alat-alat rumah tangga, peralatan untuk menangkap ikan, alat-alat berburu, dan sebagainya.
  • Ekonomi
Kebiasaan berburu dan mengumpulkan materi kuliner (food gathering) berubah menjadifood producing. Artinya mereka sudah merniliki kemampuan untuk menghasilkan sendiri kuliner yang
dibutuhkan. Teknik bercocok tanam yang pertama kali dilakukan yakni berhuma. Tekniknya yakni dengan menebang hutan dan menanamnya dengan banyak sekali jenis flora menyerupai padi-padian, kedelai, talas, dan ubi kayu.

Pada masa itu mereka sudah mengenal pula sistem perdagangan dengan cara barter. Selain itu, insan pada masa bercocok tanam sudah mempunyai kepandaian mengawetkan makanan. Misalnya dengan cara memdiberi garam atau ramuan tertentu pada daging atau ikan semoga sanggup bertahan lebih lama; Kegiatan masyarakatnya yang berguaka ragam memungkinkan contoh kehidupan mereka semakin makmur.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Ciri-Ciri Sosial, Budaya, Dan Ekonomi Masyarakat Prasejarah"