Iman Kepada Kitab Allah (Pelajaran Agama Islam Smp/ Mts Kelas Viii)
Iman Kepada Kitab Allah (Pelajaran Agama Islam SMP/ MTs Kelas VIII) ✓ Kitab Allah mempersembahkan panduan cara menjalani kehidupan kita sesuai kehendak Allah Sang Pencipta. Hal yang akan kita pelajari antara lain 1). makna iktikad kepada kitab Allah yang mencakup pengertian dan bagai mana cara diberiman kepada kitab Allah, 2). kitab dan suhuf yang mencakup taurat, zabur, injil, Al quran dan suhuf 3). mencintai Al Quran. Diharapkan setelah kita mempelajari hal terkena iktikad terhadap kitab Allah kita akan lebih menghayati kehadiran terhadap kitab Allah Swt, dengan lebih menghayati akan membawa kita kepada penerimaan yang penuh terhadap kandungan dari Al-Qur’an.
Daftar Isi
1. Makna Iman Kepada Kitab Allah3. Mencintai Al Quran
Mengapa Iman kepada Kitab Itu Penting?
Banyak sekali terjadi perselisihan dan kejahatan di masyarakat contohnya saja tawuran, pencurian, mabuk-abukan dan lain sebagainya. Semua terjadi lantaran di dalam hatinya tidak ada petunju hidup bagi para pelakunya. Andai kata bagi para pelaku tersebut mempunyai petunjuk maka hal terebut tidak akan terjadi. Di sinilah tugas dari iman kepada kitab Allah lantaran di dalamnya terdapat petunjuk terhadap manusia. Namun kitab suci tersebut tidak mempunyai manfaat apabila di dalam hatinya tidak terdapat iktikad untuk mendapatkan dan juga mengamalkan apa anutan yang terkandumg di dalamnya. Sehingga dengan demikian kita harus mengimaninya terhadap litab Allah supaya kitab tersebut membawa manfaat bagi kita.Pengertian Iman kepada Kitab Allah
Definisi atau pengertian iman yakni percaya dan juga yakin dengan sepenuh hati. Melekatnya keyakinan tersebut di dalam hati, akan menggerakkan kita untuk melaksanakan perbuatan yang sesuai keyakinan tersebut. Pengertian iktikad kepada kitab Allah Swt. mempunyai 2 hal yaitu 1). keyakinan terhadap adanya kitab Allah dan penerimaan terhadap kitab tersebut. 2). di dalam jiwa muncul kesediaan untuk menjalankan ajaran, perintah, ataupun terhadap larangan yang ada di dalam kitab Allah SWT, baik dengan ucapan ataupun dengan perbuatan. Iman kepada kitab Allah ialah rukun iktikad ketiga. bagi umat islam sehingga apabila mengingkarinya maka yang bersangkutan termasuk di daam golongan orang yang kafir terhadap kitab Allah Swt. OUntuk biasa mempunyai keimanan yang benar, kita harus mengenal dan juga memahami terhadap kitab Allah Swt. secara baik. Terdapat 4 kitab yang di turunkan Allah Swt. ke muka bumi ini yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Al- Qur’an.Teknik Beriman kepada Kitab Allah
Untuk cara diberiman kepada kitab Allah tidaklah sama antara kitab yang satu dengan yang lainnya lantaran masing-masing kitab turunnya tidak sama-beda, sehingga cara diberiman kepada kitab-kitab tersebut juga tidak sama pula.Iman kepada Kitab Sebelum Al-Qur’an
2 cara diberiman kepada kitab sebelum Al quran yaitu dengan melaksanakan :- Yakin bahwa Allah sudah menurunkan kitab-kitab tersebut. Tentu saja ketika kitab tersebut masih orisinil belum berubah dari anutan tauhid kepada Allah Swt.
- Kita tidak wajib untuk mengikuti jaran dari kitab-kitab tersebut. Ini disebabkan lantaran kita ialah umat dari Nabi Muhammad SAW. yang spesialuntuk berkewajiban untuk taat kepada apa saja yang sudah diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Iman kepada Kitab Al-Qur’an
3 cara diberiman kepada kitab Al-Qur’an yaitu mencakup :- Meyakini terhadap Al-Qur’an bahwa Al Alquran ialah wahyu dari Allah Swt. yang terjamin kemurnian dan terjamin kebenarannya.
- Mempelajari terhadap isi Al-Qur’an, hal ini lantaran tanpa kita mempelajari kandungannya kita tidak akan tahu apa isi kandungan Al Quran.
- Menjalankan terhadap anutan Allah Swt. yang ada di dalam Al-Qur’an secara konsekuen.
Kitab dan Suhuf
Kitab Allah Swt
melaluiataubersamaini diturunkannya kitab Allah maka insan sanggup mengetahui apa yang dikehendaki oleh Allah Swt.Pengertian Kitab
Jika dilihat pengertian kitab secara bahasa sanggup diartikan sebagai tulisan. Kata tersebut seiring perkembangan mempunyai arti gres yaitu buku atau ketetapan.Sedangkan pengertian kitab secara istilah mempunyai arti buku atau goresan pena yang dibukukan yang mengandung isi berupa wahyu Allah Swt. kepada umatNya melalui para rosulnya. Penulisan wahyu Allah dalam bentuk kitab/ buku tersebut seringkali kali dilakukan setelah para rasul tersebut wafat. Untuk contohnya yakni pembukuan Al-Qur’an yaitu pada masa abadiifahan Abu Bakar atas permintaan Umar bin Khattab.
Teknik Kitab Diturunkan
Artinya:
Dan tdk mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata - kata dgn beliau kecuali dgn perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dgn mengutus seorang utusan (malaikat) kemudian diwahyukan kepadanya dgn seizin-Nya apa yg Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lg. Maha Bijaksana. (Surah asy-Syura ayat 51)
Teknik kitab suci diturunkan sanggup diketahui dari sejarahnya, yaitu dengan cara diberikut ini:
a). Melalui perantaraan Malaikat Jibril
b). Bercakap-cakap dengan Allah Swt. di balik tabir.
c). Melalui mimpi.
d). Melalui suara lonceng
Isi Kitab Allah
Kitab Allah Swt secara garis besarnya mempunyai kandungan sebagai diberikut:
- Ajaran kepercayaan yang benar yaitu anutan tauhid terhadap Allah Swt. dan keimanan yang benar.
- Ajaran syariat Allah Swt. terhadap manusia, yaitu anutan terkena aturan di dalam menjalankan kehidupan, perintah, dan larangan Allah Swt. bagi manusia.
- Ajaran akhlak, yaitu anutan terkena bagai mana cara bersikap kepada Allah Swt., kepada manusia, dan juga cara bersikap kepada makhluk Allah Swt. yang lainnya.
- Ajaran tentang kesepakatan akan nikmat Allah Swt. dan juga tentang bahaya siksa untuk umat yang tidak taat kepada Allah Swt.
- Kisah dari umat-umat yang terlampau atau kejadian yang akan hadir.
- Kaidah-kaidah ilmiah yang merangsang nalar pikiran dan pengetahuan manusia.
Menurut hadits, Allah mengangkat 124.000 nabi dan juga mengutus 313 rasul di dunia ini. Jika lihat jumlahnya yang banyak tersebut mungkin saja Allah SWT juga menurunkan kitab Allah yang banyak juga, namun, kita yang wajib untuk kita imani spesialuntuklah 4 buah saja yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan juga kitab Al-Qur’an.
a. Kitab Taurat
Nabi Musa AS yakni peserta wahyu Allah yang berupa kitab taurat yang ialah pedoman untuk kaum yahudi atau Bani Israel. Kitab ini ditulis oleh para pengikut Nabi Musa AS pada masa pemmembuangan di Babylonia. Kitab ini kemudian oleh kaum yahudi disusun tafsir pelaksanaannya yang dikenal sebagai Talmud. Kita sebagai umat islam meyakini adanya Taurat yang diterima Nabi Musa AS menyerupai yang ada di Surah al-Isra ayat 2 diberikut ini:
Artinya:
Dan Kami diberikan kpd Musa kitab (Taurat) & Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dgn firman): Janganlah engkau mengambil penolong selain Aku
Adapun untuk kandungan dari taurat adlh wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa AS pada waktu berada di pegunungan sinai yang memuat 10 perintah Allah. Adapun isi 10 perintah (Ten Commandments) tersebut mencakup :
1) Hormati & cintai satu Allah;
2) Sebutlah nama Allah dgn hormat;
3) Kuduskanlah hari Tuhan (Hari Sabat, ialah hari ke-7 setelah bekerja selama 6 hari dlm seminggu);
4) Hormatilah ibu & juga bapakmu;
5) Jangan membunuh;
6) Jangan bercabul;
7) Jangan mencuri;
8) Jangan berdusta;
9) Jangan ingin berbuat cabul;
10) Jangan ingin mempunyai barang orang lain dgn cara yang tdk halal.
b). Kitab Zabur
Nabi Daud yakni ialah nabi peserta Kitab Zabur dari Allah SWT dan juga menjadi kitab komplemen untuk Bani Israel selain kitab Taurat yang menjadi pegangan utama dari agama Yahudi. Kitab Zabur ini dikenal juga dengan sebutan kitab Mazmur, isinya yakni kumpulan dari syair nyanyian pujian, zikir, doa, dan juga hikmah kepada Bani Israel. Adapun di dalamnya terdiri dari 150 pasal dalam Perjanjian Lama.
Dalam Surah al-Isra ayat 55, Allah menginformasikan tentang kitab zabur sebagai diberikut :
Artinya:
Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yg (ada) di langit &n di bumi. Dan sebenarnya sudah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yg lain), & Kami diberikan Zabur kpd Daud.
c. Kitab Injil
Nabi Isa AS ialah nabi peserta wahyu Allah berupa kitab sebagai pedoman untuk Bani Israel. Seperti halnya kitab Taurat, penyusunan dari kitab Bibel dilakukan setelah wafatnya Nabi Isa a.s. Kitab injil bagi umat Kristiani dikenal sebagai Perjanjian Baru. Kitab Bibel bersifat melengkapi dari apa yang diajarkan oleh Nabi Musa AS yang terdapat di dalam kitab Taurat juga sekaligus untuk mengoreksi perikehidupan untuk kaum Israel. Sebagai teladan yakni anutan zuhud yang menjadi koreksi kehidupan materialistis untuk Bani Israel. Ini terlihat di dalam Surah al-Maidah ayat 46 diberikut ini.
Artinya:
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dgn Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yg sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami tlah mempersembahkan kepadanya Kitab Bibel sedang di dalamnya (ada) petunjuk & cahaya (yg menerangi), & membenarkan kitab yg sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran utk orang-orang yg bertakwa.
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dgn Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yg sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami tlah mempersembahkan kepadanya Kitab Bibel sedang di dalamnya (ada) petunjuk & cahaya (yg menerangi), & membenarkan kitab yg sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran utk orang-orang yg bertakwa.
d. Al-Qur’an
Kitab Al-Qur’an ialah kitab yang terakhir yang diturunkan Allah Swt. kepada Rasulullah Muhammad saw. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah untuk seluruh manusia. Kitab Al Alquran ialah kitab yang sudah disempurnakan untuk menjadi pedoman bagi kehidupan insan hingga degan tamat zaman. Ada banayak sekali ayat di dalam Al-Qur’an yang mengambarkan kehadiran Al-Qur’an, keunggulan, dan kesempurnaan dari ajarannya, contohnya saja di Surah al-Baqarah ayat 2 yang diberikut ini.
Artinya:
Kitab (Al Quran) ini tdk ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yg bertakwa
Suhuf
Pengertian Suhuf yakni ialah lembaran-lembaran goresan pena wahyu dari Allah Swt. yang diturunkan kepada para nabi. Hakikat suhuf yakni sama dengan kitab, spesialuntuk saja kalau kitab sudah dibukukan sementara untuk suhuf tidak dibukukan menyerupai halnya kitab. Ada 2 pendapat terkena maksud dari suhuf yaitu yang 1). suhuf yakni goresan pena wahyu yang tersebar dalam banyak sekali media contohnya pada pelepah ataupun pada batu, 2). suhuf yakni goresan pena satu surah dari kitab-kitab para nabi.Kitab Al-Qur’an terdiri dari 114 suhuf. Kedudukan dari suhuf yakni sama dengan kitab suci yang juga harus kita imani menyerupai halnya kitab-kitab Allah SWT. Berikut ini yakni para nabi yang memperoleh suhuf :
- Nabi Adam a.s. : 10 suhuf.
- Nabi Syis a.s. : 60 suhuf.
- Nabi Idris a.s. : 30 suhuf.
- Nabi Ibrahim a.s. : 30 suhuf.
- Nabi Musa a.s. : 10 suhuf.
Mencintai Al Quran
Pengertian Al-Qur’an
Kata Al-Qur’an secara bahasa berarti bacaan mulia, bacaan yang diulang-ulang secara konsisten, dan bacaan yang niscaya benar. Adapun secara istilah, Al-Qur’an yakni ialah kalam dari Allah Swt. yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad saw. sebagai petunjuk bagi umatnya. Al-Qur’an mempunyai banyak nama. Diantaranya al-Kitab (kitab/buku), az-Zikra (peringatan), al-Huda (petunjuk), dan Kalamullah (firman Allah). Al-Qur’an ialah pedoman utama dalam Islam. Tidak ada satupun referensi yang melebihi kesahihan dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an. Oleh karenanya, setiap muslim harus mengakibatkan Al- Qur’an sebagai sumber dan tolak ukur utama bagi kehidupannya.
Kata Al-Qur’an secara bahasa berarti bacaan mulia, bacaan yang diulang-ulang secara konsisten, dan bacaan yang niscaya benar. Adapun secara istilah, Al-Qur’an yakni ialah kalam dari Allah Swt. yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad saw. sebagai petunjuk bagi umatnya. Al-Qur’an mempunyai banyak nama. Diantaranya al-Kitab (kitab/buku), az-Zikra (peringatan), al-Huda (petunjuk), dan Kalamullah (firman Allah). Al-Qur’an ialah pedoman utama dalam Islam. Tidak ada satupun referensi yang melebihi kesahihan dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an. Oleh karenanya, setiap muslim harus mengakibatkan Al- Qur’an sebagai sumber dan tolak ukur utama bagi kehidupannya.
Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Gua Hira ialah kawasan Al-Qur’an diturunkan untuk pertama kalinya. Terdapat riwayat yang mengambarkan bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Waktu yang usang tersebut mempunyai pesan yang tersirat yang sangat penting yaitu bahwa anutan agama Islam sanggup diterima dengan cara yang perlahan, dihafalkan dan juga diamalkan dalam keseharian dari kaum muslimin. Selain dari pada itu, turunnya Al-Qur’an yang secara sedikit demi sedikit yakni ialah jawabanan dari dilema yang terjadi di masa Rosulullah SAW. Walaupun jawabanan atas permsalahan tersebut untuk pada masa nabi, namun hal tersebut juga ialah pelajaran bagi kita tiruana yang hidup setelah masa nabi.
Bukti Al-Qur’an yakni Wahyu Allah
Jika ada pertanyaan apakah benar bahwa Al-Qur’an ialah dari wahyu Allah Swt.? Pertanyaan tersebut dimungkinkan muncul. Islam sebagai agama yang ilmiah, maka Allah Swt. tidak lantas menghukum terhadap orang-orang yang bertanya sesperti itu namun sebaliknya, Allah Swt. menantang kepada siapapun untuk membuat satu ayat saja menyerupai halnya ayat-ayat Al-Qur’an. ADapaun tantangan tersebut, Allah SWT sampaikan dalam Al-Qur’an Surah al-Baqarah ayat 23 diberikut ini
Dan kalau engkau (tetap) dlm keraguan ttg Al-Qur’an yg Kami wahyukan kpd hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah (saja) yg semisal Al-Qur’an itu & ajaklah penolong-penolongmu selain Allah kalau engkau memang orang-orang yg benar.
Allah SWT dalam ayat tersebut menantang kepada siapapun untuk membuat karya menyerupai halnya Al-Qur’an baik dari segi keindahan bahasanya, ketinggian cita rasa, keunggulan ilmiah yg ada di dalamnya, serta kesempurnaan dari tata bahasanya. Mengapa demikian? Jika Al-Qur’an yakni ialah buatan Muhammad atau insan yang lainnya, tentu akan ada insan lain yang sanggup menandingi dari kehebatan karyanya. Jika ternyata tidak ada seorangpun yang sanggup membuat karya yang menyerupai halnya Al-Qur’an, maka sanggup disimpulkan bahwa Al-Qur’an memang bukanlah buatan dari manusia. Kesempurnaan dari Al-Qur’an spesialuntuk sanggup disusun oleh Allah Swt saja Yang Maha Sempurna.
Allah SWT dalam ayat tersebut menantang kepada siapapun untuk membuat karya menyerupai halnya Al-Qur’an baik dari segi keindahan bahasanya, ketinggian cita rasa, keunggulan ilmiah yg ada di dalamnya, serta kesempurnaan dari tata bahasanya. Mengapa demikian? Jika Al-Qur’an yakni ialah buatan Muhammad atau insan yang lainnya, tentu akan ada insan lain yang sanggup menandingi dari kehebatan karyanya. Jika ternyata tidak ada seorangpun yang sanggup membuat karya yang menyerupai halnya Al-Qur’an, maka sanggup disimpulkan bahwa Al-Qur’an memang bukanlah buatan dari manusia. Kesempurnaan dari Al-Qur’an spesialuntuk sanggup disusun oleh Allah Swt saja Yang Maha Sempurna.
Teknik Mencintai Al-Qur’an
Sikap yang menyayangi terhadap Al-Qur’an wajib dimiliki oleh umat muslim lantaran Al-Qur’an yakni merupaka tanda cinta dari Allah Swt. terhadap kita sebagai hambaNya. misal cinta sudah ditunjukkan oleh para teman bersahabat Nabi Muhammad SAW, lantaran setiap kali ada turun ayat, maka para teman bersahabat akan berlomba untuk mengerumuni Nabi untuk mendengarkan ayat tersebut. Para teman bersahabat mendengarkan ayat Al-Qur’an dengan rasa ingin tahu dan juga hormat yang sangat besar. Sesudah mendengarkanya maka para teman bersahabat akan segera menghafalkannya dan juga akan mengamalkannya. Berikut ini ialah teladan cara menyayangi Al Quran yang sanggup dilakukan :
1. Selalu meluangkan waktu untuk membaca dan juga mempelajari isinya.
2. Memperlakukan kitab Al-Qur’an dengan cara yang hormat, baik itu pada waktu membawanya, meletakkannya, ataupun pada ketika kita menyimpannya.
3. Mendengarkan bacaan dari Ayat Al-Qur’an dengan rasa penuh hikmat.
4. Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam kehidupan.
5. Mengamalkan perintah dan juga menjauhi terhadap tiruana larangan yang ada dalam kitab suci Al-Qur’an.
Materi PAI Kelas 8 Lainnya :
Itulah artikel Pendidikan Agama Islam di Aanwijzing.Com tentang Iman Kepada Kitab Allah (Pelajaran Agama Islam SMP/ MTs Kelas VIII) yang supaya bermanfaa. Terimakasih.
Post a Comment for "Iman Kepada Kitab Allah (Pelajaran Agama Islam Smp/ Mts Kelas Viii)"