Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup/ Organisme (Pelajaran Biologi Smp/ Mts Kelas Ix)

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup/ Organisme (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas IX) ✓ Setiap makhluk hidup pastilah sudah dibekali oleh Tuhan dalam rangka mempertahankan hidupnya dan bagaimana cara menjaga keturunannya. Hukum alam yang ada ialah terjadi aturan rimba, artinya siapa yang berpengaruh dialah yang akan memangsa yang lebih lemah atau sering di sebut sebagai aturan rimba. Kelangsungan hidup dari organisme tercermin dari kenyataan bahwa tetap lestarinya jenis organisme tersebut.

Daftar Isi


 Setiap makhluk hidup pastilah sudah dibekali oleh Tuhan dalam rangka mempertahankan hidup Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup/ Organisme (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas IX)
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup/ Organisme (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas IX)

Adaptasi

Pengertian Adaptasi

Definisi penyesuaian ialah kemampuan dari makhluk hidup dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Ada 3 macam jenis penyesuaian yaitu : penyesuaian morfologi, penyesuaian fisiologi dan penyesuaian tingkah laku.

Jenis-jenis Adaptasi

Adaptasi morfologi

Pengertian penyesuaian morfologi ialah penyesuaian dari makhluk hidup dengan cara melewati perubahan bentuk organ badan yang prosesnya berlangsung sangat usang dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi jenis ini sangat simpel dikenali dan simpel di amati lantaran terlihat dari luarnya. Sebagai pola dari penyesuaian morfologi ialah sebagai diberikut:

Adaptasi bentuk paruhburung berdasar jenis makanannya :

 Setiap makhluk hidup pastilah sudah dibekali oleh Tuhan dalam rangka mempertahankan hidup Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup/ Organisme (Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas IX)

Keterangan gambar:

1. Burung pipit mempunyai paruh yang pendek dan kuat. Bentuk paruhnya inilah yang menunjukkan bahwa burung pipit ialah pemakan biji-bijian, lantaran bentuk paruhnya dirancang untuk menghancurkan biji-bijian tersebut.

2. Burung elang mempunyai struktur paruh yang kuat, tajam dan juga melengkung pada penggalan ujungnya. Pada bentuk paruh ibarat ini ialah berfungsi untuk mencabik-cabik mangasanya.

3. Bebek mempunyai bentuk paruh ibarat sudu (sendok besar). Pada bentuk parh yang ibarat ini dirancang untuk mencari kuliner pada daerah yang becek, berlumpur dan berair.

4. Burung pelatuk mempunyai bentuk paruh yang panjang, berpengaruh dan runcing. Bentuk paruh dari burung pelatuk ini dimaksudkan untuk mencari kuliner berupa serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam celah-celah pohon atau pada batang pohon yang sudah lapuk.

5. Burung kolibri mempunyai bentuk paruh yang panjang dan juga runcing. Pada bentuk paruh ibarat ini megampangkan bagi burung dalam menghisap nektar yaitu materi utama untuk madu.

6. Burung pelikan mempunyai bentuk paruh berkantong. Pada bentuk paruh yang demikian megampangkan bagi burung pelikan dalam menangkap ikan di air.

Adaptasi bentuk kaki burung menurut daerah hidupnya


Keterangan gambar :

1. Pada burung kakatua berfungsi untuk memanjat dan memegang makanan.

2. Kaki ayam berfungsi untuk mengais tanah ketika mencari makanan.

3. Burung elang mempunyai kaki yang berpengaruh dan kuku yang tajam. Kaki ini ditujukan untuk mencengeram mangsanya.

4. Burung pipit mempunyai kaki yang langsing yang berfungsi untuk bertengger.

5. Kaki itik dan pelikan mempunyai selaput, untuk itu sangat cocok untuk berenang di air.

6. Burung pelatuk terpelajar memanjat lantaran kakinya cocok untuk memanjat.

Organ badan jangkrik dan belalang yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya ialah verbal yang mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat.

Selain hewan, pada tumbuhan juga mengikuti keadaan dengan lingkungannya melalui bentuk tubuhnya yaitu:

- Tumbuhan hidrofit mempnyai rongga di antara sel-sel tubuhnya sehingga memunginkan sanggup mengapung di air. Bentuk daunnya lebar dan mempunyai stomata terdapat di permukaan atas. Sebagai pola tumbuhannya ialah kangkung, enceng gondok dan teratai.

- Tumbuhan xerofit yaitu daunnya tidak berbentuk lembaran sebagai mana tumbuhan pada umumnya, namun mengalami modifikasi menjadi berbentuk duri/ sisik. Sebagai pola tanamannya ialah pada tumbuhan kaktus yang seluruh permukaan batangnya dilapisi oleh lilin sehingga sanggup mengurangi penguapan dan sanggup mentimpan air pada batangnya.

- Tumbuhan higrofit  yaitu tumbuhan yang lingkungan hidupnya pada daerah yang lembab dan juga basah. bentuk penyesuaian terhadap lingkungannya ialah mempunyai bentuk daun yang tipis dan lebar.

Adaptasi Fisiologi

Pengertian penyesuaian fisiologi ialah penyesuaian diri organisme melalui fungsi kerja organ-organ badan sehingga sanggup bertahan hidup. sebagai pola penyesuaian fisiologi ialah sebagai diberikut:

a. Ikan yang hidup dilaut apabila dibandingkan dengan ikan yang hidup di sungai mempunyai urin yang lebih pekat. Semua ini disebabkan lantaran kadar garam di bahari lebih tinggi dari pada kadar garam di sungai (air tawar).

b. Rayap dan cacing teredo navalis bisa mencerna kayu melalui menolongan enzim selulose.

c. Pada insan yang tinggal di pepegununganan akan secara otomatis akan bertambah sel darah merahnya untuk mengikat oksigen yang lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh.

d. Pada mata insan bisa menyesuaikan dengan jumlah cahay yang diterimanya.

e. Bau harum pada bunga sanggup mengundang serangga dalam memmenolong proses penyerbukannya.

g. Hewan pemakan rumput menghasilkan enzim selulase yang bisa mencerna selulosa yang terkandung di dalam rumput.

Adaptasi Tingkah Laku

Pengertian penyesuaian tingkah laris ialah penyesuaian dengan cara mengubah tingkah laris supaya sanggup bertahan hidup.

misal penyesuaian tingkah laris ialah sebagai diberikut:

a. Babi hutan akan menggali lubang untuk bersembunyi ketika melihat singa dengan menggunakan kukunya.

b. Trenggiling akan menggulung tubuhnya ketika bertemu dengan pemangsa.

c. Bunglon dan gurita akan melaksanakan engkauflase kulitnya sesuai dengan lingkungannya (mimikri).

d. Hewan yang ada di kutub akan melalukan pulas yang panjang ketika suhu lingkungan rendah (hibernasi).

e. cecak akan memutuskan buntutnya ketika dalam bahaya (autotomi).

f. Ikan paus akan naik ke permukaan bahari ketika akan mengambil oksigen untuk pernafasannya.

g. Rayap itu tidak sanggup melihat sehingga akan membuat terowongan untuk menuju makanannya atau serangannya.

h. Tumbuhan jati akan mengugurkan daunnya pada ekspresi dominan kemarau untuk mengurangi penguapan.

Seleksi Alam

Pengertian seleksi alam ialah pemilihan makhluk hidup antara yang bisa hidup terus dengan makhluk hidup yang tidak sanggup hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadinya ialah secara alamiah. Proses terjadinya seleksi alam ialah dalam waktu yang usang dan sanggup menjadikan perubahan spesies atau dikenal sebagai evolusi.

Faktor penentu seleksi alam antara lain suhu lingkungan, kuliner dan peristiwa alam. Pada insiden seleksi alam akan terjadi :

1. Organisme yang sanggup hidup akan berkembang biak secara terus menerus.

2. Pada ketika tertentu akan muncul individu yang gres yang tidak mewarisi sifat nenek moyangnya.

3. Untuk perkembangan selanjutnya akan terbentuk spesies baru.

4. Adaptasi dan seleksi alam akan mengakibatkan terjadinya evolusi.

5. Organisme yang tidak sanggup mengikuti keadaan akan punah.

Perkebangbiakan Makhluk Hidup

Perkebangbiakan Tumbuhan

Pada tumbuhan, cara berkembangnya sanggup dilakukan secara vegetatif (tidak kawin) dan generatif (kawin).

a. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif

Pengertian perkembangbiakan vegetatif ialah perkembanagbiakan dengan penggalan badan tumbuhan atau tidak melewati proses perkawinan.

Ada 2 macam perkembangbiakan vegetatif yaitu vegetatif alami (tanpa menolongan manusia) dan yang kedua ialah perkembangbiakan vegetatif buatan. 

Macam - macam pekembangan vegetatif alami antara lain:

1. Pada tumbuhan tingkat rendah : a). dengan membelah diri, terjadi pada tumbuhan ibarat halnya bakteri, ganggang biru atau binatang bersel satu ibarat amoeba, paramaecium dan euglena. b). dengan spora, terjadi pada tumbuhan paku-pakuan ibarat halnya suplir, lumut.

2. Pada tumbuhan tingkat tinggi : a). dengan tunas, sebagai pola tumbuhan pisang, bambu, tebu. Ada pula tunas yang muncul pada penggalan tumbuhan ibarat yang tumbuh di daun. Tunas ibarat ini disebut juga dengan nama tunas adventif. Sebagai pola ialah tumbuhan cocor bebek. b). dengan rhizome (akar tinggal/ akar tongkat), yang mana rhizome meupakan batang yang tumbuh di dalam tanah. Sebagai pola tumbuhan yang berkembang dengan rhizome ialah jahe, kunyit dan lengkuas. c).  dengan umbi lapis, ialah pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada penggalan atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada penggalan bawah terdiri dari cakram dan akar serabut. Sebagai pola tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis ialah bawang merah, bawang putih, bunga bakung dan juga bunga tulip. d). dengan umbi batang, ialah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungngnya berkembangmenjadi umbi. Sebagai pola ialah tumbuhan kentang dan gembili. e).  dengan umbi akar, ialah ialah akar yang menjadi besar dan meliputi cadangan makanan. Sebagai pola ialah tumbuhan wortel. f). dengan geragih/ stolon, yaitu batang yang merambat di atas tanah. Sebagi pola tumbuhan yang berkembangbiak dengan seragih ialah arbei, rumput teki, strodiberi.

Macam - macam pekembangan vegetatif buatan antara lain:

1. Stek : perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara menanam potongan/ penggalan dari tanaman.

2. Mencangkok : membuat cabang batang dari tumbuhan tumbuh akar

3. Okulasi/ menempel : menempelkan mata tunas dari 2 tumbuhan yang sejenis, namun mempunyai sifat yang tidak sama. Sebagai pola mangga manalagi dengan mangga harum manis.

4. Mengeten/ menyambung : menggabungkan 2 batang tumbuhan yang homogen yaitu batang atas dan batang bawah.

5. Merunduk : perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara merundukkan batang/ cabang ke tanah sehingga akan tumbuh akar. misal tumbuhan yang berkembangbiak dengan merunduk ialah anyelir, apel, selada air, anggur, dll.

b. Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif

Adalah perkembangbiakan dengan biji atau penyerbukan. Awal dari perkembangan generatif ialah proses penyerbukan yaitu melekatnya serbuk sari ke kepala putikyang sanggup dimenolong oleh angin, hewan, air, manusia. Sesudah terjadinya proses penyerbukan , maka pada serbuk sari  akan tumbuh bulu serbuk sari menuju ke dalam ruangan yang nantinya bakal menjadi biji. Lalu sel kelabuin jantan/ spermatozoid masuk ke ruang bakal biji tersebut melewati buluh serbuk sari yang nantinya akan terjadi proses pembuahan yaitu meleburnya spermatozoid dengan sel kelabuin betina/ sel telur. Hasil dari pembuahan tersebut disebut zigot, kemudaian zigot akan berubah menjadi lembaga, bakal biji akan berubah menjadi biji dan bakal buah berubah menjadi daging buah. Lembaga yang ada di dalam biji tersebutlah yang nantinya akan menjadi calon tumbuhan yang baru.

Ciri-ciri penyerbukan yang dimenolong oleh angin yaitu:

-serbuk sari banyak dan enteng;

- bunga dengan kepala sarinya simpel untuk digoyang;

- ciri yang selanjutnya ialah kepala putik berbulu dan terentang keluar dari bunga

Sebagai pola tumbuhan yang melaksanakan penyerbukan yang dimenolong dengan menolongan angin yaitu jagung dan rumput-rumputan.

Ciri-ciri penyerbukan yang dimenolong binatang yaitu:

- mahkotanya besar dan mempunyai warna yang mencolok;

- bunga mengeluarkan anyir yang khas;

- bunga mengeluarkan nekter.

Sebagai pola tumbuhan yang melaksanakan penyerbukan yang dimenolong dengan menolongan binatang yaitu bunga aster.

misal tumbuhan yang melaksanakan penyerbukan yang dimenolong dengan menolongan insan ialah tumbuhan vanili.

Penyerbukan dibedakan menjadi 4 macam menurut asal asal serbuk sari:

1). Penyerbukan sendiri : serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.

2). Penyerbukan tetangga : serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain, namun kedua bunga masih dalam satu pohon.

3). Penyerbukan silang : serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga yang lainnya yang tidak sama pohon namun masih dalam satu jenis.

4). Penyerbukan bastar : serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga yang lainnya yang tidak sama pohon, tidak sejenis, namun masih dalam satu famili.

Perkebangbiakan Hewan

a). Membelah diri. Perkembangbiakan pada binatang tingkat rendah yaitu pada binatang bersel satu ibarat halnya amoeba, protozoa, paramecium, dan virus.

b). Tunas pada hydra

c). Bertelur/ ovipar

Pertumbuhan dan perkembangan embio terjadi di luar induknya. Embrio tersebut dilindungi dan dibungkus oleh cangkang. Embrio yang berada di dalam telur dilengkapi dengan yolk/ kuning telur, yang mana kuning telur tersebut sebagai cadangan manakan bagi embrio.Apabila embrio sudah tepat maka embrio akan menetas dan akan keluar individu yang baru. Sebagai pola binatang yang berkembang dengan bertelur ialah ayam, burung, ikan, katak, kupu-kupu, penyu, dll.

d). Melahirkan (vivipar)

yaitu perkembangbiakan binatang yang dilakukan dengan cara melahirkan. Ciri-ciri binatang yang berkembang biak dengan cara melahirkan ialah sebagai diberikut:

1. Janin tumbuh dalam induk betina;

2. Janin mendapat kuliner dari induknya melalui tali plasenta;

3. Pertumbuhan janin yang relatif lambat;

4. Bentuk badan anak yang dilahirkan ialah sama dengan bentuk induknya;

5. Mempunyai daun telinga;

6. Induk betina menyusui anaknya.

e). Bertelur dan melahirkan (ovovivipar).

Sebagai pola binatang yang sanggup bertelur dan melahirkan ialah paus, ikan pari, dll.

Demikian sekilas artikel terkena Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup/ Organisme untuk Pelajaran Biologi SMP/ MTs Kelas IX yang barangkali sanggup bermanfaa. Terimakasih atas kunjungannya di blog Aanwijzing.com ini.

Post a Comment for "Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup/ Organisme (Pelajaran Biologi Smp/ Mts Kelas Ix)"