Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) Pada Teori Perdagangan Internasional

Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) Pada Teori Perdagangan Internasional



Teori absolute advantage Adam Smith secara sederhana mengg unakan teori tenaga kerja yang sanggup dijelaskan diberikut ini. Umpamakan spesialuntuk ada dua negara yang melaksanakan perdagangan, yaitu Amerika dan Brasilia. Keduanya menghasilkan dua jenis barang, yaitu gandum dan kentang. Untuk menghasilkan satu ton gandum, Amerika membutuhkan delapan orang tenaga kerja dan untuk menghasilkan satu ton kentang dibutuhkan empat orang tenaga kerja. Sedangkan di Brasilia, untuk menghasilkan satu ton gandum serta satu ton kentang masing-masing dibutuhkan sepuluh orang dan dua orang tenaga kerja.

Untuk lebih jelasnya, hal tersebut disajikan pada tabel diberikut ini.

Tabel 1.1 Banyaknya Tenaga Kerja untuk Menghasilkan Barang Per Tonnya



Coba perhatikan, untuk menghasilkan satu ton kentang, Brasilia memerlukan dua tenaga kerja. Sedangkan Amerika membutuhkan empat tenaga kerja. melaluiataubersamaini deinikian dalam memproduksi kentang, tenaga kerja Brasilia lebih produktif dibandingkan tenaga kerja Amerika. Sebaliknya, untuk menghasilkan gandum, tenaga kerja Amerika lebih produktif dibandingkan tenaga kerja Brasilia lantaran di Amerika untuk memproduksi satu ton gandum cukup dengan delapan orang, sementara di Brasilia diharapkan sepuluh orang.

Menurut Adam Smith, kedua negara akan memperoleh laba dengan melaksanakan spesialisasi dalam keunggulan masing-masing dan kemudian berdagang. Amerika cenderung berspesialisasi pada produksi gandum dan Brasilia pada produksi kentang. Sebelum terjadi pertukaran, dasar tukar (terms of trade) di Amerika ialah bahwa satu ton gandum untuk dua ton kentang (1 : 2). Sebab, jumlah tenaga kerja yang diperlukari untuk menghasilkan satu ton gandum dua kali lipat tenaga kerja yang diharapkan untuk menghasilkan kentang (8 : 4). Nah, di Brasilia dasar tukarnya ialah bahwa satu ton gandum untuk lima ton kentang (2 10).



Sesudah adanya pertukaran, keduanya sanggup mengambil manfaat dan spesialisasi, yaitu dikala Amerika menspesialisasikan diri untuk memproduksi gandum dan Brasilia memproduksi kentang. Lalu, bagaimana cara kita mengukur keuntiingan yang diperoleh? Untuk mengatakan laba dan perdagangan ini, engkau sanggup meinisalkan bahwa Amerika mengalokasikan enam belas orang tenaga kerja dan produksi kentang ke produksi gandum. Di sisi lain, Brasilia meinindahkan sepuluh orang tenaga kerja dan produksi gandum ke produksi kentang.

Produksi gandum Amerika akan naik sebanyak dua ton (16/8) dan produksi kentang turun sebanyak empat ton (16/4). Sementara di Brasilia, produksi gandum turun sebanyak satu ton (10/10) dan produksi kentang naik sebanyak lima ton (10/2). Dan klarifikasi di atas, produksi gandum dunia bertambah sebanyak satu ton, alasannya di Amerika produksi naik dna ton sedangkan di Brasilia spesialuntuk turun satu ton. Demikian juga produksi kentang dunia akan naik satu ton, alasannya produksi di Brasilia naik sebanyak lima ton sedangkan di Amerika spesialuntuk turun empat ton. Oleh lantaran itu, Adam Sinith menganjurkan adanya
spesialisasi untuk meningkatkan output dunia.

Selain itu, pertukaran atau perdagangan akan membawa laba bagi kedua belah pihak. Keduanya akan memperoleh laba apabila dasar tukar antarnegara terletak di antara dasar tukar masing-masing negara sebelum terjadinya pertukaran. Sebelum perdagangan, dasar tukar di Amerika ialah satu ton gandum = dua ton kentang, atau 1 : 2. Sedangkan di Brasilia ialah satu ton gandum = lima ton kentang, atau 1 : 5. Jadi, mereka akan untung apabila dasar tukar terletak di antara 1 : 2 dan 1 : 5. Bila, lantaran perdagangan maka dasar tukar antarñegara ialah 1 : 4, maka kedua negara akan memperoleh keuntungan. Amerika akan menjual gandum untuk membeli kentang. Sebaliknya, Brasilia akan menjual kentang untuk membeli gandum.

Guna memperoleh satu ton kentang, Amerika harus menukar (mengekspor) sebanyak seperempat ton gandum ke Brasilia. Untuk menghasilkan jumlah ini, Amerika spesialuntuk memerlukan dua orang tenaga kerja (1/4 x 8). Padahal, bila harus menghasilkan kentang sendiri sebanyak satu ton, Amerika akan memerlukan empat orang. Sehingga, Amerika sanggup berhemat dua orang (4—2) yang sanggup dipakai untuk aktivitas produksi yang lain.

Demikian pula, Brasilia akan memperoleh laba dengan berspesialisasi pada produksi kentang. Untuk setiap satu ton gandum yang diimpor, Brasilia hams mengekspor empat ton kentang. Bila gandum itu diproduksi sendiri, Brasilia memerlukan sepuluh orang tenaga kerja. Sedangkan dengan menukar gandum itu dengan kentang sebanyak empat ton, Brasilia cukup dengan delapan orang saja. melaluiataubersamaini deinikian, Brasilia sanggup berhemat dua orang (10—8) yang sanggup berproduksi kentang lebih banyak lagi. Kedua teladan di atas mengatakan bahwa spesialisasi atas dasar absolute advantage sanggup mempersembahkan laba bagi kedua negara.
Sumber Pustaka: Fakultas Ekonomi UI

Post a Comment for "Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) Pada Teori Perdagangan Internasional"