Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menilai Insan Sebagai Langsung Dan Sekaligus Sebagai Makhluk Sosial

Menilai Manusia Sebagai Pribadi Dan Sekaligus Sebagai Makhluk Sosial



Sebagai makhluk pribadi, insan dianugerahi Tuhan dengan hak-hak pribadi, ibarat hak untuk hidup dan hak untuk membuatkan keturunan. Disebut sebagai makhluk langsung alasannya yaitu insan mempunyai perbedaan-perbedaan tertentu yang khas, baik secara fisik maupun mental. Perbedaan secara fisik maksudnya, tidak ada insan yang mempunyai ciri-ciri fisik yang persis sama, sekalipun berasal dan satu keturunan.



Manusia sebagai makhluk sosial. artinya insan tidak sanggup hidup sendiri. melainkan hidup bersama dengan orang lain di muka bumi mi. Selain itu, insan dalam kehidupannya saling tergantung, saling memerlukan, membutuhkan, dan mempertahankan kehidupannya di dunia mi. Ketergantungan inilah yang memungkinkan insan hidup dalam suatu komplotan masyarakat, bangsa, dan negara. Ketergantungan mi pula yang mendorong insan bekerja sama, membina perteman dekatan, dan saling menolong. Kesadaran sebagai makhluk sosial itulah yang menjadikan insan bekerjasama antara satu dengan yang lainnya.

Manusia bergaul, bekerja sama, saling menolong dan mau bermusyawarah ialah pencerminan dan pengakuan, bahwa dirinya tidak bisa dan tidak sanggup hidup sendiri. Hal ini mengingatkan kita pada hakikat manusia, yaltu insan bergaul dan hidup dengan orang lain alasannya yaitu didorong oleh adanya kebutuhan dan kepentingan dalam hidup bermasyarakat. Kepentingan insan sebagai makhluk langsung dan sosial sanggup diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan diberikut mi.
  1. Kebutuhan fisik ibarat makan, minum, pakaian, penimahan, dan mempunyai keturunan.
  2. Kebutuhan keamanan, ketertiban, dan ketenteraman dan gangguan, bahaya dan hambatan.
  3. Kebutuhan akan kerja sama.
  4. Kebutuhan akan kehormatan dirinya.
Sumber Pustaka: Grafindo Media Pratama

Post a Comment for "Menilai Insan Sebagai Langsung Dan Sekaligus Sebagai Makhluk Sosial"