Partai Komunis Indonesia Pada Perkembangan Organisasi Nasional Indoensia
Partai Komunis Indonesia Pada Perkembangan Organisasi Nasional Indoensia
Dalam kongres nasional Sarekat Islam sudah dibicarakan duduk kasus penggabungan prinsip-prinsip Islam dan sosialisme. Sosialisme dipandang sebagai lambang kemodernan yang berlawanan dengan imperialisme. Gerakan Islam modern akan membawa keadilan sosial, kemakmuran, dan kemerdekaan bangsa terjajah. Tanggung tanggapan memperkenalkan pikiran itu disimpulkan kepada sekelompok kecil Marxis Belanda yang ada di Indonesia. Mereka mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) yaitu Perhimpunan Sosial Masyarakat Hindia. Pendiri organisasi ini ialah orang Belarda, di antaranya Sneevliet, Brandsteder, sedangkan dan pihak Indonesia ialah Semaun (saat itu menjabat sebagai Ketua SI cabang Semarang). ISDV berusaha mengadakan hubungan dengan Indische Partij dan Sarekat Islam, semoga sanggup mendekati rakyat, tetapi tidak berhasil.
Sneevliet terus berupaya ‘mendapatkan tokoh yang besar lengan berkuasa pada perkumpulan-perkumPUlan orang Indonesia yang berwibawa di mata masyarakat. Usaha ini dilakukan semoga ia sanggup meneruskan ajaran-ajaran yang dibawanya kepada massa. Akhirnya pikiran itu jatuh pada SI yang memiliki massa besar dan bersedia mendapatkan pikiran-pikiran radikal. Di samping itu, anggota yang muda dan radikal sanggup bergabung dengan ISDV tanpa hams meninggalkan SI. Pengikut ISDV ml pada tahun 1917 membentuk sebuah fraksi dalam SI, sehingga hal ini sangat mengkhawatirkan pimpinan SI.
Cepatnya perkembangan efek komunis, mencerminkan buruknya keadaan ekonoini dan buruknya hubungan antara gerakan politik dan pemerintahan Belanda. Revolusi Rusia tahun 1917 mendorong pergerakan Indonesia waktu itu makin radikal dan sebagai bukti bahwa pemogokan yang teijadi setelah tahun 1922 dikendalikan oleh kaum komunis. Radikalisme kaum komunis menjadikan pemerintah mengusir orang-orang Belanda pendiri ISDV dan Indonesia. melaluiataubersamaini deinikian terjadilah pergantian pimpinan organisasi itu kepada orang Indonesia dan pada bulan Mei 1920 organisasi itu diganti namanya menjadi Perserikatan Komunis Hindia dan pada tahun 1924 diubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia. Komunisme praktis menarikdanunik bangsa-bangsa terjajah lantaran merasa akan dibebaskan. Itulah sebabnya komunisme menerima sambutan tidak sedikit di Indonesia. Pada tahun 1920 PKI bergabung dengan Comintern (Communist International) yang ialah lembaga dan sentra efektif bagi parta-partai komunis seluruh dunia.
PKI menerima kekuatan di kalangan buruh. Sebagai akhir dan depresi ekonomi ialah upah buruh diturunkan dan banyak yang diberhentikan. Pada tahun 1923 buruh kereta api yang tergabung dalam Vereeninging voor Spoor en Tramweg Personeel (VSTP) mendesak dilancarkannya pemogokan untuk menuntut kenaikan upah. Ternyata pemogokan gagal dan pemimpinnya dimembuang. Mulai tahun 1924, PKI membuatkan pengaruhnya ke pedesaan Jawa dan ke 1uir Jawa, dan semenjak itu partai menyiapkan untuk mengadakan revolusi. Dorongan-dorongan anarkis lebih mengarah pada penggulingan terhadap pemerintah Belanda yaitu dengan memberontak yang dianggap lebih baik daripada mendapatkan doininasi kekuasaan kolonial.
Rupanya terdapat unsur Islam yang kuat dalam proses agitasi meskipun ada pertikaian antara SI dan PKI. Pada waktu itu tidak begitu dirasakan ketidakserasian antara Islam dan kornunisme. H. Inisbach di Jawa Tengah dan H. Datuk Batuah di Sumatera Barat mencoba menggabungkan dua fatwa dan berakibat pemberontakan.dua kawasan yang kuat Islamnya yaitu di Banten pada tahun 1926 dan Ininangkabau awal tahun 1927. Pemberontakan itu dengan praktis ditumpas oleh pemerintah lantaran tidak terorganisasi dengan baik dan bersifat lokal.
Sumber Pustaka: Erlangga
Post a Comment for "Partai Komunis Indonesia Pada Perkembangan Organisasi Nasional Indoensia"