Penemuan Fosil Insan Purba Di Luar Indonesia
Penemuan Fosil Manusia Purba Di Luar Indonesia
Guna menemukan jejak insan purba, para jago mengadakan penelitian di aneka macam tempat di seluruh dunia. Dan penelitian yang dilakukan, para jago sanggup menemukan fosil aneka macam makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan), dan artefak (benda-benda) hasil hudaya insan purba.
Fosil-fosil insan purba yang sudah ditemukan antara lain di Cina, Jerman, Belgia, Perancis, dan Inggris.
Cina
Di Choukoutien sebuah kawasan di sebelah barat Kota Beijing, para jago sudah berhasil menemukan fosil insan purba. Jenis manusianya disebut Sinanthro pus pekinensis. Fosil Sinanthropus pekinensis ditemukan oleh Pei Weng Chung spesialis prasejarah Cina.
Dari hasil penelitiannya, dia menyimpulkan bahwa Sinanthro pus pekinensis, meiniliki persamaan dengan Pithecanthro pus erectus yang fosilnya ditemukan di Pulau Jawa, baik ditirijau dan bentuk tubuhnya maupun benda-benda budayanya. Dan kesamaan-kesamaan itu Von Koenigswald beropini bahwa Pithecanthropus di Pulau Jawa dan Sinanthro pus di Cina, berasal dan tempat yang sama, yaitu Bacson Hoa-Binh di Vietnam. Pendapatnya didasarkan pada inovasi artefak (benda-benda budaya) di kawasan itu yang sama dengan inovasi di Cina dan Indonesia.
Jerman
Fosil insan purba yang ditemukan di Jerman disebut Homo heidelbergensis alasannya tempat penemuannya bernamä Heidelberg. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah, tetapi tidak berdagu.
Belgia
Di Lembah Sungai Neander di Belgia ditemukan pula fosil insan purba. Para jago menamakannya Homo neanderthalensis, atau insan dan Lembah Neander. Salah seorang tokoh penelitinya yang populer ialah Rudolf Virchow jago antropologi dan Jerman.
Perancis
Fosil insan purba di Perancis ditemukan di dua tempat, yaitu Monaco Perancis Selatan dan di kawasan Dordogne. Fosil yang ditemukan di Monaco, jenis manusianya disebut Girimaidi. Tengkoraknya sama dengan tengkorak bangsa Negro Afrika. Dahinya sudah sama dengan dahi insan kini dan sudah berdagu. Karena bentuk dan sifat-sifatnya mendekati manusia, maka para jago menyebutnya Homo sapien bassilus (bassilus artinya rendah).
Fosil yang ditemukan di Dordogne, jenis manusianya disebut Cro-Magnon. Cro-Magnon ialah salah satu kawasan pertanian milik keluarga Abri Pataud. Dan hasil rekonstruksi sanggup diketahui bentuk tubuhnya tinggi besar dan mempunyai sifat-sifat manusia. Penggalian fosil di Cro-Magnon itu pertama kali dilakukan oleh ekspedisi adonan Amerika dan Prancis di bawah pimpinan Hallam L. Mavius, Jr. dan Universitas Harvard. Cro-Magnon digolongkan pula ke dalam Homo sapiens bassilus. Salah satu fosil yang ditemukan berupa tengkorak wanita yang diperkirakan hidup antara 18.000 tahun SM.
Inggris
Fosil insan purba di Inggris ditemukan oleh spesialis arkeologi amatir berjulukan Charles Dawson. Fosil itu ditemukan di sebuah desa berjulukan Piltdawn. Oleh alasannya itu, jenis manusianya
disebut Piltdawn. Namun, sebagian para jago menyebutnya dengan nama Euanthro pus dawson, artinya “manusia fajar” Dawson. Manusia fajar yang fosilnya ditemukan Dawson itu, menyebabkan perdebatan para jago alasannya keasliannya diragukan.
Afrika
Fosil insan purba yang ditemukan di Afrika hampir sama usianya dengan usia fosil insan Lembah Neander (neanderthalenssis). Daerah tempat inovasi fosil di Afrika antara lain di Hopfield dan Florisbad (Afrika Selatan), Dire Dawa (Ethiopia), Eyasi (Tanganyika), Hana Fteah (Afrika Utara) serta Broken Hill (Rhodesia Utara). Fosil insan ini sering disebut Homo rhodensiensis yang diperkirakan sudah berjalan tegak.
Sumber Pustaka: Yudhistitira
Post a Comment for "Penemuan Fosil Insan Purba Di Luar Indonesia"