Pentingnya Sakap Politik Warga Negara Dalam Kehidupan Politik

Pentingnya Sakap Politik Warga Negara

Sikap politik masyarakat negara berkaitan dekat dengan kedudukan, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan politik berbagai kebijakan yang dibentuk pemerintah yang ditujukan kepada masyarakatnya. Warga negara mempersembahkan reaksi terhadap kebijakan yang dikeluarkan tersebut. Ada yang mendapatkan sebagaimana adanya, ada yang menyatakan penolakan, dan ada pula yang lebih suka membisu tanpa melaksanakan reaksi apa-apa. Sebagai bab dan negara maka masyarakat negara perlu mempunyai dan menyatakan perilaku politiknya berkaitan dengan masalah politik yang ditujukan kepada masyarakat.

Kebijakan penyelenggara negara yang baik perlu disikapi dengan baik pula dan didukung supaya kebijakan tersebut sanggup berjalan lancar. Pada dasarnya pemerintah ialah penyelenggara kebijakan yang berasal dan rakyat. Pemerintah berusaha supaya kebijakan itu baik sehingga menerima pertolongan dan masyarakat negara. Kebijakan yang tidak baik, dalam arti merugikan masyarakat banyak dan spesialuntuk menguntungkan sekelompok kecil masyarakat bahkan penyelenggara negara sendiri, tentu saja ditolak rakyat. Rakyat akan menyatakan ketidaksetujuannya atas kebijakan tersebut dengan menolak, tidak suka, tidak puas, dan perilaku menentang.

Ketika mengetahui banyak dan masyarakatnya yang menolak maka penyelenggara negara sanggup mempertimbangkan kelangsungan kebijakan tersebut, memperbaiki, menunda, bahkan sanggup saja menghentikannya.

melaluiataubersamaini demikian, perilaku politik penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi masyarakat negara, perilaku politik yang ditetapkan ialah wujud dan kesadaran dan partisipasinya terhadap penyelenggaraan negara. Bagi pemerintah, perilaku politik masyarakat negaranya dipakai sebagai umpan balik atau evaluasi atas kebijakan yang sudah dikeluarkan. melaluiataubersamaini mengetahui perilaku politik masyarakat negara, pemenintah sanggup menilai kebijakan tersebut diterima atau ditolak masyarakat. Selanjutnya sanggup ditentukan apakah akan dilanjutkan kembali atau akan diberhentikan.

Sumber Pustaka: Sinar Grafika