Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Masyarakat Di Kurun Hindu-Budha Di Indonesia (Pelajaran Ips Smp/ Mts Kelas Vii)

Perkembangan Masyarakat di Masa Hindu-Budha Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII) ✓ Sebenarnya bangsa Indonesia sudah mempunyai kepercayaan dan juga budpekerti istiadat yang dilakukan secara turun menurun sebelum hadir efek hindu-budha masuk. Masyarakatnya hidup dalam kelompok kecil maupun besar, namun tersentuh budaya apapun selain dari nenek moyangnya sendiri. Awalnya komunikasi dilakukan dlam kelompoknya sendiri namun seiring waktu terjadi interaksi antar kelompok sehingga dengan alasan tuntutan kebutuhan, maka masyarakat melaksanakan perdagangan dan bahkan terjadi pelayaran antarpulau dan juga antarbenua.

Perkembangan Masyarakat di Masa Hindu-Budha Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)

 Sebenarnya bangsa Indonesia sudah mempunyai kepercayaan dan juga budpekerti istiadat yang dilaku Perkembangan Masyarakat di Masa Hindu-Budha Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)

Daftar Isi

Perkembangan Agama Hindu Dan Budha

Agama dan Kebudayaan Hindu di India

Semula bangsa India dihuni oleh bangsa Dravida yang selanjutnya pada perkembangannya muncul di India penduduk dari Asia Tengah yang selanjutnya kita kenal sebagai bangsa Arya yaitu kurang lebih pada tahun 1.500 SM. Kemudian bangsa Arya berhasil mendesak bangsa Dravida, sehingga secara otomatis membawa perubahan pada tata kehidupan di masyarakat India. Untuk selanjutnya bangsa Arya secara bergelombang memasuki lembah Indus, bergerak menuju ke arah tenggara dan memasuki kawasan lembah sungai Gangga dan juga Yamuna. Di wilayah lembah sungai Indus (Punjab), bangsa Arya bisa mempertahankan kemurnian keturunannya. Sedangkan yang menempati kawasan lembah Gangga dan Yamuna menyatu dengan bangsa Dravida. melaluiataubersamaini adanya penyatuan (integrasi) tersebut maka terjadi percampuran perkawinan antara bangsa Arya dan bangsa Dravida. Integrasi juga masuk ke wilayah agama atau kepercayaannya, sehingga akan lahir agama dan kebudayaan Hindu. Sehingga sanggup dikatakan bahwa agama Hindu yakni ialah percampuran (sinkretisme) antara kepercayaan dari bangsa Arya dan kepercayaan dari bangsa Dravida.

Kitab suci Weda, Brahmana dan Upanisad ialah sumber dari aliran agama hindu. Bagian-bagian dari kitab suci weda antara lain
  1. Reg-Weda, yakni mempunyai kandungan terkena puji-pujian terhadap dewa.
  2. Sama-Weda, yakni mempunyai kandungan wacana nyanyian-nyanyian suci dimana slokanya diambil dari Reg Weda
  3. Yayur-Weda, yakni mempunyai kandungan terkena klarifikasi terkena sloka-sloka yang diambil dari Reg-Weda.
  4. Atharwa-Weda, yakni mempunyai kandungan terkena doa-doa yang digunakan untuk pengobatan (mantra-mantra)
Dewa-dewa utama di dalam agama Hindu yakni Trimurti (kesatuan dari tiga dewa) yang mempunyai arti tiga berbadan satu atau satu berbadan tiga yaitu:
  1. Dewa Brahma, yakni mempunyai kiprah membuat alam semesta
  2. Dewa Wisnu, yakni yang kuasa pemeliharaan alam semesta
  3. Dewa Syiwa, yakni yang kuasa yang menguasai maut atau pelebur.
Maakukat dalam memuja yang kuasa tri murti mempunyai bobot yang tidak sama-beda. Untuk masyarakat yang lebih menekankan pemujaan terhadap yang kuasa Brahma, maka masyarakat tersebut menganut aliran Brahmanisme, jikalau masyarakat tersebut menekankan pemujaan terhadap yang kuasa Wisnu, maka masyarakat tersebut menganut Vaisnawa, sedang yang menekankan pemujaannya pada yang kuasa Syiwa dinamakan aliran Syiwaisme.

Ajaran di agama Hindu yakni bahwa dalam kehidupan di dunia ini, insan intinya dalam keadaan samsara (punarbawa) sebagai tanggapan dari perbuatannya yang dilakukan di masa sebelumnya (karma). Selain itu insan yang sudah meninggal dunia akan ber-reinkarnasi/ lahir kembali, dengan demikian mempunyai peluang untuk memperbaiki diri. Sesudah insan sudah mencapai moksa (lepas dari samsara dan masuk nirwana/surga) maka insan tidak lagi mengalami reinkarnasi.

4 Kasta (kelas) di dalam masyarakat hindu antara lain mencakup :
  1. Kasta Brahmana, yaitu terdiri dari para pemimpin agama atau para pendeta
  2. Kasta Ksatria yaitu terdiri dari para bangsawan, raja dan keturunannya serta para prajurit pemerintahan.
  3. Kasta Waisya yaitu terdiri dari para pengusaha dan para pedagang.
  4. Kasta Sudra yaitu terdiri dari para petani, para pekerja kasar.
Masih ada kelompok/ kasta yang paling rendah lagi, yaitu Paria yaitu yang terdiri dari para gelandangan, petugas pemukul “bedug” di kuil.

Agama Budha di India

Di bangsa India juga muncul agama Budha, yang mana kelahiran dari agama Budha tersebut yakni ialah reaksi terhadap agama Hindu yang melaksanakan ritual melalui kurban. Karena dengan memakai kurban maka berarti sudah terjadi pembunuhan terhadap binatang yang dijadikan sebagai kurban dalam upacara. Sidharta Gautama ialah penggagas dari kelompok masyarakat yang tidak sepakat dengan adanya kurban tersebut. Mereka justru menentang terhadap adanya kurban dengan sebutan ahimsa (dilarang membunuh).

Sidharta Gautama lahir di tahun 563 SM, dan ialah putra dari Raja Sudodana yang berasal dari kerajaan Kosala di Kapilawastu. Mereka yakni termasuk kasta Ksatria yang berasal dari suku Suku Sakya. Sidharta diramal oleh seorang Brahmana yang menyatakan bahwa Sidharta kelak akan menjadi pendeta besar dan juga termasyhur. Dari ramalan tersebut membuat cemas istana, lantaran ayah Sidharta menginginkan supaya dia menjadi raja.

Kehidupan Sidharta kecil penuh dengan kemwahan isatana, namun tanpa sepengetahuan keluarga istana dia keluar untuk melihat kenyataan hidup manusia. Banyak belum dewasa yang sakit, orang bau tanah sakit dan meninggal. Hal tersebut membuat kecemasan Sidharta, apakah tiruana orang mengalami menyerupai iti? Makara hidup yakni ialah penderitaan. Kemudian Sidharta bertekad menjadi pertapa supaya menemukan jawabanan dari segala sesuatunya. Selanjutnya dia meninggalkan istana dalam rangka mencari kebahagiaan batinnya, dan menuju ke dalam hutan di Bodh Gaya. Dia melaksanakan pertapaan di bawah pohon dan memperoleh bodhi, yaitu semacam penerangan atau kesadaran yang sempurna. Sehingga pohon tersebut dikenal sebagai pohon Bodhi. Semenjak tahun 531 SM, Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang Budha (artinya yang disinari) pada usianya 35 tahun .
Di dalam aliran Budha, insan akan mengalami reinkarnasi, hidup yakni samsara, yang mana samsara dikarenakan oleh adanya hasrat/ nafsu akan kehidupan. Teknik untuk menghentikan penderitaan yakni dengan menindas hawa nafsu melalui 8 jalan (astavidha) antara lain :
  1. Memiiki pemandangan (ajaran) yang benar.
  2. :Memiiki niat atau perilaku yang benar.
  3. Berbicara yang benar.
  4. Melakukan perbuatan atau bertingkah laris yang benar.
  5. :Memiiki penghidupan yang benar.
  6. Bersemedi yang benar.
  7. Berusaha yang benar.
  8. Memperhatikan hal-hal yang benar.
Tripitaka (tiga keranjang) ialah kitab suci agama Budha yang terdiri dari : Winayapitaka, Sutrantapitaka dan Abdidarmapitaka. Adapun bahasa yang digunakan dalam tripitaka yakni bahasa Pali. Kejayaan agama budha yakni pada masa kekuasaan Raja Ashoka (273 –232 SM) yang mana agama Budha ialah agama resmi dari negara. Seiring dengan perkembangan, agama Budha terpecah menjadi 2 aliran, yaitu :
  1. Budha Mahayana (kendaraan besar), Adalah apabila seorang sudah bisa mencapai nirwana, sebaiknya memikirkan orang lain yang masih dalam intel (bersifat terbuka).
  2. Budha Therawadha atau Budha Hinayana (kendaraan kecil), Adalah bagaimana setiap individu dbisa mencapai surga untuk dirinya sendiri (bersifat tertutup).
Tempat-tempat suci agama Budha yakni diberikut ini :
  • Taman Lumbini di Kapilawastu, ialah tempat kelahiran Budha yaitu pada tahun 563 SM.
  • Bodh-Gaya, ialah tempat Budha memperoleh penerangan, kesadaran tinggi atau bodhi.
  • Sarnath di akrab -Benares, ialah tempat Budha untuk pertama kalinya mempersembahkan kotbah ajarannya.
  • Kusinagara, ialah tempat Budha wafat pada tahun 482 SM.
Umat Budha merayakan Hari Raya Triwaisak yang ialah peringatan dari kelahiran, mendapatkan Budhi dan wafatnya Budha, pada dikala yang bersamaan dengan dikala bulan purnama pada bulan Mei.

Proses Masuknya Pengaruh Hindu-Budha Di Indonesia

Proses dari masuk dan berkembangnya efek India di Indonesia dinamakan sebagai proses penghinduan atau Hinduisasi. Teori yang berkaitan dengan proses penyebaran Hindu-Budha:
  • Teori Waisya : Para pedagang ialah pembawa dan penyebar Hinduisme yang masuk ke Indonesi.
  • Teori Brahmana : Para Brahmana ialah penyebar agama Hindu ke Indonesia lantaran mereka yang menguasai seluk beluk keagamaan.
  • Teori Ksatria : Para ksatria yang melaksanakan penaklukan sambil mengembangkan Hinduisme, lantaran para ksatria India sudah mendirikan koloni di Indonesia ataupun di Asia Tenggara.
  • Teori Arus Balik orang Indonesia. Sesudah melaksanakan pembelajaran di India kemudian pulang ke Indonesia dan mengembangkan agama dan budaya India.

Berdasarkan teori di atas kelihatannya teori yang paling mendekati bahwa perkembangan di Indonesia yakni teori Brahmana, lantaran jikalau kita lihat lagi peninggalan sejarah yang dituliskan dalam Yupa Kutai Kalimantan Timur ternyata penyebarannya lewat sistem upacara keagamaan, yang mana kemampuan/ yang menguasai terkena hal tersebut yakni para Brahmana.

Unsur-unsur dari kebudayaan India besar lengan berkuasa kuat kepada budaya yang ada di Indonesia. Namun unsur-unsur orisinil dari kebudayaan Indonesia tidak terjadi peleburan, dan juga tidak kehilangan kepribadian Indonesia. Maka terjadilah suatu akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, sehingga terlahirlah budaya Indonesia yang baru.

Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha Di Indonesia dan Berbagai Peninggalannya

Kerajaan Kutai.

Kerajaan kutai ialah kerajaan yang pertama di Indonesia yang terletak di kawasan muara kaman di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Terdapat 7 prasasti peninggalan dari Kerajaan Kutai yang ditulis dengan memakai bahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa. Seluruh prasasti tertulis di Yupa (tugu yang terbuat dari kerikil yang mempunyai fungsi sebagai tiang untuk menambatkan binatang yang akan menjadi korban. Dalam Yupa Kutai itu sanggup kita ketahui tantang:
  • Berisi silsilah. Kundungga berputera Acwawarman yang menyerupai yang kuasa matahari, dan Acwawarman berputera tiga – menyerupai api tiga. Dari ke-3 putra tersebut, Mulawarman raja yang baik, kuat dan juga kuasa. Mulawarman sudah melaksanakan kenduri (selamatan), mengadakan korban, maka didirikanlah tugu oleh para Brahmana.
  • Tempat sedekah. Mulawarman yakni ialah raja yang mulia dan juga terkemuka sudah memdiberi sedekah kepada para Brahmana sebanyak 20.000 ujung lembu di tempat tanah yang sangat suci “Waprakecvara”.
  • Macam-macam sedekah yang lainnya contohnya : wijen, malai bunga, lampu dan lain-lain.
Dari goresan pena prasasti peninggalan kerajaan Kutai kita sanggup tahu terkena bagaimanakah keadaan sosial, ekonomi dan juga pemerintahannya.
  • Raja Mulawarman ialah raja yang terbesar di Kutai, lantaran sudah menaklukkan raja-raja yang ada sekitarnya.
  • Segi sosial Kutai, masyarakatnya mengenal kasta-kasta lantaran adanya efek dari India. Keluarga Kundungga pernah melaksanakan upacara Vratyastoma, yaitu suatu upacara penyucian diri untuk masuk di kasta Ksatria.
  • Segi ekonomi, Raja sudah menyedekahkan sebanyak 20.000 ujung lembu, ini sanggup diartikan bahwa peternakan di Kutai sudah maju, termasuk dalam bidang pertaniannya, lantaran kerajaan Kutai terletak di tepi sungai. Sehingga sanggup dikatakan bahwa Kutai ialah kerajaan yang makmur. Tetapi perlu diketahui bahwa Kerajaan Kutai lepas dari perhatian Cina.

Kerajaan Tarumguagara

Kerajaan Tarumguagara terletak di kawasan Jawa Barat yaitu di antara 3 kawasan : Karawang - Jakarta - Bogor. 7 buah prasasti yang berhuruf pallawa dan berbahasa Sanksekerta ialah bentuk peninggalannya. Tidak mempunyai angka tahun, namun jikalau dilihat dari bentuk hurufnya prasasti tersebut ditulis sekitar masa V Masehi. Ketujuh prasasti tersebut antara lain :
  • Prasasti Ciaruteun
  • Prasasti Pasir Awi
  • Prasasti Kebon Kopi
  • Prasasti Jambu
  • Prasasti Tugu
  • Prasasti Lebak
  • Prasasti Muara Cianten.

Berdasarkan sumber-sumber wacana kerajaan Taruma, bisa digambarkan keadaan dari banyak sekali aspek kehidupan antara lain:

- Pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
  • Kerajaan Taruma berkembang sekitar pada masa V M.
  • Memerintah dalam waktu cukup lama.
  • Nama rajanya yang paling populer yakni Purnawarman.
  • Rajanya memikirkan rakyatnya dan akrab dengan para Brahmana.
  • Penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.
- Segi Sosial. Kehidupan dari rakyatnya kondisinya kondusif dan tenteram.

- Segi ekonomi. Mata pencaharian yang pokok yakni pertanian.

- Perdagangan juga berkembang. Sudah mengenal penanggalan (tanggal 8 paro petheng bulan Palguna hingga dengan tanggal 13 paro terang bulan Caitra).

- Perekonomian maju.

Kerajaan Kaling

Kerajaan Kaling atau Holing terletak di Jawa Tengah. Kaling berasal dari kata Kalinga yaitu nama dari sebuah kerajaan yang berada di India Selatan. Sumbernya yakni diberita Cina yang menyatakan bahwa kotanya di pagari dengan kayu, istana rajanya yakni rumah yang bertingkat yang ditutup dengan atap, masyarakatnya yakni pintar menulis dan juga mengenal ilmu perbintangan. Masyarakat Holing/ Kaling (Jawa) menobatkan seorang raja wanita yang berjulukan Simo, dan memegang pemerintahannya dengan tegas dan juga bijaksana.

Kondisi dari kerajaan Kaling :

- Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat

Ratu Sima memerintah pada tahun 674 Masehi yang sangat dikenal sebagai ratu yang tegas, jujur dan bijaksana. Kejujurannya sanggup dibuktikan pada waktu raja Tache ingin menguji kejujuran rakyat Kaling yaitu dengan meletakkan pundi-pundi yang didlamnya diisi dengan uang dinar di suatu jalan, namun hingga tiga tahun lamanya tidak ada yang berani mengambilnya.

- Keadaan sosial dan ekonomi kerajaan Kaling

Masyarakatnya sebagian besar yakni bermatapencaharian sebagai petani lantaran daerahnya yang rindang. Perekonomiannya sudah banyak penduduknya yang melaksanakan kegiatan perniagaan apalagi sudah ada relasi dengan Cina.

Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Kanjuruhan terletak di akrab dengan kota Malang kini yaitu termasuk dalam wilayah Jawa Timur. Kerajaan Kanjuruhan terdapat di dalam prasasti Dinaya yang ditemukan di sebelah barat maritim Malang. Angka tahunnya yakni tertulis dengan Candrasengkala yang bunyinya yakni NAYAMA VAYU RASA = 682 Caka = 760 Masehi. Prasasti Dinaya menggambarkan bahwa di masa 8 terdapat kerajaan yang mempunyai sentra di Kanjuruhan yang dipimpin oleh seorang raja yang berjulukan Dewa Simha. Beliau mempunyai seorang putra yang berjulukan Liswa. Sesudah naik tahta melalui suatu upacara abhiseka Liswa berjulukan Gajayana. Kemudian Liswa mempunyai putri yang berjulukan Utteyana yang kemudian kawin dengan Janania.

Gajayana beragama Hindu Siwa, dia juga mendirikan tempat pemujaan untuk Dewa Agastya dan pada jaman kini dikenal sebagai candi Badut. Disebutkan juga, pada awalnya arca yang terbuat dari kayu cendana, kemudian digantikan dengan kerikil hitam.

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada awad VII Masehi yang terletak di Sumatra Selatan, akrab Palembang sekarang. Pusat pemerintahannya yakni masih belum sanggup dipastikan, namun sebagian besar mahir berkeyakinan bahwa Palembang sebagai sentra dari kerajaan Sriwijaya. Bahwa Kerajaan Sriwijaya yakni sentra dari agama Budha di Asia Tenggara menyerupai yang diceritakan oleh I Tsing yaitu seorang musafir Cina yang berguru paramasastra Sansekerta di Sriwijaya.

Berikut yakni beberapa prasasti peninggalan Sriwijaya :
- Prasasti Kedukan Bukit
- Prasasti Talang Tuo.
- Prasasti Karang Brahi.
- Kota Kapur di Bangka.
- Prasasti Palas Pasemah.
- Prasasti Telaga Batu.
- Prasasti Bukit Siguntang.
- Prasasti Ligor di tanah genting Kra. tertera angka tahun 755 M


Faktor-faktor yang mengakibatkan Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar, maritim nasional Indonesia yaitu:
  • Faktor geografis. Memiliki letak yang strategis di jalur dagang antara India dan Tiongkok.
  • Muara sungai di Sumatera lebar dan juga landai sehingga simpel untuk dilayari.
  • Faktor ekonomis. Wilayah Sumatera mempunyai banyak hasil yang sanggup diperdagangkan, sebagai tumpuan yakni penyu, gading, kapur barus dan lain sebagainya.
  • Keruntuhan dari kerajaan Funan di Vietnam sebagai tanggapan dari serangan Kamboja kemudian digantikan oleh Kerajaan Sriwijaya, cepat berkembang sebagai negara maritim.

Raja yang sangat populer yakni Raja Balaputradewa yang ialah keturunan dari Dinasti Syailendra dan pada masa pemerintahannya Sriwijaya mencapai masa keemasan. Sriwijaya sudah melaksanakan relasi dengan Cina dan India yang tertuang dalam prasasti Nalanda yang sebut sudah dibangun oleh Raja Dewapaladewa dari Benggala sebuah biara.


Menurut diberita I Tsing bahwa Sriwijaya maju dalam agama Budha dan juga mempunyai kiprah sebagai sentra pengembangan ilmu pengetahuan dan sentra agama Budha. Sakyakirti yakni ialah Pendeta Budha yang terkenal. Para Mahasiswa yang hadir dari luar negeri ke Sriwijaya terlebih lampau, sebelum melanjutkan berguru ke India. Candi peninggalan Sriwijaya yakni terdapat di Muara Takus akrab sungai Kampar di kawasan Riau, juga di Bukit Siguntang yang ditemukannya Arca Budha

Kerajaan Sriwijaya ialah sentra perdagangan, dan menjadikannya sebagai negara yang makmur untuk rakyatnya, sebagai pelabuhan yang dilalaui oleh kapal-kapal dagang, memperoleh pemasukan dari sektor pajak. Komoditi dari Sriwijaya yang banyak diperdagangkan antara alin mencakup gading, beras, rempah-rempah, emas, kayu manis, kemenyan dan lain-lain. Karena Kerajaan Sriwijaya adlah ialah negara maritim maka Sriwijaya mengandalkan perekonomiannya dari kegiatan perdagangan dan hasil laut. Untuk membuat stabilitas daerahnya maka kerajaan Sriwijaya membentuk armada maritim yang kuat dan tangguh, semoga bisa mengatasi dari gangguan pada jalur perdagangan laut.

Faktor penyebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya antara lain faktor : a). Ekonomi : Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran pada masa ke X Masehi, setelah adanya persaingan ekonomi antara Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Medang yang ada di Jawa Timur. b). Faktor Polotik : Kerajaan Sriwijaya yang pada awalnya berafiliasi baik dengan Colamandala, kemudian pada karenanya malah menjadi musuh, Colamandala menyerang 2 kali yaitu pada tahun 1023 dan 1068 M ke Sriwijaya. Meskipun serangan tersebut tidak berakibat hancurnya Kerajaan Srwiwijaya namun tetap saja memperlemah pemerintahan di Sriwijaya. c). Faktor wilayah: Banyaknya kawasan kekuasaan Kerajaan Sriwijaya yang melepaskan diri dari Srwiwijaya, contohnya Kerajaan Singasari yang menyerang ke Sriwijaya melalui ekspedisi Pamalayu (1275). Serangan Kerajaan Majapahit pada tahun 1377 yang menjadian penentu berakhirnya Sriwijaya.

Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Lama di Jawa Tengah.

Prasasti Canggal yakni memakai bahasa sanskerta dan hurufnya yakni dengan karakter pallawa dan ditandai dengan Candrasengkala Cruti Indria Rasa = 654 C = 732 M. Penemuannya yakni di desa Canggal, kawasan Kedu akrab desa Sleman, kawasan Yogya.  Adapun isinya yakni asal-usul Sanjaya dan pembangunan lingga di bukit Stirangga.

Untuk nama-nama raja-rajanya yang pernah memerintah antara lain:
 Sebenarnya bangsa Indonesia sudah mempunyai kepercayaan dan juga budpekerti istiadat yang dilaku Perkembangan Masyarakat di Masa Hindu-Budha Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)
Urutan Raja Mataram Kuno

Kerajaan Mataram di Jawa Timur.

Kerajaan Mataram yang ada di Jawa Timur ini sering juga dikenal dengan nama kerajaan Medang. Mpu Sindok yakni ialah penguasa gres di wilayah Jawa Timur serta mendirikan wangsa Icyana keturunan Mpu Sindok hingga dengan Airlangga yang tertulis di Prasasti Calcuta (1042 Masehi) yang dikeluarkan oleh Airlangga. Adapun isinya yaitu :
- Menjelaskan silsilah Airlangga.
- Peristiwa penyerangan raja Wora-Wari.
- Pelarian dari Airlangga menuju ke hutan Wonogiri.
- Pendirian pertapaan di Pucangan.
- Airlangga melaksanakan peperangan melawan raja Wengker.

Pemerintahan Mpu Sindok berlangsung dari tahun 928 – 949 Masehi dan kemudian muncul Raja Dharmawangsa yang mempunyai masa pemerintahan pada tahun 991 – 1016 Masehi. Raja Dharmawangsa berniat menyerang Kerajaan Sriwijaya, namun belum berhasil. Pemerintahannya diakhiri dengan adanya kejadian Pralaya yaitu kejadian penyerangan raja Wora-Wari yang mana istana dari Raja Dharmawangsa mengalami kehancuran.

Kemudian Dharmawangsa digantikan oleh Airlangga yang berhasil mendirikan kembali kerajaan Medang di Jawa Timur. Raja Airlangga yakni ialah raja yang bijaksana, yang digambarkan sebagai yang kuasa Wisnu. Adapun hasil sastra yang populer yakni Buku Arjunawiwaha karangan Mpu Kanwa.

Kemudian di final masa pemerintahannya, Airangga membagi kerjaan menjadi 2 kerajaan yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri. Kemudian Airlangga wafat di tahun 1049 Masehi.

Kerajaan Kediri ( tahun 1042 – 1222)

Raja Kediri yang pertama yakni Bamecwara yang mempunyai mas pemerintahan dari tahun 1117 – 1130 M, kemudian diganti oleh Jayabaya 1135 – 1157 M. Raja Jayabaya populer dengan ramalan-ramalannya – Jangka Jayabaya.

Hasil sastra pada masa pemerintahan Jayabaya antara lain :
a. Kitab Bharatayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh.
b. Kitab Gatotkacasraya ialah karangan Mpu panuluh.
c. Kitab Hariwangsa ialah karangan Mpu Panuluh.

Urutan Raja Kediri yang selanjutnya yakni :
  • Sarvecvara
  • Aryyaecvara
  • Kracaradipagandra.
  • Kamecvara
  • Raja Kertajaya 1194 – 1222, yakni raja yang terakhir dari Kerajaan Kediri yang dikalahkan Ken Arok.

Kerajaan Singasari (Tahun 1222 – 1292).

Buku Pararaton dan Negarakertagama yakni ialah sumber sejarah terkena Kerajaan Singasari ditambah dengan prasasti-prasasti peninggalannya.
  • Pararaton/ Katuturanira Ken Arok menceritakan riwayat dari Ken Arok dari lahir hingga Ken Arok menjadi raja dan urutan raja-raja yang sudah memerintah di Kerajaan Singasari.
  • Negarakertagama (penulis Prapanca)  menceritakan terkena pandangan filsafat, keindahan kraton Majapahit, perjalanan suci dari Hayam Wuruk ke tempat percandian leluhurnya antara lain ke Singasari. Di dalamnya juga memuat riwayat dari Ken Arok.
Raja pertama di Kerajaan Singasari yakni Ken Arok. Sesudah membunuh Tunggul Ametung (Akuwu di Tumapel) kemudian Ken Arok bisa mengalahkan Kertajaya yang ialah Raja dari Kediri pada pertempuran Ganter 1222. Lalu Ken dedes yang ialah istri  dari Tunggul Ametung dipersunting oleh Ken Arok yang berdasarkan ramalan Ken Dedes akan menurunkan raja-raja yang besar. Kemudian Ken Arok meninggal lantaran dibunuh oleh Anusapati yang ialah anak tirinya, maka Anusapati menjadi raja penggantinya. Kemudian Tohjaya yang ialah anak Ken Arok dengan Ken Umang melaksanakan balas dendam kepada Anusapati yaitu dengan membunuhnya. Kemudian Tohjaya cuma beberapa bulan saja memerintah lantaran terjadi suatu pemberontakan dan pada peritiwa itu Tohjaya terbunuh. Kemudian Ronggowuni sebagai raja dan Mahisa Campaka sebagai patih memerintah Singasari sekitar 20 tahun.

Kemudian Kertguagara yang ialah putera dari Ronggowuni menggantikan menjadi raja Singasari, dan di bawah  pemerintahan raja Kertguagara Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya. Gagasan dari Kertguagara yakni menyatukan seluruh kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara di bawah Kerajaan Singasari. Gagasan tersebut dikenal sebagai Wawasan Nusantara I. Hal yang dilakukan oleh Kertguagara untuk mencapa hal tersebut yakni dengan cara :
  • Melakukan ekspansi wilayah dan melaksanakan relasi dengan luar negeri. Kertguagra melaksanakan pengiriman ekpedisi menuju ke kawasan Sumatra yang kemudian kita kenal sebagai ekspedisi Pamalayu yaitu di tahun 1275 M. Selain itu Raja Kertguagara melaksanakan kerjasama dengan Campa untuk secara gotong royong menghadapi Ku Bilai Khan yang berasal dari Cina lantaran dianggap sebagai bahaya oleh Raja Kertguagara.
  • Struktur Pemerintahan Singasari sudah lengkap. Raja yakni penguasa tertinggi yang didampingi oleh dewan penasehat. Kemudian di bawahnya terdapat pegawai-pegawai yang mengawasi di banyak sekali bidang, contohnya di bidang pertahanan, agama dan bidang lainnya.
  • Kehidupan Agama. Secara gotong royong Agama Hindu dan Agama Budha berkembang di Singasari di masa pemerintahan raja Kertguagara. Raja Kertguagara memeluk Ciwa-Budha, terjadi sinkretisme (penyatuan) antara agama Hindu-Budha. Kertguagara menganut aliran Tantrayana.
Karena Raja Kertguagara banyak mengirimkan ke luar kawasan maka Singasari menjadi sepi, maka kondisi itulah yang dimanfaatkan oleh raja Kediri yaitu Jayakatwang untuk menyerang Kerajaan Singasari. Dalam kejadian tersebut Raja Kertguagara meninggal, dicandikan di 2 tempat yaitu di Candi Jawi dan candi Singasari.

Kemudian Raden Wijaya yang dimenolong oleh pasukan Tar-Tar (Cina) bisa mengalahkan Jayakatwang. Kemudian mendirikan kerajaan yang berjulukan Majapahit. Raja Kertguagara ialah raja yang terakhir dan terbesar di kerajaan Singasari, diawetkan di beberapa titik/ tempat. Terkenal Arca Kertguagara yang berjulukan Joko Dolog di Surabaya. Wafatnya dari Raja Kertguagara yakni final dari riwayat kerajaan Singasari.

Kerajaan Majapahit

Sumber-sumber sejarah Majapahit

Adapun untuk sumber sejarah dari kerajaan ajapahit antar lain meliputi:
- Prasasti Kudadu
- Kitab Negarakertagama
- Kitab Pararaton
- Buku-buku kidung, sebagai tumpuan yakni Kidung Ronggolawe, Kidung Sundayana
- Prasasti-prasasti yang ialah peninggalan raja Majapahit
- Berita-diberita Cina, contohnya kitab Ying Yai Sheng Lan karangan Ma Huan dan juga catatan-catatan dalam tambo dinasti Ming.

Berdirinya Majapahit

Sesudah kerajaan Singasari hancur, kemudian Raden Wijaya dengan gotong royong para pengikutnya lari lantaran dikejar oleh tentara Kediri. Sampai di desa Kudadu memperoleh menolongan dari kepala desa Kudadu, kemudian Raden Wijaya melanjutkan perjalanannya  menuju ke Madura dan meminta derma kepada Aria Wiraraja.

Raden Wijaya disuruh untuk berpura-pura menyatakan tunduk dan takluk, kemudian setelah dipercaya oleh Jayakatwang semoga minta kawasan di hutan Tarik. Kemudian di Tarik itulah Raden Wijaya mendirikan suatu kerajaan yang kemudian dikenal dengan sebutan Kerajaan Majapahit

Raja-raja yang memerintah di Majapahit

- Raja yang pertama yakni Raden Wijaya. Beliau bergelar Kertarajasa Jaya Wardana (1293-1309 M). Raden wijaya berkeluarga dengan ke empat puteri dari Kertguagara yaitu berjulukan 1). Dyah Dewi Tribuwguaswari (permaisuri), 2). Dyah Dewi Narendraduhita, 3). Dyah Dewi Prajnaparamita, dan 4). Dyah Dewi Gayatri. Diduga Raden Wijaya mengawini putri Kertguagara yakni berlatar belakang politik, supaya tidak terjadi perebutan kekuasaan.
- Sesudah Raden Wijaya meninggal, kemudian digantikan oleh Jayguagara atau Kala Gemet di tahun 1309. Pada masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan lantaran dia ialah raja yang lemah. Adapun pemberontaan yang terjadi antara lain:
  • Pemberontakan Ronggolawe, bisa diatasi
  • Pemberontakan Lembu Sora, bisa dipadamkan.
  • Pemberontakan Nambi, bisa diatasi
  • Pemberontakan Kuti pada tahun 1319, bisa diatasi berkat jasa dari Gajah Mada, kemudain Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan dan di tahun 1321 Gajah Mada diangkat menjadi Patih Daha.
- Tribuwanatunggadewi (1328-1350 M). Dikarenakan Jayguagara tidak mempunyai putra, tahta seharusnya jatuh ke Gayatri. Namun Gayatri menentukan menjadi Biksuni, maka Tribuwanatunggadewi putrinya ditunjuk sebagai wakil dan diangkatlah menjadi raja yang mempunyai gelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardani. Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng dan pemberontakan Keta, namun tiruananya bisa diatasi oleh Gajah Mada yang sudah diangkat sebagai patih Majapahit.
Pada waktu upacara peresmian dari Gajah Mada sebagai Patih dari kerajaan Majapahit tahun 1331, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang kita kenal sebagai Sumpah Palapa yaitu bahwa Patih Gajah Mada tidak akan makan Palapa, tidak akan bersenang-senang/ istirahat sebelum seluruh Nusantara sanggup bersatu dibawah kekuasaan Majapahit.
Karena di tahun 1350 Gayatri sudah wafat, maka Tribuwanatunggadewi yang ialah wakil dari ibunya segera turun tahta, kemudian dia menyerahkan tahtanya kepada putranya yang berjulukan Hayam Wuruk.
- Hayam Wuruk (1350-1389 M)
Masa keemasan dari Kerajaan Majpahit yakni di masa pemerintahan Hayam Wuruk lantaran sumpah palapa yang diucapkan Gajah Mada sanggup tercapai dan sering disebut sebagai Wawasan Nusantara II. Wilayah kekuasaan dari kerajaan Majapahit, hampir sama dengan wilayah Republik Indonesia, maka dari itu Majapahit disebut sebagai Negara Maritim Nasional II.
Majapahit yakni sebagai sentra perniagaan di Asia Tenggara pada dikala itu. Terdapat relasi dengan negara lain contohnya Siam, Ligor, Birma, Kamboja dan Annam.

Hasil sastra pada jaman Majapahit yaitu:
  • Kitab Negarakertagama karangan Prapanca
  • Kitab Sutasoma karangan Tantular.
Terdapat Kitab “Kutaramanawa” yang di dalamnya terkena aturan aturan yang ada di Majapahit. Sepeninggal dari Prabu Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran. sebagai penggantinya yakni puterinya yang berjulukan Kusumawardhani.
- Ratu Kusumawardhani (1389-1429 M)
Di masa pemerintahan Ratu Kusumawardhani sudah terjadi perang saudara dengan Wirabhumi yang dikenal sebagai perang Paregreg da berakhir dengan terbunuhnya Wirabhumi. Sesudah Kusumawardhani, selanjutnya berturut-turut yakni sebagai diberikut:
1). Dewi Suhita (1429-1447 Masehi)
2). Bhre Tumapel (1447-1451 Masehi)
3). Bhre Kahuripan (1451-1453 Masehi)
4). Purwawisesa (1457-1467 Masehi)
5). Pandanalas (1467-1478 Masehi)

Berakhirnya pemerintahan Pandanalas, kemudian diganti dengan pemerintahan Giridrawardhana. Pada masa inilah Kerajaan Majapahit mulai mundur dan kemudian mengalami keruntuhan. Adapun sebab-sebab runtuhnya kerajaan Majapahit yakni sebagai diberikut:

a. Faktor Politik.
DSesudah Gajah Mada meninggal kawasan yang luas tidak bisa dipertahankan.

b. Faktor Ekonomi
Majapahit bisa menyatukan kawasan pertanian dengan bandar, kemudian setelah ada ekspedisi dari Cina, maka para bandar lebih suka eksklusif berafiliasi dengan luar negeri. Bandar lebih demokratis, berusaha untuk melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Majapahit.

c. Faktor Agama
Penyebaran Islam di wilayah Asia Tenggara lewat jalur perdagangan menghipnotis para bandar, mereka beragama Islam, sedangkan Majapahit masih Hindu. Para bandar menentang Majapahit. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa adanya serangan dari Kerajaan Demak. Di dalam serat Kondo dan Babad Tanah Jawi runtuhnya Majapahit ditengarai dengan candra sangkala: Sirna Ilang Kertaning Bumi : 1400 C = 1478 M.

Peninggalan-Peninggalan Sejarah Yang Bercorak Hindu-Budha

Seni bangun

Adapun peninggalan-peninggalan dari sejarah banyak jenisnya, contohnya saja komplek percandian, pemandian, keraton, makam. Candi ialah peninggalan yang berwujud komplek bangunan yang mempunyai sifat Hindu, sedangkan untuk yang mempunyai sifat Budhis dinamakan Stupa, Stupika. misal candi Hindu yang terdapat di Jawa Tengah yakni Candi Prambanan. Fungsi candi prambanan yakni ialah sebagai tempat pemujaan (kuil). Candi ini terdiri atas Candi Siwa, Candi Brahma dan Candi Wisnu. Bangunan candi prambanan yang tertinggi terletak di tengah yang bersifat Siwa. Pada ruangan candi kita menemukan arca Durga Mahisasuramardini dan dikenal dengan nama Roro Jongrang. Cerita ramayana terdapat di relief dari candi prambanan. misal candi hindu di Jawa Tengah yang lainnya yakni candi Gedong Sango, Ratu Baka, Candi Kalasan, percandian Dieng dan lain-lain. Sedangkan di wilayah Jawa Timur contohnya candi Kidal, Candi Panataran, candi Singasari, dan juga kompleks percandian di Trowulan Mojokerto.

misal candi yang bersifat budhis contohnya candi Muara takus di kawasan Jambi sebagai peninggalan kerajaan Sriwijaya, Candi Borobudur, candi Mendut dan candi Pawon. Fungsi bangunan menyerupai ini yakni untuk tempat ibadah. Jaman kini ini candi-candi tersebut masih dipergunakan bagi umat Budha untuk upacara memperingati hari Waisak.

Di samping ke-2 bangunan yang bersejarah tersebut, diberikut beberapa peninggalan sejarah dari masa Hindu dan Budha yang sudah pernah ditemukan menyerupai yang tertera dalam tabel diberikut:
Prasasti Canggal yakni ialah salah satu prasasti yang berafiliasi dengan pendirian kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.

Seni Rupa dan Seni Ukir.

Pengaruh dari India membawa perkembangan di bidang seni rupa dan bidang seni ukir/ pahat lantaran adanya proses akulturasi. Sebagai tumpuan yakni relief yang terdapat di dinding candi Borobudur yang ialah relief wacana riwayat dari Budha,  relief ini dikenal dengan nama Karma Wibangga.

Sistem Kemasyarakatan.

Sistem kasta yakni penggolongan dari masyarakat yang didasarkan pada tingkat atau derajad orang yang bersangkutan. Setiap orang sudah ditentukan kastanya. Terdapat 4 kasta yaitu kasta Brahmana, kasta Ksatria, kasta Weisya dan kasta Sudra.

Filsafat dan Sistem Kepercayaan.

Kepercayaan orisinil dari bangsa Indonesia yakni animisme dan dinamisme. Percaya adanya kehidupan setelah mati, yaitu sebagai roh halus. Karena kehidupan roh halus tersebut mempunyai kekuatan maka roh nenek moyang dipuja. Walaupun sudah masuk efek dari India tidak menimbulkan pemujaan terhadap roh nenek moyang hilang yang sanggup terlihat pada fungsi candi. Fungsi candi di India yakni sebagai tempat pemujaan, tetapi di Indonesia fungsi dari candi selain sebagai tempat pemujaan, juga mempunyai fungsi sebagai makam raja dan untuk menyimpan bubuk mayat raja yang sudah wafat. Bisa terlihat adanya pripih tempat untuk menyimpan bubuk jenazah, dan di atasnya didirikan patung raja yang berbentuk menyerupai dewa. Hal ini yakni ialah perpaduan antara fungsi candi di India dengan pemujaan roh nenek moyang yang ada di Indonesia.

Sistem Pemerintahan

Sesudah efek dari India masuk ke Indonesia, kedudukan dari pemimpin diubah menjadi raja dan daerahnya dinamakan kerajaan. Rajanya dinobatkan dengan melalui upacara Abhiseka, dan biasanya namanya akan ditambah “warman”. Untuk contohnya yakni di Kerajaan Kutai, Taruma dan lain-lain. Bukti adanya akulturasi di bidang pemerintahan, contohnya adalah  raja harus mempunyai wibawa dan dipandang mempunyai kesaktian (kekuatan gaib), menyerupai para Raja disembah mengatakan adanya pemujaan Dewa Raja.

Seni Sastra dan Aksara

Hasil sastra yang mempunyai bentuk prosa atau puisi isinya antara lain terkena tutur (pitutur : kitab keagamaan), kitab Hukum (Undang-Undang), dan wiracarita (kepahlawanan). Wiracarita yang cukup populer yakni Kitab Ramayana dan Mahabarata. Muncul wiracarita gubahan dari pujangga Indonesia contohnya yakni Kitab Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan juga Mpu Panuluh. melaluiataubersamaini perkembangan karakter Pallawa dari India ke Indonesia, menimbulkan berkembangnya karya-karya sastra. contohnya yakni karya-karya sastra Jawa kuno. Huruf Nagari (dari India) yang disertai karakter Bali kuno (dari Indonesia).
Baca juga : Gejala-Gejala di Atmosfer dan Hidrosfer dan Kondisi Geografis dan Penduduk Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)
*) Semua Materi IPS Sekolah Menengah Pertama sanggup dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII

Demikianlah artikel IPS di blog Aanwijzing.com perihal  Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha Di Indonesia yang semoga bermanfaa.

Post a Comment for "Perkembangan Masyarakat Di Kurun Hindu-Budha Di Indonesia (Pelajaran Ips Smp/ Mts Kelas Vii)"