Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Nasionalisine Dalam Kala Globalisasi Dan Pembangunan Nasional

Perkembangan Nasionalisine Dalam Era Globalisasi Dan Pembangunan Nasional



Nasionalisme sudah mendorong dan melahirkan persatuan dan kesatuan hangsa Indonesia, dalam suatu proses yang panjang dan dinamis. Nasionalisme terbentuk dan proses yang tumbuh dan unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri dan diperkaya oleh imbas kebudayaan dan luar. Inisalnya, kebudayaan Hindu, Buddha, Islam, Katolik dan unsur-unsur kebudayaan lain yang berguaka ragam yang kemudian dipilih clan disaring oleh bangsa Indonesia.

Nasionalisme yang kemudian melahirkan persatuan bangsa Indonesia tumbuh melalui tahap-tahap tertentu, diantaranya yang paling menonjol yaitu sebagai diberikut.



Perasaan Senasib


Hampir selama tiga setengah kurun bangsa Indonesia hidup di hawah penjajahan bangsa lain, khususnya Belanda. Penjajahan tersebut menjadikan keiniskinan, kehodohan, keterbelakangan, dan penderitaan. Secara kodrati insan tidak mau hidup menderita dan kenistaan harkat martabatnya. Sesuai dengan kodratnya tersehut dan pengalaman usaha selama ini bahwa perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan secara sendiri-sendiri tidak berhasil, melahirkan kesadaran untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Kebangkitan nasional (Tonggak Perintis)


Adanya perasaan senasib dan tumbuhnya nasionalisme dan semangat persatuan didorong oleh beberapa faktor yaitu
  1. kebangkitan nasional di negara-negara tetangga, rnisalnya India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar), Filipina, Malaysia,
  2. kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905, dan
  3. lahirnya kaum cendekiawan di kalangan bangsa Indonesia.
Faktor-faktor tersebut untuk menumbuhkan semangat dan kesadaran para cowok dan cendekiawan untuk mulai merintis persatuan dan kesatuan hangsa menuju kemerdekaan dan kebahagiaan, dengan memulai usaha melalui organisasi modern dengan mendirikan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908, kemudian dikenal sebagai han Kebangkitan Nasional.

Sumpah Pemuda (Touggak Penegak)


Proses tumbuhnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia lebih matang lagi dengan dicetuskannya ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Surnpah Pemuda mengandung arti akreditasi bahwa kita bertanah air, berbangsa, dan herhahasa yang satu, yaitu Indonesia. Pada waktu itu kita sudah menyadari bahwa spesialuntuk dengan persatuan dan kesatuan bangsa, kita akan sanggup mewujudkan tujuan dan impian yang diharapkan.

Proklamasi Kemerdekaan (Tonggak Pendobrak)


Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan sudah dimulai semenjak penjajah hadir dan berusaha menanamkan kekuasaaimya di Indonesia. melaluiataubersamaini dilandasi semangat persatuan dan didukung oleh beberapa keadaan, akhimya usaha itu mencapai puncaknya dengan diproklamasikannya kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. melaluiataubersamaini demikian, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ialah wujud usaha bangsa Indonesia yang dilandasi persatuan dan kesatuan.

Apabila kita kaji dan bandingkan sejarah perjalanan usaha kita antara sebelum dan setelah adanya rasa persatuan sampai tercapainya kemerdekaan, tampak terang betapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh alasannya yaitu itu, marilah kita jaga dan tingkatkan terus persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Persatuan tidak spesialuntuk dibutuhkan pada waktu kita merebut kemerdekaan, tetapi juga dibutuhkan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Memasuki era globalisasi, persoalan makin kompleks dan tantangan makin besar, baik yang hadirnya dan luar maupun dari dalam.

melaluiataubersamaini deinikian kita harus senantiasa meningkatkan wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan bangsa secara terus menerus tanpa henti. Persatuan dan kesatuan bangsa bukan sesuatu yang sekali jadi kemudian terus awet, melainkan harus diperjuangkan dan dibina sepanjang masa. Jika tidak, bisa saja suatu ketika negara kita mengalaini kemunduran atau bahkan kehancuran.

Hanya bangsa yang mempunyai persatuan dan kesatuan yang kokoh serta pintar memanfaatkan segenap potensi dan peluang akan bisa mengatasi hambatan dan risikonya sanggup menjadi bangsa yang maju dan berwibawa dalam pergaulan antarabangsa. Sebaliknya, bangsa yang tidak sanggup mempertahankan persatuan dan kesatuannya, kehidupan nasionalnya akan diwarnai perperihalan, konflik, dan bentrokan fisik yang berkepantidakboleh yang menjadikan penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyatnya.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Perkembangan Nasionalisine Dalam Kala Globalisasi Dan Pembangunan Nasional"