Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bentuk Interaksi Sosial Yang Mendorong Terciptanya Asimilasi Organisasi Sosial

Bentuk Interaksi Sosial Yang Mendorong Terciptanya Asimilasi Organisasi Sosial


Asimilasi yaitu suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya perjuangan untuk mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok dan perjuangan untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, serta proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Menurut Koentjaraningrat, asimilasi akan terjadi apabila terdapat
  1. kelompok insan yang tidak sama kebudayaannya;
  2. pergaulan yang berlangsung secara intensif dan dalam jangka waktu yang panjang di antara kelompok-kelompok masyarakat;
  3. kebudayaan dan masing-masing kelompok masyarakat yang bertemu lalu mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri.


Asimilasi akan berlangsung lebih simpel bila didukung oleh faktor-faktor sebagai diberikut.
  1. Toleransi terhadap kelompok-kelompok insan yang mempunyai kebudayaan yang tidak sama dengan kebudayaan sendiri yang sanggup tercapai dalam akomodasi. Toleransi ini mendorong komunikasi di antara kelompok masyarakat tersebut sehingga asimilasi sanggup lebih simpel berlangsung.
  2. Adanya peluang yang sama dan seimbang di bidang ekonomi bagi banyak sekali golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang tidak sama.
  3. Sikap terbuka dan golongan yang berkuasa. Misalnya, mempersembahkan peluang bagi golongan minoritas untuk memperoleh pendidikan.
  4. Pengetahuan akan adanya persamaan-persamaan unsur pada kebudayaan yang berlainan. Hal ini diperoleh dan penelitian yang mendalam terhadap kebudayaan-kebudayaan khusus di Indonesia. Penelitian ini akan megampangkan asimilasi antara suku-suku bangsa yang mendukung kebudayaan-kebudayaan khusus tersebut dan akan menghilangkan prasangka-prasangka yang mungkin ada di antara pendukung-pendukung kebudayaan tersebut.
  5. Perkawinan adonan antara masyarakat dan golongan tertentu dan masyarakat golongan masyarakat yang lain, contohnya antara golongan lebih banyak didominasi dan golongan minoritas.
  6. Menghargai kebudayaan yang didukung masyarakat lain, yaitu dengan mengakui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki masing-masing kebudayaan. Hal ini akan mendekatkan masyarakat pendukung masingm ajaib kebudayaan tersebut.
  7. Adanya musuh bersama dan luar. Hal ini akan memperkuat kesatuan antargolongan, dengan adanya kompromi yang dilakukan dalam menghadapi ancaman yang membahayakan masyarakat.
Sebaliknya, proses asimilasi sanggup terhambat lantaran faktor-faktor sebagai diberikut.
  1. Terisolirnya kehidupan suatu golongan tertentu, contohnya golongan minoritas.
  2. Kurangnya pengetahuan mengenal kebudayaan yang sedang dihadapi.
  3. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang sedang dihadapi. Perasaan ini timbul lantaran sering timbul prasangka-prasangka terhadap kebudayaan lain. Prasangka mi sendiri disebabkan lantaran terbatasnya pengetahuan rengenai unsur-unsur kebudayaan lain. Mungkin selama ml pengetahuan wacana kebudayaan lain spesialuntuk terbatas pada tari-tarian, pakaian kawasan atau upacara-upacara adatnya saja, tetapi tidak mengetahui contoh perilaku, atau sistem kekeluargaan yang berlaku pada suatu golongan masyarakat tertentu.
  4. Munculnya sikap tnosentris, yaitu perasaan bahwa kebudayaan kelompoknya sendini dianggap lebih unggul atau lebih tinggi daripada kebudayaan golongan lain.
  5. Perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik yang mencolok sifatnya, contohnya warna kulit yang hitam menjadikan terhambatnya asimilasi antara kulit gelap dan kulit putih di Amerika Serikat. Kulit hitam sering diidentikkan sebagai keturunan para budak.
  6. Adanya perasaan yang tertanam berpengaruh bahwa seseorang terikat pada kelompok dan kebud ayaan kelompoknya sendiri (ingroup feeling).
  7. Apabila golongan minoritas mengalami gangguan dan golongan yang berkuasa (mayoritas) yang menjadikan timbulnya kebencian dan gol ongan minoritas terhadap lebih banyak didominasi walaupun sebelumnya proses asimilasi di antara mereka sudah terjalin.
  8. Perbedaan kepentingan ditambah dengan perperihalan pribadi. Kepentingan-kepentingan pokok yang tidak sama sanggup mempertajam perbedaan-perbedaan yang sebelumnya sudah nampak pada forum kemasyarakatan.
Sumber Pustaka: Gguaca Exact

Post a Comment for "Bentuk Interaksi Sosial Yang Mendorong Terciptanya Asimilasi Organisasi Sosial"