Dampak Modernisasi Dan Globalisasi Dalam Pencemaran Lingkungan Alam

Masalah pencemaran lingkungan alam tidak hanva yaitu dilema masyarakat Indonesia saja. Masalah lingkungan alam sudah menjadi informasi internasional. Masyarakat yang melaksanakan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan perbaikan lingkungan alamnva. Alam sebagai tempat hidup insan dan makhluk hidup yang lain ibarat tanaman dan fauna dilarang dikorbankan spesialuntuk sebab kebutuhan jangka pendek.

Manusia dan lingkungan hidupnya yaitu satu kesatuan ekosistem. Pembangunan yang dilakukan tanpa mempunyai kesadaran akan pentingnya pelestarian dan peningkatan lingkungan alam pada hakekatnya yaitu perbuatan bunuh din insan itu sendiri. Hal mi akan semakin diperparah dengan terlaksananya pembangunan di sector industri yang mempunyai limbah produksi yang sanggup mencemari dan merusak lingkungan alam. Untuk mencegah pencemaran lingkungan, sangat perlu dilakukan ada upaya-upaya ibarat diberikut ini.

Pengawasan dan pelatihan terhadap pelaku industri semoga mereka melaksanakan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
Pembentukan perangkat aturan yang melindungi lingkungan.
Pemdiberian bimbingan dan penvuluhan bagi masyarakat dan pemerintah beserta komponen lain ibarat LSM semoga sanggup mengubah referensi hidup yang merusak lingkungan alam menjadi referensi hidup yang bertanggung tanggapan demi kelestarian alam dan lingkungan hidup.

Modernisasi pertanian sering menyebabkan kerusakan lingkungan alam di pedesaan apabila tidak dilakukan secara selektif dan rasional. Penggunaan pupuk kimia dan obat pembasmi hama secara terusn menerus sanggup menyebabkan kerusakan struktur tanah dan menyebabkan imunitas (kekebalan) pada hama itu sendiri sehingga muncul jenis hama yang tahan terhadap obat pembasmi (pestisida). Sementara itu, kerusakan hutan sering diakibatkan oleh pendurian kayu dan penebangan tanpa penanaman kembali yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Kendaraan bermotor dengan materi bakar yang kurang ramah terhadap lingkungan mempunyai andil yang besar dalam polusi udara di lingkungan perkotaan. Selain itu, limbah pabrik yang tidak menghiraukan pentingnya AMDAL sanggup mencemari sungai dan udara. Pengurasan air tanah yang mtidak terkendali juga sanggup menyebabkan tanah di tempat perkotaan menjadi turun, sehingga akan terjadi tragedi sampingan ibarat banjir pada waktu ekspresi dominan hujan dan kekeenteng pada ekspresi dominan kemarau.

Sumber Pustaka: ESIS