Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Demokratisasi Menuju Masyarakat Madani (Civil Society)

Demokratisasi Menuju Masyarakat Madani (Civil Society)


Sebagai sebuah kondisi ideal, demokrasi tentu dicita-citakan oleh banyak kalangan. Tetapi upaya menuju demokrasi yang ideal ialah sebuah proses yang tidak gampang. Proses menuju demokrasi inilah yang disebut sebagai demokratisasi. Demokratisasi sanggup menjadi jalan untuk keluar dan otoritarianisme, alasannya yaitu proses mi akan mengembalikan hak-hak rakyat. Di bawah pemerintahan yang absolut tidak ada demokrasi, alasannya yaitu hak rakyat untuk berpartisipasi dalam aktivitas politik, kebudayaan, atau ekonomi dibatasi. Karena itu pinjaman rakyat terhadap demokratisasi akan sangat menentukan keberhasilan proses tersebut.

Demokratisasi biasanya diawali dengan adanya liberalisasi (meluasnya kebebasan). Dalam tahap mi media massa agak didiberi kelonggaran sehingga tidak menghadapi bahaya pembredelan, masyarakat cukup leluasa melaksanakan partisipasi sosial melalui organisasi dan wahana lain, serta mulai berkembang penghargaan terhadap keragaman (Pluralisme). Walaupun demikian, nilai-nilai demokrasi belum diterapkan secara utuh alasannya yaitu masih ada pembatasan hak rakyat oleh negara. tumpang tindih (overlap) dengan bentuk-bentuk partisipasi politik nonkonvensional (seperti demonstrasi, kerusuhan, tindak kekerasan dan sebagainya).



Indonesia di masa Orde Baru pada masa 1990-an sanggup dijadikan contoh. Pada masa itu, masyarakat
mulai didiberi kebebasan politik dengan meluasnya keterbukaan, tetapi kebebasan tersebut masih terbatas. Diskusi politik diperbolehkan di kalangan kampus, tetapi penggalangan massa di tingkat desa untuk memdiberi pinjaman politik masih dibatasi. Pemdiberitaan pers mulai kritis, tetapi Koreksi secara terbuka masih dilarang. Namun, saat keterbukaan tersebut dirasa mengancam kekuasaan Orde Baru yang otoriter, maka re:im Soeharto kembali ke budpekerti aslinya yang menindas. Pers yang kritis ditutup dan orang-orang yang menentang Soeharto dipenjarakan.

Demokratisasi ialah bentuk yang lebih luas daripada sekadar liberalisasi, alasannya yaitu dalam tahap ini terdapat persaingan yang terbuka untuk memperoleh pinjaman rakyat. Pengisian jabatan-jabatan publik dilakukan melalui pemilihan terbuka, sehingga rakyat tidak spesialuntuk mempunyai hak untuk menentukan tetapi juga hak untuk dipilih. melaluiataubersamaini demikian, tanggung balasan pejabat publik terhadap rakyat yang memilihnya menjadi lebih besar.

Upaya untuk menuju demokrasi yang mantap membutuhkan partisipasi dan segenap elemen, tidak spesialuntuk masyarakat, melainkan juga lembaga-lembaga negara, militer, partai politik, dan organisasi-organisasi sosial Iainnya. Yang pertama perlu dipahami bersama yaitu segenap elemen tersebut hams bersepakat hahwa nilai-nilai demokrasi ialah nilai yang harus dikedepankan dalam keseluruhan proses. Jika komitmen mi terbangun, maka tidak akan ada pihak yang menjalankan praktik-praktik nondemokrasi untuk memperjuangkan kepentingannya. Misalnya, saat pendapat kita tidak disetujui oleh pihak lain, kita tidak akan berupaya untuk memaksakan kehendak dengan memakai kekerasan, Dalam hal ini, musyawarah mufakat yang didasarkan pada aturan aturan Iebih mencerminkan bentuk demokrasi.

Selain itu, tiruana pihak harus menyadari bahwa demokratisasi membutuhkan waktu yang tidak pendek. Untuk itu diharapkan kesadaran dan kesabaran tiruana pihak, biar saat terjadi kendala dalam proses tersebut, mereka tidak melihat kembali kepada rezim absolut atau mengambil jalan pintas Iainnya. Apabila hal itu dilakukan, maka spesialuntuk akan menghancurkan demokrasi yang sedang dibangun. Jadi, bila pemerintah yang berkuasa tidak bisa menjalankan agenda yang dituntut oleh rakyat, maka pergantian pemerintahan harus dilakukan sesuai Undang-undang, tidak dengan cara perebutan kekuasaan atau penerapan kekerasan.

Sebagai sebuah proses, demokratisasi bukanlah proses yang berjalan lurus tahap demi tahap. Maksudnya, saat proses demokratisasi dimulai belum tentu proses tersebut akan berjalan mulus menuju suatu titik saat demokrasi berjalan mantap di segenap aspek sosial dan politik. Bisa jadi di tengah jalan muncul kendala sehingga proses tersebut terhambat dan masyarakat kembali lagi di bawah pemerintahan yang otoriter. Tetapi kemungkinan lain pun terbuka, demokratisasi herjalan di segenap bidang, namun perjalanan itu sangat lambat. Jadi, demokratisasi di dalam suatu negara tidak selamanya terus meningkat menuju kemajuan. Sekali waktu terdapat masa naik dan masa turun, timbul gerakan perlawanan, pemberontakan, perang saudara atau mungkin revolusi.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Demokratisasi Menuju Masyarakat Madani (Civil Society)"