Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gejala Diastropisme Dan Vulkanisme Serta Sebaran Tipe Gunung Api

Gejala Diastropisme Dan Vulkanisme


Muka Bumi kita terbentuk melalui banyak sekali proses antara lain melalui proses diastropisme (struktural) berupa patahan atau lipatan dan proses vulkanisme.

Gejala Diastropisme (Struktural)

Terjadinya bentuk muka Bumi dipengaruhi oleh adanya gerakan-gerakan kerak Bumi. Akibat gerakang gerakan tersebut menjadikan terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan teladan gres yang disebut struktur diastropik. Termasuk dalam struktur diastropik tersebut yaitu pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan.
  • Struktur Pelengkungan (Warping)
Lapisan batuan yang gres terbentuk cenderung mendatar. Lapisan yang tiruanla mendatar kalau menerima tekanan vertikal tidak merata akan membentuk struktur batuan yang melengkung. Pelengkungan sanggup mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan sanggup pula mengarah ke bawah yang disebut cekungan (basin).


  • Struktur Lipatan (Folding)
Struktur lipatan terbentuk apabila lapisan itu mengalami tekanan lemah. Tekanan inimasih sanggup dinetralisasi oleh sifat plastis batuan terutama apabila tekanan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama. Akibat tekanan tersebut lapisan yang tiruanla mendatar (horizontal) akan terlipat-lipat. Bagian puncak lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal.

Berdasarkan sumbu lipatan terdapat 4 jenis lipatan yaitu diberikut ini.
  1. Lipatan monoklin, yaitu suatu lipatan yang menghubungkan dua daratan.
  2. Lipatan simetris, yaitu lipatan yang antiklinal dan sinklinalnya setangkup serta sumbu lipatannya membagi dua kedua akup lipatan sama besar.
  3. Lipatan miring, yaitu lipatan yang tidak simetri dan sumbu lipatannya condong tidak membagi dua akup lipatan sama besar.
  4. Lipatan rebah, yaitu lipatan yang arah lipatannya mendatar atau hampir datar.
  • Struktur Patahan (Faulting)
Struktur patahan terbentuk apabila tekanan cukup berpengaruh sehingga tidak sanggup dinetralisasi oleh sifat plastis batuan. Berdasarkan arah gerak blok batuán di sepanjang bidang patahan dikenal tipe-tipe patahan, yaitu diberikut ini.
  1. Normal fault yakni patahan yang arah gerak blok batuannya mengikuti arah gaya berat yaitu ke bawah sepanjang bidang patahan.
  2. Reverse fault atau thrust fault yakni patahan yang arah gerak blok batuannya berlawanan dengan arah gerak normal fault, yaitu mengarah ke atas.
  3. Strike-slip fault atau transcurrent fault yakni patahan yang arah gerak blok batuannya mendatar sepanjang bidang patahan.
  4. Obligue-s lip fault yakni patahan yang arah gerak blok batuannya saling menjauhi dalam arah mendatar atau arah lain sehingga membentuk jurang yang lebar.
  5. Rotational fault yakni patahan yang arah gerak blok batuannya memutar pada bidang patahan
Bentukan yang tampak akhir patahan yaitu diberikut ini.
  1. Graben yakni lapisan tanah yang lebih rendah dan tanah di sekitarnya alasannya yakni terjadi patahan.
  2. Horst yakni lapisan tanah yang lebih tinggi dan tanah di sekitarnya alasannya yakni terjadi patahan.
  • Struktur Ketakan (Jointing)
Struktur mi terbentuk alasannya yakni gaya regangan yang mengakibatkan batuan menjadi Gambar retak-retak. Pada struktur retakan blOk batuan ‘‘“ Struktur masih tetap ditempatnya dan tidak mengalami pergeseran tempat.

Gejala Vulkanisme

Vulkanisme yakni kejadian keluarnya magma ke luar Bumi. Magma yakni cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat praktis bergerak, bersuhu antara 900°C - 1.100°C, dan berasal atau terbentuk pada kerak Bumi cuilan bawah sampai selubung cuilan atas.

Kegiatan vulkanisme meninggalkan bentuk muka Bumi yang khas, antara lain diberikut ini.
  1. Bentuk kerucut pegunungan api dengan struktur berlapis-lapis (strato).
  2. Meja lava, yaitu bentuk muka Bumi yang berupa meja yang berasal dan lava.
  3. Dataran tinggi lava (platb lava), yaitu plato yang berasal dan lava pegunungan api.
  4. Leher vulkanik (volcanic neck), yaitu bentuk sisa magma di lubang kepundan yang beku.
  5. Kaldera, yaitu sisa pegunungan api yang meletus dengan meninggalkan lubang kepundan yang sangat luas.
  6. Maar, yakni kawah pegunungan api yang sudah mati dan dikelilingi tanggula alam dari pengendapan vulkanik.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Gejala Diastropisme Dan Vulkanisme Serta Sebaran Tipe Gunung Api"