Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelayakan Diri, Kehidupan Masyarakat, Bangsa Dan Negara

Kelayakan Diri, Kehidupan Masyarakat, Bangsa Dan Negara


Kebahagiaan hidup insan akan tercapai apabila didasarkan atas kesejarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup insan sebagai pribadi, dalam hubungannya dengan manusia, dalam hubungannya insan dengan alam, hubungannya dengan bangsa dan negara, hubungannya dengan Tuhan, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah. Sebagai citra kedudukan insan dalam hidupnya akan diuraikan secara garis besar baik dan segi pribadi maupun hubungannya dengan masyarakat, bangsa dan negara.

Kelayakan diri manusia


Manusia ialah makhluk yang menempati kedudukan paling tinggi dalam keluhuran harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Manusia ialah titik tolak dalam perjuangan kita untuk memahami insan itu sendiri, insan dengan masyarakatnya, dan insan dengan segenap lingkungan hidupnya. Namun perlu kita sadari bahwa insan secara kodrati di samping mempunyai kekuatan, kemampuanjuga mempunyai kelemahan-kelemahan dan keterbatasan-keterbatasan. 



Manusia juga mempunyai sifat-sifat yang baik, serta sifat-sifat yang kurang baik. mi tiruana ialah kelayakan insan secara pribadi. Oleh sebab itu, kita hendaknya tidakboleh menganggap bahwa kehidupan kita sebagai insan itu tepat atau tidak ada cela, tidak ada cacat dan tidak punya kelemahan/belum sempurnanya. Kita boleh beranganangan terkena kehidupan pribadi yang kita anggap baik, tetapi kita juga harus tetap berpijak pada kenyataan kemampuan manusiawi untuk mewujudkan angan-angan tersebut. Sebab, menuntut insan untuk bersikap dean bertingkah lak.u di luar batas kemampuan dan kelayakan manusiawi yaitu mustahil.

Manusia dalam hidup bermasyarakat


Manusia spesialuntuk akan mempunyai arti, apabila hidup tolong-menolong dengan insan lainnya di dalam masyarakat. Tidak sanggup dibayangkan apabila insan hidup menyendiri tanpa bekerjasama dan bergaul dengan insan lainnya. Apabila insan terpaksa harus hidup sendiri, maka sifat kesendiriannya itu tidaklah mutlak dan abadi, melainkan bersifat relative dan sementara.

Sejak lahir hingga meninggal dunia insan memerlukan menolongan dan bekerja sama dengan orang lain. Begitu juga dalam perkembangannya. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya mulai dan hal-hal yang kecil hingga hal-hal yang besar niscaya memerlukan karya atau jasa orang lain. Dan kondisi yang ibarat inilah, maka demi kelangsungan dan kesejahteraan hidupnya insan perlu menerima menolongan atau bekerja sama dengan insan lain dalam masyarakat.

Secara kodrati, insan diciptakan sebagai makhluk Tuhan, makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Sifat-sifat mi ialah kesatuan lingkaran yang harus dikembangkan secara seimbang, selaras, dan serasi. Untuk itu perlu diciptakan situasi kehidupan yang harmonis. Hidup bersama dengan baik dan serasi akan terwujud, apabila di antara kita sanggup saling mengerti, saling terima, saling hormat dan saling menghargai. Terlebih kita bangsa Indonesia yang terdiri dan bermacam-macam keadaan perlu diciptakan suasana rukun dan kolaborasi yang baik. Suasana hidup rukun sangat kita butuhkan dalam rangka pembangunan nasional. Dalam hal hidup beragama perlu diciptakan suasana damai, tenang, dan tenteram serta perilaku saling menghormati antarpemeluk agama dan penganut iktikad yang tidak sama-beda.

Keberadaan Manusia dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara


Seperti sudah diuraikan di muka, bahwa kebahagiaan insan akan tercapai apabila sanggup dikembangkan hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antara insan dengan masyarakatnya. Tetapi kita pun menyadani bahwa insan dalam hidup bermasyarakat mempunyai dua macam sifat yang berperihalan, yaitu: ingin bekerja sama dan ada kecenderungan untuk bersaing. Jika insan dibiarkan hidup tanpa batas dalam mengejar kepentingan masing-masing dan bersaing bebas, maka akan terjadi perperihalan yang merugikan. Untuk menhindari perperihalan itu dibuat negara. 

melaluiataubersamaini dibentuknya negara dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan insan di banyak sekali bidang, membatasi kompetisi, mengendalikan tindakan yang merugikan serta meningankan akhir yang ditimbulkan dan bermacam-macam perperihalan. Negara tetapkan cara-cara dan batas-batas kekuasaan yang sanggup dipakai dalam kehidupan bersama baik oleh individu maupun oleh masyarakat sendiri.

Bagi bangsa Indonesia tujuan pengembangan masyarakat adalah, insan seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Untuk itu insan Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara harus mau dan bisa mengendalikan din dan kepentingannya, biar sanggup melak sanakan kewajibannya sebagai masyarakat negara dan masyarakat masyarakat. Sebagai insan Indonesia yang menurut Pancasila harus bersikap:
  1. kepentingan pribadinya tetap diletakkan dalam kerangka kesadaran kewajibannya sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  2. kewajibannya terhadap masyarakat, bangsa, dan negara dirasakan lebih besar dan kepentingan pribadinya.
Dalam mencapai kebahagiaan, kesejahteraan, dan keadilan sosial setiap masyarakat negara Indonesia perlu menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi, lepentingán masyarakat, kepentingan bangsa, dan kepentingan negara serta kewajibannya. Setiap masyarakat negara Indonesia perlu menjaga keadaan yang menggambarkan hubungan yang sesuai dan pantas antara hak/kepentingan yang dimilikinya dengan kewajiban yang harus dipikulnya.
Sumber Pustaka: PT. Pabelan

Post a Comment for "Kelayakan Diri, Kehidupan Masyarakat, Bangsa Dan Negara"