Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peranan Pemerintah Dalam Permasalahan Tenaga Kerja

Peranan Pemerintah Dalam Permasalahan Tenaga Kerja



Pengangguran yakni salah satu dan sekian macam duduk kasus ketenagakerjaan dan akan menjadikan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, ibarat kualitas hidup menurun, meningkatnya angka kriminalitas, dan lingkungan kumuh. Menurut Keynes pengangguran tidak bisa dihapuskan, tetapi spesialuntuk bisa dikurangi. Pengurangan angka pengangguran sanggup dilakukan dengan cara memperluas peluang kerja dan menurunkan jumlah angkatan kerja.

Perluasan peluang kerja berdasarkan Prof Dr. Soemitro Djojohadikusumo sanggup dilakukan dengan jalan sebagai diberikut.


  • Pengembangan industrialisasi, terutamajenis industri yang bersifat padat karya, yang lebih banyak membutuhkan tenaga kerja.
  • Melalui aneka macam proyek pekerjaan umum, sepertipembuatan susukan air, pembuatan jembatan, dan perbaikan jalan. Sedangkan penurunan angkatan kerja sanggup dilakukan melalul jadwal keluarga berencana (KB) dan Wajib berguru (Wajar) sembilan tahun. Selain hal tersebut, perjuangan mengurangi angka pengangguran sanggup pula dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan diberikut.
  1. Pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan angkatan kerja dan kawasan yang kelebihan ke kawasan yang belum sempurnanya atau ke negara yang membutuhkan tenaga kerja, ibarat Malayasia, Singapura, dan negara-negara Arab.
  2. Pengembangan perjuangan sektor informal dan perjuangan kecil, ibarat perjuangan pembuatan anyaman rotan, anyaman tikar, dan perjuangan perkebunan rakyat sehingga sanggup menyerap lebih banyak tenaga kerja.
  3. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan kerja, ibarat melalui pemdiberian kursus keterampilan, pelatihan home industri, atau pelatihan kewirausahaan. Upaya mi diperlukan biar mereka tidak tergantung kepada lowongan kerja yang dibuka perusahaan lain, tetapi diperlukan bisa membuat lapangan kerja gres baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
  4. Mengadakan jadwal transmigrasi, dengan upaya ni persebaran dan ekspansi peluang kerja sanggup ditingkatkan.
  5. Mendorong tubuh usaha-badan perjuangan untuk proaktif mengadakan kolaborasi dengan lembaga-lembaga pendidikan atau sekolah.
  6. Mendirikan tempat petes kerja, ibarat Balal Latihan Kerja (BLK).
  7. Mendorong lembaga-lembaga pendidikan, mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi untuk mengefektifkan jadwal life skills. Artinya, pelaksanaan pendidikan dengan berorientasi pada keterampilan, kecakapan, dan keahlian hidup yang berpokok awal pada lingkungan masyarakat sekitar sekolah, sehingga sanggup menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki kompentensi atau kemampuan dalam menghadapi segala tantangan.
  8. Mengefektifkan pemdiberian gosip ketenagakerjaan melalui lembaga-lembaga yang terkait dengan upaya ekspansi peluang kerja.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Peranan Pemerintah Dalam Permasalahan Tenaga Kerja"