Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Klasifikasi Binatang Filum Annelida

Klasifikasi Filum Annelida


Annelida sanggup dikelompokkan atas tiga kelas, yaitu Polychaeta, O1ygochata, dan Hirudinea.

Kelas Polychaeta

Polychaeta berasal dan kata poly = banyak, chaeta = rambut atau seta. Jadi, polychaeta berarti cacing yang mempunyai banyak rambut. Habitat cacing mi umumnya di laut. Mereka mempunyai panjang badan sekitar 5 hingga 10 cm, dengan garis tengah 2 hingga 10 mm. Memiliki warna badan yang menarikdanunik, yaitu berwarna merah, merah muda, hijau, atau warna campuran. Segmen-segmen pada badan hampir sama. Pada setiap segmen mempunyai seta dan sepasang para podia (kaki berdaging) yang berfungsi sebagai kaki untuk bergerak.



Anggota cacing ini mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan sistem saraf tangga tali. Sistem reproduksi cacing mi bersifat gonokhoris atau berupa kelabuin yang terpisah. Pada tingkat perkembangannya mempunyai larva yang disebut trakofora. Pada Polychaeta tidak terdapat klitelum. Pada ujung anteriornya terdapat kepala yang dilengkapi oleh alat sensoris. Polychaeta bereproduksi secara kawin. Pembuahannya biasa terjadi di luar tubuh. Sesudah pembuahan, telur akan menetas
menghasilkan larva trakofora. Selanjutnya, larva tersebut akan tumbuh menjadi cacing dewasa.

Beberapa pola Polychaeta antara lain yakni Eunice viridis, Lysidice oele, Nereis virens, dan Arenicola. Eunice viridis atau cacing pablo banyak ditemukan hidup di maritim kepulauan Fiji dan Samoa, sedangkan Lysidice oele atau cacing wawo di maritim Maluku. Kedua macam cacing tersebut praktis ditangkap dan sanggup dimakan.

Kelas Oligochaeta

Merupakan kelompok cacing bersegmen yang mempunyai sedikit seta; oly = sedikit dan chaeta = rambut sikat/seta. Anggotanya yang paling dikenal yakni cacing tanah, yaitu Lumbricus terrestris dan Pheretima sp. Pada umumnya jenis Lumbricus terrestris berukuran besar dan banyak ditemukan di benua Amerika dan Eropa, sedangkan Pheretima sp. Berukuran kecil dan banyak hidup di Indonesia.

Cacing tanah sanggup hidup di darat atau di air tawar. Tubuhnya bersegmen dan mempunyai sedikit seta. Semua anggota cacing tanah tidak mempunyai parapodia. Mereka bergerak dengan otot longitudinal dan otot sirkuler. Cacing tanah mempunyai 15 hingga 200 segmen. Pada segmen (somit) ke 32 hingga 37 (pada Lumbricus) dan somit ke 10 hingga 11 (pada Pheretima) terdapat penebalan kulit yang biasa disebut klitelum atau sadel yang mengandung kelenjar.

Cacing tanah bereproduksi secara seksual. Umumnya bersifat hermafrodit, tetapi cacing mi tidak melaksanakan pembuahan sendiri, melainkan secara silang. Dua cacing yang kawin saling menempelkan tubuhnya dengan ujung kepala berlawanan. Alat kelabuin jantan mengeluarkan sperma dan diterima oleh klitelum cacing pasangannya. Pada ketika bersamaan, klitelum mengeluarkan mukosa (kelenjar) lalu membentuk kokon. Sperma bergerak ke alat reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal. Ovum yang dikeluarkan dan ovarium akan dibuahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang sudah dibuahi masuk ke dalam kokon. Telur bersama kokon akan lepas dan badan cacing dan menetas menjadi individu baru.

Cacing tanah mempunyai kepala berukuran kecil, tetapi tidak mempunyai rahang, mata, atau alat peraba. Mereka hidup sebagai saprozoik. Pernapasan dilakukan oleh seluruh permukaan badan secara difusi. Cacing tanah mempunyai sistem peredaran darah tertutup. Permukaan tubuhnya tertutup oleh lapisan kutikula. Cacing tanah dikenal dikenal mempunyai daya regenerasi yang tinggi. misal anggota oligochaeta lainnya yakni Aelosoma, Nais, dan Tubifex.

Kelas Hirudinea

Hirudinea berasal dan kata hirudo = lintah. Hewan mi hidup di air tawar, laut, dan di darat. Tubuh lintah pipih dorsal ventral dan permukaannya tertutup oleh kutikula yang disekresikan oleh epidermis. Lintah tidak mempunyai seta dan parapodia. Mereka mempunyai dua alat isap, satu di bab ujung anterior dan satu di ujung posterior (berukuran lebth besar).

Lintah hidup sebagai ektoparasit temporer, yaitu hidup melekat sementara pada insan atau mamalia lainnya untuk mengisap darah. Cairan tubuh/darah yang diisapnya disimpan dulu dalam tembolok yang ialah alat pencernaan yang terdapat pada lintah. Lintah bersifat hermafrodit.

Beberapa pola dan kelompok binatang mi yakni Hirudo medicinalis, sanggup menghasilkan zat hirudin, banyak hidup di Eropa, Amerika; Haemadipsa zeylanica (pacet), banyak hidup di Asia Tenggara; dan Hirudinaria javanica (lintah kuning).
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Klasifikasi Binatang Filum Annelida"