Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Langkah Aktif Dalam Memecahkah Duduk Kasus Pelaksanaan Otonomi Daerah

Langkah Aktif Dalam Memecahkah Masalah Pelaksanaan Otonomi Daerah



Dalam melakukan pembangunan nasional, kita harus melihat kenyataan adanya suatu kondisi yang lemah yang sanggup disalahgunakan. sehingga hal itu sanggup menimbulkan ancaman, gangguan, hanibatan. dan tantangan. Kondisi tersebut yaitu suatu kerawanan yang sanggup digolongkan dalam empat macam, yaitu sebagai diberikut.



Kerawanan yang bersifat alami



Kerawanan alami yaitu kondisi lemah yang ada lantaran kenyataan alam, antara lain sebagai diberikut.
  1. Letak geografis Indonesia pada posisi silang antara dua henua dan dua samudra dan bentuk negara kepulauan yang terdiri atas 17.508 pulau yang dihubungkan oleh lautan dan selat yang memungkinkan ten adinya penyelundupan dan lain-lain.
  2. Kekayaan alam yang melimpah ruah, baik potensial maupun efektif memungkinkan timbulnya hasrat pihak lain untuk mempunyai dan menguasainya.
  3. Keadaan masyarakat yang sangat majemuk, baik keadaan suku, adab istiadat. budaya, bahasa, agarna, kepercayaan, maupun kea daan sosial ekonomi, memungkinkan timbulnya problem SARA (suku. agama. ras, dan antargolongan).

Kerawanan akhir kekurangmampuan dan kelemahan subjek pembangunan


Kerawanan akhir kekurangmampuan subj ek pembangunan yaitu kondisi lemah yang ada lantaran kualitas insan yang masih harus ditingkatkan. Kerawanan tersebut sanggup berakibat, antara lain:
  1. memungkinkan gagalnya pembangunan,
  2. memungkinkan timbulnya kesentidakboleh,
  3. memungkinkan timbulnya banyak sekali bentuk penyalahgunaan wewenang.

Kerawanan akhir kekurangmampuan dan kelemahan aparatur pernerintahan


Kerawanan akhir kekurangmampuan aparatur pemerintah sanggup disebabkan oleh:
  1. masukana kerjalperhubungan yang kurang memadai,
  2. belum mempergunakan manajemen modern yang didukung oleh data dan isu yang cermat,
  3. mekanisme yang kurang mantap.
  4. Kerawanan akhir tindakan pihak yang berperihalan dengan Pancasila, baik dan dalam maupun dan luar negeri. serta adanya perperihalan kepentingan di dunia.

Kerawanan tersebut yaitu kondisi lemah yang ada lantaran perb edaan ideologi dan benturan kepentingan di dunia



Hal ini disebabkan oleh:
  1. belum mernbudayanya Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang mernungkinkan terjadmnya perbedaan pandangan dalam mengenal dan memecahkan problem bangsa dan negara,
  2. belum terwujudnya Wawasan Nusantara yang tangguh, ketahanan nasional yang kukuh, dan wawasan nasional/wawasan kebangsaan yang manta,
  3. dampak negatif globalisasi yang memungkinkan menyusupnya liberalisme. sosialisme, komunisme, dan paham lain yang berperihalan dengan Pancasila.

Post a Comment for "Langkah Aktif Dalam Memecahkah Duduk Kasus Pelaksanaan Otonomi Daerah"