Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Meningkatkan Kesiapan Diri, Kemampuan, Dan Pengalaman Kerja Sama

Meningkatkan Kesiapan Diri, Kemampuan, Dan Pengalaman Kerja Sama



Hubungan luar negeri dikembangkafl untuk meningkatkan perteman dekatan dengan negara lain, baik melalui kolaborasi bilateral maupun multilateraJ secara regional maupun global sesuai dengan kepentingah nasional Citra Indonesia yang positif di luar negeri terus dikembangkan, antara lain, dengan memperkenalkan kebudayaan, kawasan tujuan wisata, pertukaran pemuda, pelajar, dan mahasiswa, serta acara olahraga yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupbn masyarakat. 



Kesiapan Bangsa Indonesia Dalam Kerja Sama Antar Bangsa


Perkembangan perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dengan saksama semoga secara dini bisa memperkirakan terjadinya duduk kasus yang sanggup mensugesti stabilitas nasional sehingga sanggup diambil langkah yang sempurna dan cepat untuk mengataSiflya. Perkembangap dunia yang mengandung peluang untuk memperCepat pelaksanaan pemerataan kemakmUrafl bangsa, perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. KemampUan antisipasi dan pembiasaan terhadap perkembangan perubahan dan gejolak dunia perlu ditingkatkan melalui peningkatan kemampUan diplomasi disertai pendekatan yang sempurna sesuai dengan kepentingan nasional. Namun, gejolak dan perkembangan tersebut (terutama iptek) selain diikuti, juga harus diwaspadai alasannya ialah tidak tidak mungkin membawa pengaruh yang negatif.

Kemampuan Dan Pengalaman Bangsa Indoesia dalam Kerja Sama Antar Bangsa


Kerja sama dan solidaritas sudah tumbuh di antara bangsa-baflgSa Asia Afrika. Wujud solidaritas itu betul-betul rnenjadi kenyataan setelah Konferensi Asia Afrika sanggup dilaksanakan pada bulan April 1955. Peserta konferensi Asia Afrika berjumlah 29 negara. Konferensi Asia Afrika menghasilkan sepuluh prinsip (Dasasila Bandung). Pada 18 Agustus tahun 1967, negara-negara di Asia Tenggara, membentuk bimpunan yang disebut ASEAN atau himpunan negara-negara Asia Tenggara. Dasar terciptanya himpunan itu ialah kerja ama dalam bidang ekonoini dan kebudayaan, anggotanYa terdiri atas Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Keanggotaan ASEAN ini mungkin akan terus bertambah.

ASEAN sudah beberapa kali menyelenggarakafl Konfèrensi Tingkat Tinggi (KTT), antara lain sebagai diberikut.
  1. KTT 1, diselenggarakan di Indonesia.(Bali) paa tanggal 23—24 Februaril976. Hasil yang dicapäi dalam KTT ini ialah Declaration of ASEAN Concord (Dekiarasi kesepakatan ASEAN), dan Traty of Ainity and Cooperation in South East Asia (Perjanjian perteman dekatan dan kolaborasi di Asia Tenggara).
  2. KTT II, diselenggarakan di Kuala Lumpur (Malaysia) pada tanggal 4—5 Agustus 1977. Hasil KTT ini ialah pokok-pokok keputusan yang ditujukan untuk memperlaflCaX pelaksanaafl keputusankePutUsa11 KTT ke- 1 di Bali.
  3. KTT III diselenggarakan di Manila (Filipina) pada tanggal 14—15 Desember 1987. Hasil KTT ini ialah melahirkan suatu dekiarasi, yaitu Deklarasi Manila 1987 yang disebut juga sebagai “DeklaraSi Kebulatan Tekad ASEAN” (Declarations of Manila Resolve).
Keanggotaan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan tanggal 1 Januani 1995 hingga dengan 31 Desember 1996 kiranya sanggup membenikan peluang yang besar dalam membina konsolidasi di antara negara-negara Non-Blok yang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Peluang ini terutama untuk mengambil momentum yang sangat baik selama kedudukannYa sebagai ketua GNB yang berakhir sekitar bulan September 1995.
Sumber Pustaka: Grafindo Media Pratama

Post a Comment for "Meningkatkan Kesiapan Diri, Kemampuan, Dan Pengalaman Kerja Sama"