Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Dalam Sosiologi (Kualitatif Dan Kuantitatif)

Metode Dalam Sosiologi (Kualitatif Dan Kuantitatif)


Mungkin engkau masih sering galau membedakan pengertian antara metode dan metodologi. Pada dasarnya keduanya mempunyai pengertian yang tidak sama. Namun, penerapannya sering dicampuradukkan.

Ketika seseorang akan mengambil air, supaya airnya tidak banyak yang tumpah dan mendapat air yang banyak, maka dipilihlah bejana yang cukup besar. Penggunaan bejana untuk mengambil air tersebut ialah metode atau cara, sedangkan cara mengambil air ialah metodologi. Jadi, terperinci bahwa antara metode dan metodologi itu tidak sama. Metode ialah pelaksanaan teknis dan metode penelitiannya, sedangkan metodologi ialah pembahasan konsep aneka macam metode. Kelebihan dan kelemahan dalam karya ilmiah ditentukan oleh metode yang digunakan. Sosiologi dalam mempelajari objeknya yaitu masyarakat, mempunyai cara kerja atau metode. Pada dasarnya terdapat dua jenis metode atau cara kerja, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.



Metode Kualitatif


Metode kualitatif ialah metode yang mengutamakan materi yang sukar diukur dengan angka-angka atau ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak walaupun bahan-bahan tersebut terdapat secara konkret dalam masyarakat. Metode mi dalam istilah bahasa Jerman dinamakan metode verstehen (mengerti atau memahami). Metode yang termasuk dalam metode kualitatif ialah sebagai diberikut.

  • Metode Historis
Merupakan metode yang mempergunakan analisis atau penyelidikan atas insiden masa lampau yang kemudian dirumuskan menjadi prinsip-prinsip umum. misal, seseorang yang akan menyidik akibat-akibat dan revolusi (secara rumus) akan memakai bahan-bahan sejarah untuk mereview revolusi-revolusi penting yang terjadi pada masa lampau.

  • Metode Komparatif
Merupakan metode perbandingan antara aneka macam macam masyarakat serta segala bidangnya untuk memperoleh persamaan-persamaan, perbedaan-perbedaan, dan sebab-sebabnya. Persamaan dan perbedaan tersebut tujuannya untuk mendapat petunjuk terkena sikap masyarakat pada masa lampau dan masa sekarang, serta terkena masyarakat-mas’arakat yang mempunyai tingkat peradaban yang tidak sama atau sama. Metode mi biasanya dikombinasikan dengan metode sejarah sehingga menjadi metode historis.

Metode Kuantitatif


Metode mi ialah metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga fakta-fakta sosial yang diteliti diukur dengan skala indeks, tabel dap formula atau rumus yang sedikit banyak memakai matematika. Metode yang termasuk dalam metode mi ialah sebagai diberikut.
  • Metode statistik, bertujuan menandakan gejala-gejala sosial secara sistematis.
  • Metode sosiometri, memakai skala-skala dan angka-angka untuk mempelajari relasi antarmanusia dalam masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, ada beberapa metode sosiologi berd asarkan penjenisan, yaitu
  1. Metode deduktif ialah metode yang memakai proses berpikir bermula dan pernyataan-pernyataan umum (premis mayor) ke pernyataan yang bersifat khusus (premis minor). misal, mereview minat siswa dan prestasinya, dimulai dan teori tentang minat, selanjutnya dilihat ke dalam fakta yang ada di lapangan bagaimana prestasi siswa.
  2. Metode induktif ialah metode yang memakai proses berpikir bermula dan pengamatan terhadap kejadian khusus kemudian ditarik kesimpulan secara umum. misal, seorang peneliti Iangsung melaksanakan pengamatan terhadap penilaku masyarakat yang terasing sehabis memperoleh data untuk diolah, kemudian ditarik kesimpulan tentang pola-pola dalam mempertahankan budaya suku terasing tersebut.
  3. Metode empiris ialah metode yang menyandarkan din pada keadaan-keadaan yang dengan konkret diperoleh dalam masyarakat. Dalam sosiologi, metode ml diwujudkan daam penelitian (research) yaitu cara mempelajani suatu persoalan secara sistematis dan intensif untuk mendapat pengetahuan yang ebih banyak terkena persoalan tersebut. Penelitian (research) itu pun sanggup bersifat basic (teori) dan applied (praktek). Penelitian bersfat basic yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapat pengetahuan, sedangkan penelitian yang bersifat applied menupakan penelitian yang ditujukan pada . penerapan ilmu pengetahuan secara pnaktis.
  4. Metode rasionalistis ialah metode yang meng utamakan fatwa dengan kecerdikan dan pikiran applied. sehat untuk mencapai pengertian tentang masaIah pemasyanakatan. Metode mi sampal sekararig masih dipakai para sanjana sosiologi terutama di Eropa.
Selain dan metode-metode yang sudah diuraikan di atas, sosiologi juga sering memakai metode fungsionalisme yang bentujuan untuk mereview kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial daam masyanakat. Dasar metode ml ialah bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai relasi timbal balik yang saling mempengaruhi, setiap unsur mempunyai fungsi tersendiri dalarn masyarakat.

Dalam memakai metode penelitian, para andal sosiologi sering memakai lebih dan satu metode untuk menyidik objeknya. Sosiologi dan ilmu pengetahuan lainnya, selain memakai metode-metode tersebut juga mempunyai alat-alat sendiri yang disebut dengan konsep. Konsep mi dipakai untuk menganalisis persoalan yang terdapat dalam Iapangannya. Misalnya, dalam sosiologi konsep dipakai untuk menyidik persoalan yang ada dalam masyarakat. Dalam penerapannya, metode-metode dalam sosiologi mempunyai keterbatasan yaitu sebagal diberikut.
  1. Permasalahan yang ada dalam masyarakat sangat rumit.
  2. Kesukaran dalam pengamatan lantaran objek kajiannya bersifat subjektif.
  3. Kesukaran dalam replikasi, artmnya lantaran tanda-tanda sosial mustahil terulang dalam bentuk yang persis sama sehingga pengamatan harus benar-benar teliti.
  4. Hubungan timbal balik antara pengamat dan objek kajian. Objek kajian seringkali sanggup mempengaruhi subjektifitas si Pengamat.
  5. Kesukaran dalam pengendalian objek pengamatan, lantaran insan intinya ialah makhluk yang unik.
  6. Kesukaran dalam persoalan pengukuran, lantaran ilmu sosial tidak sama dengan ilmu alam yang serba pasti.
Jadi, seorang sosiolog dengan rujukan yang digunakannya berupaya menemukan persamaan atau perbedaan dan hal-hal yang selalu terjadi di masyarakat atau berusaha mencari rujukan dan hal-hal yang kelihatannya tidak beraturan kemudian melaksanakan pengamatan.

Sebelum melaksanakan observasi, peneliti terlebih lampau mengusahakan hipotesis, yaitu pengamatan sementara tentang relasi antara hal-hal yang terjadi kemudian dilakukan pembuktian terhadap hipotesis tersebut sehingga memperoleh sebuah teori.

melaluiataubersamaini demikian, sanggup dikatakan bahwa sosiologi sebagai metode berarti cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan mekanisme dan teori yang sanggup dipertanggungjawabankan secara ilmiah.
Sumber Pustaka: Gguaca EXact

Post a Comment for "Metode Dalam Sosiologi (Kualitatif Dan Kuantitatif)"