Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemikiran Mengenai Evolusi Berdasarkan Para Ahli

Pemikiran Mengenai Evolusi Menurut Para Ahli


Banyak klarifikasi terkena evolusi dikemukakan oleh para hebat biologi dengan majemuk pendapatnya, antara lain sebagai diberikut.

Pewarisan Sifat Dapatan

Jean Baptiste Lamarck (1744-1829) yakni spesialis evolusi pertama yang menyimpulkan bahwa evolusi ialah kenyataan yang terdapat pada seluruh bentuk kehidupan. Kesimpulan mi ialah hasil dan studi sistematiknya yang berkeyakinan bahwa spesies itu tidaklah konstan, tetapi ialah keturunan dan kehidupan sebelumnya. Lamarck mempersembahkan kerangka teori evolusi dalam karyanya yang berjudul La Philosophie Zoologique. Dia berpendapat, jikalau kondisi-kondisi kehidupan spesies berubah maka spesies itu akan berubah ukuran, bentuk, proporsi pada aneka macam bagian, wama, kekuatan, dankegesitannya.



Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungan mereka akan memodifikasi organ- organ tertentu dan mengabaikan organ-organ lainnya. Misalnya, panjang leher jerapah, selaput renang pada kaki itik, dan tanduk mentidakboleh. Jika sebuah organ dibiarkan tidak berkhasiat maka organ tersebut akan menyusut dan mungkin pada kesannya akan hilang atau mengalami degenerasi (rudimenter), menyerupai tidak adanya kaki pada ular.

Telaah atas variasi-variasi itu mendorong Lamarck untuk menyimpulkan bahwa kemampuan atau adaptasi dan sebuah organ yang didapat semasa hidup akan diwariskan pada keturunannya.

Seleksi Alam (Natural Selection)

Pada tahun 1858, Charles Darwin mengajukan teori evolusi yang didasarkan pada seleksi alam. Teori evolusi yang dikemukan Darwin selengkapnya dimuat dalam karyanya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection. Bukil mi dinilai sebagai buku yang paling penting di kurun ke- 19 alasannya yakni meliputi bukti-bukti wacana adanya evolusi di masa lampau dan yang sedang terjadi.

Sementara itu, Alfred Russel Wallace (1823—1913) yang sudah mempelajari jenis tanaman dan fauna dan Semenanjung Malaya dan Indonesia juga mempunyai pendapat yang sama wacana adanya seleksi alam dan dimuat dalam karyanya yang berjudul On the Tendency of Varieties to Depart Indefinitely from the Original Type. Darwin dan Wallace menyatakan dua teori pokoknya, yaitu spesies yang hidup kini mi berasl dan spesies yang hidup di masa kemudian dan evolusi terjadi melalui kejadian seleksi alam.
Terdapat empat dasar fatwa dan teori evolusi yang dikemukakan Darwin, yaitu sebagai diberikut.
  1. Di antara individu terdapat variasi dengan sifat-sifat yang tidak sama. Variasi mi dipengaruhi oleh banyak faktor, menyerupai suhu, tanah, makanan, dan faktor keturunan.
  2. Populasi-populasi cenderung untuk menghasilkan lebih banyak keturunan daripada yang sanggup terus hidup (survive) alasannya yakni terbatasnya sumber-sumber kehidupan.
  3. Individu-individu yang mempunyai sifat tertentu mempunyai ketahanan yang lebih besar untuk hidup dan berkembang biak daripada individu dengan sifat-sifat Iainnya. Ketahanan hidup yang tidak sama mi yakni hasil dan usaha untuk hidup (the struggle for existence) yang bergantung pada reproduksi.
  4. Di dalam usaha untuk mempertahankan kehidupannya, setiap organisme akan terkena majemuk kondisi. Varian yang paling cocok terhadap suatu kondisi itulah yang paling memungkinkan bertahan hidup dan meneruskan generasinya, sedangkan yang tidak cocok terhadap suatu kondisi maka akan musnah atau punah. Proses mi oleh Darwin disebut seleksi alam.
Jika kita perhatikan, baik Lamarck maupun Darwin mengakui bahwa evolusi terjadi alasannya yakni efek Iingkungan. Akan tetapi, di antara mereka juga terdapat perbedaan. Darwin beropini bahwa spesies itu bersifat stabil sehingga variasi-variasi hasil dan seleksi (rep roduksi diferensial) itulah yang berevolusi, sedangkan Lamarck menyatakan bahwa evolusi pada makhluk hidup ialah hasil perubahan sifat dapatan dan suatu individu yang diwariskan ke generasi diberikutnya.

Untuk mengambarkan pendapat di atas, August Weismann (1834-1914) dalam percobaannya memotong bab ujung beberapa tikus putih hingga lebih 20 generasi untuk melihat apakah sifat ujung pendek alasannya yakni pemotongan itu diwariskan atau tidak. Ternyata, keturunan yang dihasilkan tetap mempunyai ujung panjang.

Hal ini mempersembahkan kesimpulan bahwa perubahan sel badan alasannya yakni efek lingkungan tidak diwariskan kepada generasi diberikutnya dan evolusi ialah problem genetika. Jadi, Weismann beropini bahwa evolusi menyangkut problem bagaimana pewarisan gen melalui sel kelabuin. melaluiataubersamaini kata lain, evolusi yakni tanda-tanda seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Pemikiran Mengenai Evolusi Berdasarkan Para Ahli"