Pendekatan Sosiologis Terhadap Kelompok Sosial

Seorang sosiolog di dalam menelaah masyarakat akan bekerjasama dengan kelompok sosial, baik kelompok kecil, menyerupai keluarga dan para siswa, maupun kelompok-kelompok yang lebih besar, menyerupai masyarakat desa. masyarakat kota. dan bangsa. Selain sebagai penelaah, seorang sosiolog juga sekaligus ialah anggota salah satu kelompok sosial tersebut. melaluiataubersamaini perkataan lain, di samping menjadi penonton, ia juga menjadi pemain dalam permainan masyarakat alasannya masalah-masalah sosial spesialuntuk sanggup dimengerti dengan pemahaman.

Makin mendalam penelitian seorang sosiolog, makin timbul kesadaran bahwa ia spesialuntuk ialah unsur yang memiliki kedudukan dan peranan kecil dalam kelompok. Lebih jauh dan itu, kepribadian seorang sosiolog mungkin sekali terbentuk oleh kehidupan kelompoknya.

Hampir tiruana manusia, pada awalnya ialah anggota kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggota-anggota keluarga tersebut selalu menyebar, tetapi pada waktu tertentu mereka akan berkumpul kembali, contohnya dikala makan pagi, makan siang, atau makan malam. Masing-masing anggota keluarga dalam perjalanannya niscaya rnempunyai pengalaman dan hasil hubungannya dengan kelompok-kelompok sosial lain di luar rumah. Apabila berkumpul, mereka akan saling bertukar pengalaman sehingga anggota-anggota keluarga tersebut cenderung mengalaini perubahan walaupun kerap kali tidak disadarinya. Saling tukar pengalaman ini disebut social experiences. Di dalam kehidupan berkelompok, social experiences memiliki imbas yang cukup besar dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan.

Peneitian terhadap social experiences sangat penting untuk mengetahui kedalaman imbas kelompok terhadap individu atau sebaliknya. Selain itu, juga untuk mengetahui reaksi individu terhadap imbas tersebut. Kelompok sosial itu tidak bersifat statis, tetapi selalu berkembang atau mengalaini perubahan baik dalam acara maupun bentuknya.

Suatu aspek yang menarikdanunik dan kelompok sosial yaitu cara mengendalikan tindakan anggotanya semoga tata tertib di dalam kelompok yang bersangkutan tetap terjaga. Hal yang ternting yaitu bahwa kelompok itu menjadi daerah kekuatan-kekuatan sosial untuk berhubungan, berkembang, mengalaini disorganisasi, dan memegang peranan.

Sumber Pustaka: Tiga Serangkai