Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengembangan Daerah Industri Dan Prospeknya Indonesia

Pengembangan Kawasan Industri Dan Prospeknya Indonesia



Dalam menyebarkan daerah industri di Indonesia, perlu diputuskan satu contoh baku yang sanggup dikembangkan di mana saja dalam wilayah suatu pemerintahan daerah. Setiap pemerintahan daerah sudah mempunyai suatu rencana induk daerah yang dikembangkan dengan rencana umum tata ruang (RUTR) dan rencana detail tata ruang (RDTR). Rencana induk daerah juga mencakup beberapa aspek rencana pengembangan suatu daerah industri. Untuk membatasi persaingan di antara pemerintah daerah tingkat II dalam suatu wilayah pemerintah daerah tingkat I, perlu pembatasan luas dan jumlah daerah industri yang boleh dikembangkan dalam suatu wilayah daerah tingkat I.

Perkembangan struktur ekonomi Indonesia semenjak digalakkannya industrialisasi mulai bergeser. Sektor pertanian yang pada tahun 1970 ialah sektor secara umum dikuasai dan mempersembahkan dukungan terbesar bertahap mulai berkurang. Terbukti, bahwa pada tahun 1990-an peranan sektor pertanian menjadi spesialuntuk sekitar 20%. Sementara itu, peranan industri pengolahan meningkat. Sumbangar sektor industri pengolahan menjadi sekitar 19%. Kondisi tersebut di atas, tentu saja tidak lepas dan alasannya yakni semakin banyaknya perjuangan industri. Kawasan industri juga semakin banyak dijumpai di hampir tiap kota.



Prospek Industri Indonesia


Pada simpulan Repelita X nanti (tahun 2020) penghasilan per kapita sektor pertanian diprediksikan akan meningkat dengan tajam kalau dibandingkan tahun 1988. Namun, peningkatan yang lebih spektakuler lagi kita jumpai pada sektor-sektor di luar pertanian. Dalam seperempat periode hingga dengan tahun 2020, perbandingan atau rasio antara tingkat penghasilan rata-rata di sektor nonpertanian (A) terhadap petanian (B) yaitu rasio antara 4 kemungkinan akan meningkat jauh lebth tinggi. Sudah menjadi konsensus banyak ahli, bahwa pada PJPT-II nantim yang menjadi penggagas utama pertumbuhan ekonomi yakni sektor industri dan sektor jasa, sedangkan sektor pertanian berperan sebagai pendukung (dengan catatan ialah pendukung yang sangat penting dan mutlak diperlukan).

Meningkatnya aktivitas industri secara eksklusif akan mempercepat peningkatan perpindahan penduduk yang mengacu kepada mobilitas horizontal dan vertikal. Perpindahan itu secara teoritis terjadi dalam dua tahapan, yakni:
  1. Pertama-tama perpindahan dan pertanian (pedesaan) ke bidang industri (perkotaan).
  2. Tahap kedua menuju ke aktivitas pelayanan jasa sehubungan dengan menumpuknya orang-orang pada suatu tempat tertentu.
Ciri utama industri di negara kita yakni bahwa secara umum aktivitas industri terjadi di perkotaan atau setidaknya di pinggiran kota, bukan di pedesaan. Itulah sebabnya mengapa mobilitas penduduk terhitung tinggi Selain itu, tinggi pula tingkat perpindahan pekeija di bidang industri, maksudnya lantaran kurangnya bekal keterampilan dan persiapan-persiapan budaya memperbesar kemungkinan orang berpindah dan satu pabrik ke pabrik yang lain. Perpindahan menyerupai itu mungkin sekali disebabkan oleh duduk masalah dan syarat upah, mungkin pula oleh hal lain menyerupai iklim kerja, dan komunikasi antarpekerja dengan unsur pimpinan pabrik.

Di samping terjadi mobilitas pekerja, mau tidak mau terjadi pula mobilitas tempat tinggal, sehingga di dalam mobilitas horizontal dan vertikal itu tempat tinggal (rumah) juga berfungsi sebagai objek komersial.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Pengembangan Daerah Industri Dan Prospeknya Indonesia"