Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Iklim Koppen Dan Pembagiannya

Pengertian Iklim Koppen Dan Pembagiannya



Seorang jago meteorologi dan geofisika dan Jerman pada tahun 1918 berjulukan Dr. Vladimir Koppen membagi iklim bendasarkan suhu, curah hujan, dan penguapan yang terjadi di suatu tempat. Tipe iklim suatu tempat ditentukan dengan cara menghubungkanjumlah hujan pada bulan terkering dengan jumlah hujan selama setahun. Pembagian iklim tersebut yaitu sebagai diberikut.


  • Iklim A atau Iklim Tropis
Iklim A ditandai dengan suhu rata-rata setiap bulan lebih dan 18° C.
  •  Iklim B atau Iklim Kering
Iklim B terbtgi atas iklim gurun dan iklim stepa.
  • Iklim C atau Iklim Sedang Panas atau Iklim Mesothermal
Iklim C ditandai dengan bulan terdingin dengan suhu udara —3° C sampai 18° C.
  • Iklim D atau Iklim Sedang Kontinental
Iklim D ditandai dengan bulan tergerah lebih dan 10° C, dan bulan terdingin dengan suhu udara di bawah -3° C.
  • Iklim E atau Iklim Kutub
Iklim E terdiri dan iklim tundra dan iklim saiju awet. Pada iklim tundra dan saiju kekal bulan tergerahnya bersuhu kurang dan 100 C.

Menurut sumbangan iklim Koppen sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai tipe iklim A dan sebagian kecil mempunyai tipe iklim C dan E. Iklim A di Indonesia meliputi:
  1. Sumatera dan Kalimantan mempunyai iklim Af, yaitu iklim tropis berair dengan curah hujan rata-rata tinggi.
  2. Daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan mempunyai iklim Am, yaitu iklim tropis dengan animo kemarau yang pendek.
  3. Jawa Timur dan Nusa Tenggara mempunyai iklim Aw, yaitu iklim tropis sabana.
Iklim C ditemukan di tempat dataran tinggi dan puncak pepegununganan, menyerupai dataran tinggi di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Iklim E terdapat di Puncak Jaya Wijaya (Papua).
Sumber Pustaka: Gguaca Exact

Post a Comment for "Pengertian Iklim Koppen Dan Pembagiannya"