Pengertian Tasamuh Sesama Umat Islam
Pengertian Tasamuh Sesama Umat Islam
Umat Islam Indonesia ialah lebih banyak didominasi penduduk Negara Republik Indonesia. Mereka tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Mereka terdiri dan banyak sekali suku bangsa, yang mempunyai bahasa daerah, tabiat atau perangai, dan moral istiadat yang tidak sama-beda. Selain itu, di antara umat Islam Indonesia ada yang tergabung dalam organisasi-organisasi Islam seperti; Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persatuan Islam (PERSIS), dan Persatuan Umat Islam (PUI).
Setiap muslim, keluarga muslim, dan organisasi-organisasi Islam yang berjiwa tasarnul tentu tidak akan keberatan dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, dan bahkan akan menghargainya.
Sikap tidak berkeberatan dan menghargai adanya perbedaan-perbedaan akan mendorong setiap muslim, keluarga muslim, dan golongan umat Islam untuk bersikap dan berperilaku terpuji untuk menhadirkan manfaat bagi umat Islam.
Sikap dan sikap tersebut antara lain:
- Tidak akan melaksanakan penganiayaan dan penghinaan terhadap sesame muslim, bahkan akan mnghormati dan mempersembahkan derma kepada sesama umat Islam yang membutuhkan pertolongan, baik tenaga, pikiran maupun harta benda.
- Setiap muslim, keluarga muslim, dan golongan-golongan umat Islam yang ada di Indonesia, hendaknya menyadari bahwa mereka tiruana yaitu orang-orang diberiman yang dituntut untuk saling menguatkan dan mewujudkan kerukunan serta persatuan.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “ Orang mukmin terhadap mukmin yang lainnya tak ubahnya bagaikan suatu ban gunan, yang bagian-bagiannya (satu sama lainnya), saling menguatkan satu sama lainnya.” (H.R. Muslim)
Allah SWT berfirman:
Artinya: “ Dan berpegang teguhlah engkau tiruananya kepada tall (agama) Allah dan tidakbolehlah engkau berceral-beral.” (Q.S. Au Imrãn, 3: 103)
Allah SWT juga berfirman:
Artinya: “Barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka gotong royong Ia sudah didiberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Au imran, 3: 101)
- Di antara golongan-golongan umat Islam Indonesia, ada yang tidak sama pendapat dalam urusan agama yang termasukfiira’ (cabang), seperti: aàn dalam salat Jumat, ada yang dua kali dan ada juga yang sekali, qunut dalam salat Subuh ada yang menganggap sunah ab’ad, ada pula yang rnenganggap bukan. Begitupun bilangan rakaat dalam salat Tarawih, ada yang dua puluh rakaat dengan sepuluh kali salam ditambah dengan tiga rakaat witir dengan dua kali salam, adapula salat Tarawih dengan delapan rakaat dengan dua kali salam ditambah tiga rakaat witir dengan sekali salam.
Mereka hendaknya menyadari bahwa perbedaan pendapat di kalangan umat Islam, khususnya dalam dilema fliru’, sudah diramalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW sudah mempersembahkan petunjuk supaya dan perbedaan-perbedaan dalam urusan agama itu, umat Islam sanggup mengambil hikmahnya. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Berbeda paham di antara umatku itu hendaklah menjad rahmat. “(Al Hadis)
Yang dimaksud dengan menjadi rahmat ialah membuka keluasan dalam hal-hal menjalankan ibadah (Prof. K. H. Taib Tahr Abdul Mu’in, Ilmu Kallim, 1966, hal: 90).
Sumber Pustaka: Erlangga
Post a Comment for "Pengertian Tasamuh Sesama Umat Islam"