Peranan Umat Islam Pada Masa Pembangunan
Peranan Umat Islam Pada Masa Pembangunan
Berkat rahmat Allah SWT dan didorong oleh cita-cita luhur serta usaha yang sungguh-sungguh dan segenap bangsa Indonesia, kesannya bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan bangsa dan negaranya pada tanggal 17 Agustus 1945. Para pendiri negara Republik Indonesia menegakkan Indonesia merdeka di atas dasar negara yang kokoh dan kuat, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ditegaskan wacana fungsi dan tujuan negara Indonesia, yaitu: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang menurut kemerdekaan, perdamaian awet, dan keadilan sosial.
Proklamasi kemerdekaan, yang diucapkan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Harm atas nama bangsa Indonesia, diterima oleh segenap bangsa Indonesia dengan rasa bangga dan rasa syukur yang mendalam, serta diiringi dengan tekad yang berpengaruh untuk mempertahankannya dan mengisinya dengan pembangunan. Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan negara Republik Indonesia, umat Islam yang ialah lebih banyak didominasi penduduk, tampil di barisan terdepan dalam perjuangan, baik usaha fIsik (berperang) maupun usaha diplomasi.
Anda tiruana tentu mengetahui bahwa tidak usang setelah prokiamasi bangsa Indonesia dihadapkan pada peperangan-peperangan melawan negara-negara penjajah yang ingin kembali menancapkan kekuasaannya di bumi Indonesia. Di taliun-tahun awal kelahirannya sebagai negara yang merdeka dan berdatilat, bangsa Indonesia harus menghadapi Jepang (September 1945), negara Sekutu (November 1945 — Maret 1946), dan Belanda (Agresi Belanda I pada 21 Juli 1947 dan Agresi Belanda II pada 19 Desember 1948).
Selain itu, kemerdekaan negara Republik Indonesia dipertahankan melalui usaha-usaha diplomatik, yaitu negosiasi antara Indonesia dan Belanda, misalna: negosiasi Linggarjati (November 1946), perjanjian Renville (Desember 1947), perjanjian Roem Royen (April 1949), dan Konferensi Meja Bundar di Den Haag (2 November 1949). Alhamdulillah, berkat usaha segenap bangsa Indonesia yang tidak mengenal lelah, baik melalui usaha fisik maupun diplomatik, kesannya Belanda mengakui kemerdekaan negara Republik Indonesia pada tahun 1949 M.
Dalam usaha mengisi kemerdekaan, pemerintah dan segenap bangsa Indonesia melaksanakan usaha-usaha pembangunan dalam aneka macam bidang demi tercapainya tujuan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945. Usaha-usaha pembangunan yang berencana dan terarah dimulai sejak Repelita I (1969- 1973) dan seterusnya.
Adapun bidang-bidang yang dibangun oleh segenap bangsa Indonesia, di mana umat Islam ialah lebih banyak didominasi yakni bidang agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan Hankam.
Apakah pada masa mi, kita bangsa Indonesia, sudah sanggup mencapai citac ita hidup berbangsa dan bernegara? Yakni terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur menurut Pancasila? Silakan engkau tanggapan sendiri!
Sumber Pustaka: Erlangga
Post a Comment for "Peranan Umat Islam Pada Masa Pembangunan"