Perkembangan Bioteknologi Di Indonesia
Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi dikembangkan di segala bidang dengan rnemanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-b4giannya. Objek kajiannya amat luas, berkembang secara sedikit demi sedikit sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta meningkatnya kebutuhan manusia. Bioteknologi sudah berkembang ratusan sampai ribuan tahun yang Iampau, misalnya sebagai diberikut.
- Tahun 6000 SM ragi dimanfaatkan untuk membuat anggur dan bir.
- Tahun 4000 SM ragi dimanfaatkan untuk roti biar mengembang.
- Tahun 1512, materi kiinia yang penting bagi insan menyerupai aseton, butanol, dan gliserol diperoleh dan bakteri.
- Tahun 1928, Alexander Flemining menemukan antibiotikapenisilin dan jamur Pen/eli/turn. Antibiotik ini diproduksi besar-bemasukan tahun 1944.
Tahun 1962, berhasil dilakukan penabungan uranium dengan menolongan inikroba.
Perkembangan bioteknologi semakin pesat setelah diselidiki kemampuan inikroorganisme melaksanakan fermentasi.Penelitian ini dipelopori oleh Louis Pasteur, sehingga dia menerima julukan sebagai Bapak Bioteknologi. Secara garis besamya perkembangan bioteknologi dibedakan menjadi empat langkah, yaitu sebagai diberikut.
- Bioteknologi produksi masakan dan tanaman.
- Bioteknologi di bawah kondisi nonsteril.
- Bioteknologi di bawah kondisi steril.
- Aplikasi hasil-hasil keilmuan barn dalam bioteknologi.
Bioteknologi Produksi Makanan dan Tanaman
Produk yang banyak dikenal konsumen, menyerupai tempe, tape, produk bir, cuka, yoghurt, keju, dan roti ialah hasil fermentasi. Produk bioteknologi ini selalu melalui fermentasi dengan menolongan inikroflora alaini. Dalam bidang pertanian, sudah dikembangkan tanamtn yang bisa memanfaatkan inikroorganisme dalam fiksasi nitrogen, sehingga sanggup membuat pupuknya sendiri. melaluiataubersamaini dethikian, tumbuhan tersebut sanggup dikembangkan pada lahan gersang.
Bioteknologi di Bawah Kondisi
Semula bioteknologi dikembangkan dalarn kondisi tidak steril, artinya proses fermentasinya memakai metode fermentasi terbuka terhadap lingkungan sehingga memungkinkan terkontaininasinya inikroorganisme lain. Proses fermentasi ini inisalnya pada proses pembuatan aseton, butanol, asam asetat, etanol, asam sitrat, asam laktat, gliserol, pengolahan air limbah, dan pembuatan kompos padat dan sampah.
Bioteknologi di Bawah.Kondisi Steril
Bioteknologi ini dimulai sekitar tahun 1940. Proses ini dilampaui tindakan sterilisasi terhadap media maupun bioreaktor. Tujuannya yakni biar proses fermentasi sanggup berlangsung tanpa kontaininasi inikroorganisme lainnya. Produk yang diproses di bawah kondisi ini antara lain penisilin, streptoinisin, tetrasiklin, dan antibiotik lainnya, vitainin B12, kortison, giberelin, steroid, asam ainino, dan enzim.
Penemuan antibiotika telab menurunkan angka maut dan menyelamatkan berjuta-juta insan yang menderita sakit sebab infeksi. Produk bioteknologi yang sangat penting dalam agenda penjarangan kelahiran yakni zat penghambat estrogen. Penernuan zat ini - mempersembahkan pinjaman besar pada penurunan angka per tumbuhanpenduduk.
Aplikasi Hasil-Hasil Keilmuan Baru dalam Bioteknologi
Hasil keilmuan barn sudah mendorong pengembangan bioteknologi, menyerupai diberikut ini.
- Penelitian wacana enzim sudah mengarah k pengenalan proses-proses gres yang mencakup enzim-enzim yang dilarang aktivitasnya.
- Hasil bidang biologi molekuler dan teknologi gen sudah mengarah ke proses dengan memanfaatkan inikroorganisme yang struktur gennya sudah diubah. Kebanyakan inikroorganisme yang dipakai dalam produksi metabolit sekunder yakni mutan-mutan. Metabolit sekunder ialah substansi yang dihasilkan sebab proses metabolisme. Metabolit sekunder yakni metabolit yang tidak memainkan peranan pribadi dalam kehidupan inikroorganisme.
- Hasil proses rekayasa untuk metode bioteknologi sudah mengarah ke pengembangan reaktor gres serta meningkatkan secara optimal proses fermentasi dalam reaktor gres dan lama.
Sumber Pustaka: Bumi Aksara
Post a Comment for "Perkembangan Bioteknologi Di Indonesia"