Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Interaksi Sosial Asosiatif Dalam Kolaborasi Dan Akomodasi

Proses Interaksi Sosial Asosiatif Dalam Kerja Sama Dan Akomodasi



Proses interaksi ini mengidentifikasikan adanya gerak pendekatan atau penyatuan. Proses asosiatif cenderung membuat persatuan dan meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok. Proses asosiatif mencakup empat bentuk. yaitu kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.

Kerja Sama


Kerja sama (cooperation) yaitu bergabungnya individu-individu atau sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama. OIeh alasannya yaitu itu, kolaborasi timbul apabila orang atau individu menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan sama dan pada ketika yang bersarnaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap din sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut. Sehubungan Iengan pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama, yaitu kerukunan, bargaining, kooptasi, koalisi, dan joint venture.


  1. Kerukunan mencakup beberapa aspek gotong royong dan tolong-menolong.
  2. Bargaining yaitu pelaksanaan perjanjian terkena pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
  3. Kooptasi (cooptation) yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur gres dalarn kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terj adinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
  4. Koalisi (coalition) yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan sama. Koalisi sanggup menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu alasannya yaitu dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama. Akan tetapi, alasannya yaitu maksud utama yaitu mencapai satu atau beberapa tujuan bersama, akh irnya bersifat kooperatif’.
  5. Joint venture yaitu kolaborasi dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu. Misalnya, pertambangan dan perhotelan.
Hal yang menimbulkan bertambah kuatnya kolaborasi adalah
  • adanya orientasi yang sama;
  • adanya ancaman atau ancaman dan luar;
  • ketersinggungan berkaitan dengan hal-hal yang tertanam besar lengan berkuasa dalam kelompok;
  • mencari keuntungan;
  • semata-mata menolong.

Akomodasi


Istilah fasilitas (accomodation) dipergunakan dalam dua arti, yaitu menunjuk pada suatu keadaan dan menunjuk pada suatu proses.
  • Menunjuk pada Suatu Keadaan
Akomodasi berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok insan dalam kaitannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.
  • Menunjuk pada Suatu Proses
Akomodasi berarti perjuangan insan untuk meredakan suatu perperihalan atau konflik guna mencapai kestabilan. Jadi, fasilitas yaitu suatu interaksi ke arah terciptanya kesepakatan yang sanggup diterima kedua belah pihak yang tengah bersengketa. Akomodasi mi terjadi pada orang atau kelmpok yang harus bekerja sama sekalipun dalam kenyataannya mereka mempunyai paham tidak sama dan berperihalan. Tanpa fasilitas dan kesediaan berakomodasi, dua pihak yang berselisih paham tersebut tidak akan mungkin bekerja sama untuk selama-lamanya.

Akomodasi bersama-sama ialah suatu cara untuk menuntaskan perperihalan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan fasilitas sanggup tidak sama-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Tujuan akomodasi, antara lain sebagai diberikut:
  1. mengurangi perperihalan antara orang-perorangan atau kelompok akhir perbedaan paham;
  2. mencegah meledaknya suatu perperihalan untuk sementara waktu tau secara temporer;
  3. memungkinkan terjadinya kolaborasi antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akhir faktor-faktor sosial psikologi;
  4. Mengupayakan peleburan kelompok-kelompok sosial yang terpisah.
Akomodasi sebagai suatu proses mempunyai beberapa bentuk. Bentuk fasilitas itu yaitu sebagai diberikut.
  • Pemaksaan (Coercion)
Pemaksaan ialah suatu bentuk fasilitas yang berI angsung melalui cara pemaksaan sepihak baik dilakukan secara pribadi (fisik) maupun secara tidak pribadi (psikologis). Pemaksaan ibarat itu spesialuntuk mungkin terjadi apabila kedua belah pihak yang tengah berakomodasi mempunyai kedudukan sosial dan kekuatan yang tidak seimbang sehingga salah satu pihak berada dalam posisi lemah. misal coercion yaitu perbudakan.
  • Kompromi (Compromise)
Kompromi ialah suatu bentuk fasilitas di mana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya biar tercapai penyelesaian terhadap perselisihan yang terjadi. Sikap dasar untuk sanggup melaksanakan dan memahami keadaan pihak lain dan begitu pula sebaliknya.
  • Arbitrase (Arbitration)
Arbitrase ialah suatu cara untuk mencapai kompromi alasannya yaitu pihak-pihak yang bertikai tidak sanggup menuntaskan sendiri sehingga perperihalan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak. Pihak ketiga menuntaskan sengketa dengan membuat keputusan-keputusan penyelesaian atas dasar ketentuan yang ada dan keputusannya bersifat mengikat.
  • Mediasi (Mediation)
Mediasi yaitu menuntaskan perperihalan (konflik) dengan mengundang pihak ketiga yang netral. Tugas utama pihak ketiga yaitu mengusahakan suatu penye- lesaian secara tenang dan berkedudukan sebagai penasihat. Pihak ketiga tidak mempunyai wewenang untuk member keputusan terhadap penyelesaian perperihalan tersebut.
  • Konsiliasi (Conciliation)
Konsiliasi yaitu suatu perjuangan untuk mempertemukan impian dan pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama. misalnya, forum tripartit, yaitu panitia tetap yang khusus bertugas menuntaskan duduk perkara perburuhan, di mana duduk wakil perusahaan, wakil buruh, dan wakil Departemen Tenaga Kerja.
  • Toleransi (Toleration)
Toleransi juga sen ng dinamakan Tolerant-Participation. Toleransi ialah suatu bentuk fasilitas tanpa persetujuan formal. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan.
  • Ajudikasi (Adjudication)
Ajudikasi yaitu penyelesaian perkara atau sengketa melalui pengadilan.
  • Stalemate
Stalemate ialah suatu bentuk akomodasi, di mana pihak-pihak yang berperihalan alasannya yaitu mempunyai kekuatan yang seimbang, berhenti pada suatu titik tertentu dalam melaksanakan perperihalannya.
Sumber Pustaka: Tiga Serangkai

Post a Comment for "Proses Interaksi Sosial Asosiatif Dalam Kolaborasi Dan Akomodasi"