Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Semangat Persatuan Dan Kesatuan Serta Percaya Pada Diri Sendiri

Semangat Persatuan Dan Kesatuan Serta Percaya Pada Diri Sendiri



Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu penjelmaan dan Sumpah Pemuda yang diucapkan pada 28 Oktober 1928. Meskipun musuh berusaha memperlemah usaha dengan caradevide et ilnpera (pecah belah dan ditaklukkan). Inisalnya dengan melaksanakan pertemuanuntuk persetujuan federasi negara-negara boneka ciptaan Belanda. Walaupun demikian, negara kesatuan masih tetap berdiri walaupun melalui jalan yang berliku-liku.

Sehagai citra adanya rasa persatuan dan kesatuan selama perang kemerdekaan. sanggup dilihat ari goresan pena seorang tokoh Angkatan 45 aitu Jenderal T.B Simatupang, “Saya bukanlah orang Jawa, saya yaitu orang Indonesia yang lahir di Tapanuli. Namun, sedikit pun saya tidak pernah merasa absurd selama pengembaraan di pulau Jawa dan dalam perang kemerdekaan ini. Syafrudiri, putra Jawa Barat yang memimpin seluruh perang rakyat di Minangkahau. pastilah tidak akan merasa dirinya absurd di sana.



Percaya pada diri sendiri



Sebelum Belanda mengalah kepada Jepang, kemudian beberapa bulan menjelang kemerdekaan diprok1amaSikan masih ada saja pihak-pihak yang merasa bahwa Indonesia masih belum siap untuk merdeka. Hal tersebut didasarkan alasan-alasan bahwa antara lain hangsa Indonesia kurang lebih 90 % masih buta huruf. Adiriinistrator dan hebat rnasih sangat sedikit, siapa yang akan mengatur pemerintaham ekonomi, pertahanan dan banyak segi lainnya? Namun, bangsa Indonesia sudah bertekad untuk merdeka dengan segala belum sempurnanya dan kelebihannYa. Meskipun semenjak tiruanla Indonesia banyak menerima menolongan dan simpati dan bangsa dan negala lam di dunia ini referensi dan kuman peijuangan kemeidekaan ini yaitu herkat usaha bangsa Indonesia sendiri. Percaya pada kekuatan dan kejayaan sebagai bangsa yang besai deinikian meresap pada bangsa Indonesia sehingga sanggup dijadikan landasan bagi peijuangan dulu dan masa kmni untuk membangun Semangat dan nilai-nilaijuang 1945 tidak tumbuh dengan sendirinya. Namun, ialah suatu proses yang berlangsung terus-menerus dalam perju angan merebut kemerdekaan dan tangan penjajah. Semangat penjuangan yang berkobar pada masa itu menjadi dorongan yang sangat besar lengan berkuasa untuk segera melepaskan diri dari belenggu penjajah. Di samping itu. timbul berbaga ijiwa, sernangat, dan nilai kejuangan lainnya, ibarat nilai dan harkat serta martabat manusia, kesadaran akan penlunya persatuan dan kesatuan, semangat nasionalisme dan patniotisme serta nilai-nilai kemerdekaan lainnya.

Kerelaan tokoh-tokoh dan pahlawan-pahlawan nasional yang berkorban deini pembebasan bangsanya dan penjajahan, patut menjadi tuntunan hidup kita dalam mengisi kernerdekaan ini. Kita hendaklah rela berkorban untuk membebaskan sebagian rakyat kita yang masih terbelakang, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun dalam bidang teknologi. Sikap yang ditampilkan oleh para tokoh atau jagoan kita selarna usaha melawan penjajah mernbuktikan bahwa mereka sudah mengamalkan usaha menyayangi kemerdekaan.

Pengalaman sejarah kita sudah menunjukan bahwa tanpa persatuan yang utuh. kita tidak akan mungkin sanggup mengenyahkan penjájahan Belanda. Bangsa Indonesia sudah menyadari betapa besarnya penderitaan dan pengorbanan para pejuang yang sudah menlampaui kita. Oleh sebab itu, tepatlah pernyataan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu klimaks sejarah usaha bangsa Indonesia yang berlangsung selama berabad-abad dan di dorong oleh amanat pendenitaan rakyat. Beberapa faktor penghambat yang ditinggalkan oleh Belanda yaitu politik pecah belah dan kuasai (devide et impera), penindasan insan terhadap insan lain. dan sifat serakah. Semua itu wajib kita berantas sebab faktor-faktor tersebut sanggup menjadi kendala dalam pembangunan Indonesia.
Sumber Pustaka: Grafindo Media Pratama

Post a Comment for "Semangat Persatuan Dan Kesatuan Serta Percaya Pada Diri Sendiri"