Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Berdasarkan Sifatnya

Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Menurut Sifatnya


Menurut sifatnya, ilmu pengetahuan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai diberikut.
  • Ilmu pengetahuan eksak, yaitu bidang ilmu wacana hal-hal yang bersifat faktual yang sanggup diketahul dan diselidiki berdasarkan percobaan serta sanggup dibuktikan dengan niscaya ibarat matematika, fisika, dan biologi.
  • IImu pengetahuan yang bersifat noneksak, dalam hal ini yaitu ilmu-ilmu sosial.
Suatu ilmu dinamakan sebagai ilmu sosial lantaran ilmu tersebut mengambil masyarakat sebagai objek yang dipelajarmnya yaitu masyarakat insan yang selalu berubah-ubah. Sosiologi sendiri ialah ilmu sosial yang objeknya yaitu masyarakat dan sudah memiliki unsur-unsur ilmu pengetahuan yang memiliki ciri-ciri sebagai diberikut.


  1. Berfat yaitu didasarkan pada observasi atau pengamatan dan daypikir yang balasannya tidak bersifat spekulatif atau mengira-ngira. Jadi, sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Sifat empiris ini seringkali dihubungkan dengan sifat ilmu yang sanggup diuji dengan fakta. misalnya, maraknya anak jalanan yang sering kita jumpal di perempatan jalan (dapat diamati dengan pancamndra) ialah akhir dan dilema ekonomi keluarga yang rendah dan tingkat pendidikan yang rendah pula. Keadaan tersebut memaksa anak menjalani profesi sebagai pengamen jalanan atau pedagang asongan.
  2. Bersifat teoritis, artmnya sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dan hasil-hasil observasi atau pengamatan. Abstraksi tersebut ialah kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menandakan kekerabatan lantaran akibat. Dan pola di atas sanggup dilihat adanya kekerabatan lantaran akibat, yitu akhir terbenturnya dilema ekonoini dan pendidikan yang rendah menjadikan terbentuknya anak jalanan.
  3. Teori-teori sosiologi dibuat berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus. Dalam pola anak jalanan di atas, terlihat bahwa teori-teori yang dipakai ialah teori yang sudah ada yaitu pendidikan dan keluarga.
  4. Bersifat nonetis, artinya yang dipersoalkan bukan baik buruknya faktor tertentu, akan tetapi tujuannya yaitu untuk menandakan fakta tersebut secara analitis atau melalui penyelidikan terhadap suatu peristiwa. Dan pola di atas keberadaan anak jalanan tidak sanggup dikatakan jelek dalam analisisnya, akan tetapi sosiologi berusaha menandakan wacana keberadaan anak jalanan beserta sebab-sebabnya.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempelajari gejala-gejala sosial, mengumpulkan kenyataan-kenyataan dengan cara yang efektif, guna menghasilkan pengetahuan lain untuk memperluas pengertian wacana suatu tanda-tanda yang sudah terjadi dan apa penyebab timbulnya tanda-tanda tersebut. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Prof. M. M. Djojogoeno, S.H., bahwa sosiologi itu bersifat pengawikan artinya sosiologi ingin mengetahui keadaan bersama-sama dan kehidupan bermasyarakat.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, meiniliki sifat dasar, yaitu sebagai diberikut.
  1. Sosiologi yaitu suatu ilmu sosial dan bukan ialah ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
  2. Sosiologi bukan ialah ilmu yang normatif, melainkan ilmu yang kategoris, artinya membatasi din pada insiden sampaumur in bukan pada apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. melaluiataubersamaini deinikian, sosiologi ialah ilmu yang bebas nilai, lantaran menilai apa yang baik dan apa yang buruk.
  3. Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang murni dan bukan ialah ilmu pengetahuan terapan atau terpakal (apilied science). Ilmu pengetahuan murni ialah pencarian akadanya pengetahuan, sedangkan penerapan praktisnya tidak diutamakan. Sebaliknya, pengetahuan terapan yaitu pencarian metode-metode untuk mempergunakan pengetahuan iliniah guna memecahkan pengetahuan praktis.
  4. Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan ilmu pengetahuan konkret, artinya dalam sosiologi yang diperlihatkan yaitu bentuk dan pola-pola insiden dalam masyarakat.
  5. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum interaksi antarmanusia.
  6. Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut soal metode yang çligunakan.
  7. Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang umum dan bukan ilmu pengetahuan khusus, artinya sosiologi mempelajari tanda-tanda umum yang ada pada setiap interaksi antarmanusia. melaluiataubersamaini kata lain, lapangan penyelidikannya bersifat umum, yakni kehidupan bersama manusia. melaluiataubersamaini deinikian, sanggup disimpulkan bahwa sosiologi yaitu ilmu sosial yang mutlak, abstrak, sesuai dengan budi sehat, berdasarkan pengalaman, bersifat umum dan berusaha mencari pengertian umum.
Sumber Pustaka: Gguaca Exact

Post a Comment for "Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Berdasarkan Sifatnya"