Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Struktur Badan Platyhelminthes Dan Fungsinya

Struktur Tubuh Platyhelminthes Dan Fungsinya

Berikut ini ialah struktur-struktur yang ada pada badan Platyhelminthes yang perlu kita pelajari bersama.

Lapisan Tubuh

sepertiyang diuraikan di atas, Platyhelininthes tergolong triploblastik aselomata. Lapisan embrionalnya terdiri dan ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Dalam perkembangan selanjutnya, lapisan mesoderma tidak mengalaini spesialisasi sehingga lapisan ini disebut sebagai parenkima sebab bentuk sel-selnya seragam, dan tidak membentuk sel-sel khusus. Ditinjau dan simetrinva, badan cacing ini terg olong simetri bilateral. Artinva kalau badan cacing dipotong membujur melalui pecahan tengah punggung sampai menembus perutnya, maka akan terbentuk dua potongan kiri-kanan yang serupa atau simetris.

Sistem Pencernaan

Cacing pipih meiniliki sistem pencernaan yang tidak sempurna. Sistem pencernaan dimulai dan mulut, dilanjutkan ke faring, kemudian kerongkongan. Pada cacing pipih golongan cacing pita tidak meiniliki jalan masuk pencernaan. Dibelakang kerongkongan terdapat usus yang kemudian bercabang-cabang membentuk saluran-saluran ke seluruh tubuhnya. Usus tersebut selaih berfungsi untuk mencerna makanan, juga berfungsi untuk mengedarkan kuliner ke seluruh tubuhnya. Sistem pencemaan yang deinikian disebut sebagai sistem gastrovaskular (gaster = perut, vasculair = saluran-saluran). Jadi, peredaran kuliner tidak dilakukan oleh darah, melainkan oleh usus.



Cacing pipih tidak memiliki anus yang diguriakan sebagai lubang pengeluaran. Sisa-sisa kuliner dihuang melalui mulutnya. Masih ingat Coelenterata yang juga mengeluarkan kuliner melalui mulutnya? Sisa-sisa kuliner berbentuk cair dikeluarkan melalui pori-pori ekskresi yang ada pada permukaan tubuhnya.

Sistem Transpor

Cacing ini tidak meiniliki sistem transpor, sebab kuliner sudah diedarkan oleh sistem gastrovaskuler. Bagaimana dengan peredaran gas dan pengeluarannya? Oksigen berdifusi eksklusif melalui permukaan tubuhnya, dan CO, juga dikeluarkan melalui selurub permukaan tubuhnya.

Sistem saraf

Sistem saraf kelas Turbellaria ialah sistem saraf yang paling priinitif di antara cacing pipih lainnya. Sel-sel saraf dan serabut saraf terdapat di dalam jaenteng parenkirna. Pusat susunan saraf terdiri dan sel-sel ganglion yang dikenal sebagai ganglion otak. Ganglion otak jumlahnya sepasang, terdapat di pecahan anterior tubuhnya atau pada pecahan kepala. Ganglion otak dihubungkan oleh serabut saraf melintang. Dan tiap-tiap ganglion otak keluar tali saraf sisi yang memanjang di kin kanan tubuhnya. Pada tempat-tempat tertentu, tali saraf sisi atau tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh serabut saraf sehingga membentuk contoh ibarat tangga yang terbuat dan tali. Sistem saraf yang deinikian dikenal sebagai sistem saraf tangga tali.

Pada Turbellaria sederhana sistem saraf inirip dengan sistem saraf Coelenterata, yakni berupa sistem saraf difus yang berbentuk jala. Pada Turbellania yang lebih tinggi tingkatannya, sel-sel saraf (neuron) terorganisasi menjadi tipe sel saraf sensorimotor, dan asosiasi. Sel-sel sensori ialah sel saraf pembawa eksklusif dan indera ke otak. Sel saraf motor ialah sel saraf pembawa eksklusif dan otak ke efektor (otot, kelenjar). Sel saraf asosiasi ialah sel saraf perantara.

Organ Indera

Gerak aktif cacing berafiliasi dengan sistem saraf dan indera. Turbellaria dan cacing hati memiliki 2 bintik mata pada pecahan anterior atau kepalanya. Bintik mata berupa struktur yang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya, yang disebut oseli.

Cacing pipih memiliki indera peraba dan sel kemoreseptor yang tersebar di seluruh tubuh. Pada Planaria, indera peraba dan sel kemoreseptor membentuk organ yang disebut aunikula (telinga) yang ibarat lubang indera pendengaran yang terletak di sisi kepala. Beberapa spesies memiliki statosista atau alat keseimbangan dan reoreseptor yaitu organ untuk mengetahui arab ajaran air.

Ekskresi Ddan Osmoregulasi

Umumnya sistem osmoregulasi terdiri dan jalan masuk dengan pembuluh yang berakhir pada sel api. Sistem pengel uaran ini dikenal sebagai protonefridia. Sel api dikelilingi oleh ruang kecil menuju lempeng berfiagela. Gerakan flagela mengalirkan cairan melalui pembuluh men uju jalan masuk pengumpul yang risikonya keluar ke pori pengel uaran. Cacing pipih ada yang memiliki sepasang proton efridiofor (lubang pengeluaran atau pori pengeluaran), ada pula yang lebih. Sisa metabolisme sebagian besar dimembuang secara difusi melalui dinding tubuh.

Reproduksi

Cacing pipih bereproduksi secara seksual dan aseksual. Banyak Turbellaria air tawar sanggup bereproduksi dengan membelah din. Pembelahan badan dimulai dan penggent ingan di belakang faring dan memisah menjadi dua hewan. Tiap-tiap potongan meregenerasi hagian yang hilang.

Pada beberapa spesies mirip Stenostonum dan Micros tonum, potongan individu tetap menempel membentuk rantai zooid.

Umumnya cacing pipih bersifat hermafrodit, tetapi melaksanakan perkawinan silang. Pada heberapa Turbellaria dan cacing pipih lain, zigot dan kuning telur tertutup kapsul. Kapsul tersebut kemudian menempel pada kerikil atau flora dan embrio muncul mirip miniatur Planaria dewasa.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Struktur Badan Platyhelminthes Dan Fungsinya"