Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional Dan Kaidah Penuntun
Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional Dan Kaidah Penuntun
Wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional ialah Wawasan Nusantara yang ialah wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan menurut UUD 1945, yaitu cara pandang dan perilaku bangsa Indonesia terkena din dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang mencakup beberapa aspek perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. (Poleksosbud).
Ketahanan Nasional
Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional menuju ke tujuan yang ingin dicapai semoga sanggup mengelakkan hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang timbul baik dan luar maupun dan dalam, maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh. Ketahanan nasional ialah kondisi dinamis yang ialah integrasi dan kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya ketahanan nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk sanggup menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional.
Ketahanan nasional mencakup ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan keamanan.
Kaidah Penuntun
Penyelenggaraan pembangunan nasional mengacu pada kaidah penuntun yang ialah fatwa bagi budi pembangunan nasional semoga senantiasa sesuai dengan landasan, makna dan hakikat, asas, wawasan, dan tujuannya, yang ialah pengamalan dan tiruana sila Pancasila secara harmonis dan sebagai kesatuan yang utuh.
Meningkatkan Pengamalan Asas Kegotongroyongan dalam Berbagai Kehidupan Pelaksanaan asas kegotongroyongan dalam kehidupan sehari-hari sanggup didiberikan beberapa contoh, di antaranya sebagai diberikut.
- Memdiberi kiprah secara terang kepada anggota keluarga.
- Meningkatkan kerja sama/gotong royong di tingkat RT, RW, desa, contohnya memmembersihkankan jalan, memmembersihkankan parit/selokan.
- Meningkatkan pembangunan di tingkat desa, contohnya pengerasan jalan atau betonisasi jalan.
- Meningkatkan pembangunan desa masing-masing, contohnya neonisasi jalan semoga jalan tampak terang di waktu malam sehingga sanggup meningkatkan keamanan lingkungan.
- Meningkatkan kolaborasi dalammendirikan tempat-tempat ibadat.
- Meningkatkan kesadaran dalam problem kemanusiaan, contohnya memmenolong korban banjir, tanah longsor, pegunungan meletus, atau kecelakaan di jalan.
- Dalam kelembagaan negara, hendaknya kita tingkatkan kesadaran, solidaritas saling menghargai, menaati dan melakukan keputusan musyawarah.
- Menghargai keputusan yang dihasiJ.kan oleh forum perwakilan rakyat yang memiliki kekuatan aturan mengikat.
Sumber Pustaka: Pabelan
Post a Comment for "Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional Dan Kaidah Penuntun"