Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kedudukan Insan Dan Malaikat - Kepercayaan Kepada Malaikat

Kedudukan Manusia dan Malaikat


Manusia diciptakan oleh Allah berasal dan turab atau tanah hat sehingga lahirnya sanggup diamati dengan indra manusia, sedangkan malaikat tercipta dan unsur nur atau cahaya yang sifatnya mistik sehingga tidak sanggup dilihat atau dirasakan dengan pancaindra manusia. Jin, iblis, dan setan termasuk rnakhluk mistik yang diciptakan oleh Allah dan api sebagaimana sabda Rasulullah saw. diberikut ini.

Yang artinya: “Malaikat itu diciptakan dan cahaya, jin diciptakan dan nyala api, dan Adam diciptakan dan apa yang sudah diterangkan kepadamu tiruana.” (H.R. Muslim)

Di antara makhluk-makjfluk Allah, menyerupai manusia, malaikat, jin, iblis, dan setan, yang paling mulia ialah insan sebagaimana firman Allah swt. diberikut.

Artinya: “Dan bergotong-royong sudah Kami muliakan belum dewasa Adam. Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami diberi mereka rezeki dan yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang tepat atas kebanyakan makhluk yang sudah kami ciptakan. “ (Q.S. Al Israk:70)

Kelebihan insan dan makhluk lain ialah insan dikaruniai logika dan nafsu sehingga sanggup menjadi motivasi dan semangat dalam menghambakan din kepada Allah swt. Manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Tentunya manusiasendiri yang sanggup menjaga dan memelihara din dan yang sanggup merendahkan martabatnya sebagaimana firman Allah swt. diberikut.

Yang artinya: “Sesungguhnya Kami sudah membuat insan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan beliau ke kawasan yang serendah-rendahnya (neraka). (Q.S. At Tin: 4-5)

Kedudukan insan akan tetap mulia dan baik serta tidak akan ditempatkan pada kawasan yang serendah-rendahnya apabila insan diberiman dan bersedekah saleh. Balasan bagi insan yang diberiman dan bersedekah saleh ialah surga, kawasan pahala yang tidak putus-putusnya. Hal inilah yang menyebabkan insan mempunyai kedudukan yang lebih mulia daripada malaikat dan malthluk lainnya. Sebagai kenyataan, Allah menghendaki kemuliaan insan sebagai diberikut.



  • Manusia dijadikan khalifah di muka bumi sebagaimana firman Allah swt. diberikut.

Yang artinya: “Dan ingatlah saat Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menyebabkan seorang khalifah di muka bumi .... “ (Q.S. Al Baqarah: 30)

  • Allah memerintahkan kepada mal.aikat untuk sujud (hormat) kepada Adam a.s.

Yang artinya: “Dan (ingatlah) saat Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah engkau kepada Adam, “maka sujudlah mereka kecuali iblis; yang enggan dan takabur dan ialah ia termasuk golongan orang orang yang kafir.” (Q.S. Al Baqarah:34)

  • Malaikat tidak sanggup menjawaban pertanyaan wacana nama-nama ilmu pengetahuan, sedangkan Adam sanggup menjawabannya alasannya didiberi ilmu dan diajarkan kepadanya.
  • Kepatuhan malaikat kepada Allah alasannya sudah tabiatnya dan malaikat tidak mempunyai hawa nafsu, sedangkan insan kepatuhannya kepada Allah melalui usaha yang berat alasannya harus melawan hawa nafsu dan godaan setan yang terkutuk.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Kedudukan Insan Dan Malaikat - Kepercayaan Kepada Malaikat"