Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Paradoks Nilai Barang Dan Jasa Dalam Prilaku Konsumen Dan Produsen

Paradoks Nilai Barang Dan Jasa


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata paradoks berarti pernyataan yang seperti berawanan dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui paradoks macam ini yang tidak sesuai dengan teori ekonomi. Misalnya, harga air sangat rendah dan harga emas sangat tinggi.

Padahal air adalah kebutuhan vital yang lebih bernilai dibandingkan emas. Kita ketahui, tanpa air mana mungkin kita sanggup hidup, walaupun jumlah emas yang kita miliki sangat banyak. Lalu, bagaimanakah paradoks ini sanggup kita jelaskan?



Mula-mula paradoks tersebut dijelaskan menurut teori biaya produksi. Teori tersebut menyampaikan bahwa semakin tinggi produksi, semakin tinggi pulalah harga barang tersebut. Itulah sebabnya harga emas membumbung tinggi meningkat besarnya biaya produksi. Selain itu, klarifikasi lebih lanjut sanggup pula mengacu pada teori nilai guna marjinal. Menurut teori ini nilai guna marjinal air yang semakin banyak digunakan (diminum) akan semakin menurun hingga balasannya nilai guna marjinalnya mendekati nol. Sebaliknya, guna marjinal emas semakin banyak justru semakin naik. Semakin banyak emas digunakan, nilai guna marjinalnya semakin tinggi.

Gejala-gejala paradoks yang terdapat antara air dan emas kiranya terdapat juga dalam barang atau jasa lainnya, asalkan dalam posisi yang serupa. Paradoks menyerupai itu sanggup kita jelaskan dengan memakai klarifikasi teori biaya produksi dan teori nilai guna marjinal. Kalau demikian, jelaslah bahwa tinggi rendahnya harga suatu barang ditentukan oleh nilai guna marjinal barang itu sendiri.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Paradoks Nilai Barang Dan Jasa Dalam Prilaku Konsumen Dan Produsen"