Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Ciri, Dan Unsur-Unsur Puisi Lama

Mendengarkan Pembacaan Puisi dan Mengidentifikasi Unsur-Unsurnya - Pada pembelajaran terlampau, kalian sudah mempelajari unsur lahir puisi. Pada peluang kali ini kalian akan mempelajari unsur batin puisi, yaitu sebagai diberikut. 

A.Tema Puisi 

Tema ialah gagasan pokok yang akan diungkapkan oleh penyair. Tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Persoalan-persoalan yang diungkapkan itu ialah penggambaran suasana batin pengarang. Tema sanggup pula berupa respon penyair terhadap kenyataan sosial budaya seh ingga puisi ialah masukana protes ataupun simpati penyair.

B. Nada dan Suasana Puisi

Nada mengungkapkan perilaku penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana ialah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau akhir psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling bekerjasama lantaran nada puisi menjadikan suasana terhadap pembacanya. Nada kagum, contohnya terdapat dalam puisi "Perempuan-perempuan Perkasa" karya Hartojo Andangjaya. Nada main-main terdapat dalam puisi "Biarin" karya Yudhistira ANM.

C. Perasaan dalam Puisi 

Puisi mengungkapkan perasaan penyair kalau penyair hendak mengagungkan keindahan alam maka sebagai masukana ekspresinya dia akan memanfaatkan imaji-imaji, majas serta diksi yang mewakili makna wacana keindahan alam tersebut.

D. Amanat  Puisi

Amanat ialah suatu pesan yang disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan-pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat ini dirumuskan sendiri oleh pembaca dan amanat itu akan selaras dengan tema puisi tersebut. 

Salah satu ciri puisi usang ialah irama yang lezat didengar lantaran adanya persamaan suara selesai di dalam satu baitnya. Irama ialah alun suara yang terdengar pada waktu seseorang membaca sebuah karya sastra (Eddy, 1991 : 100). Irama dibagi menjadi 2, yaitu metrum dan ritme.

 Mendengarkan Pembacaan Puisi dan Mengidentifikasi Unsur Pengertian, Ciri, dan Unsur-Unsur Puisi Lama

Metrum ialah irama yang tetap artinya pergantiannya sudah tetap berdasarkan teladan tertentu, sedangkan ritme ialah irama yang disebabkan perperihalan atau pergantian suara tinggi rendah secara teratur, tetapi tidak ialah jumlah suku kata yang tetap melainkan spesialuntuk menjadi gema dendang sukma penyairnya.

Irama dalam puisi sanggup ditimbulkan derigan perulangan suara berturut-turut dan bervariasi, contohnya sajak/rima akhir, asonasi, dan aliterasi. Begitu juga lantaran adanya ulangan-ulangan kata dan ulangan-ulangan bait. Juga disebabkan lantaran tekanan kata yang bergantian keras lemahnya, disebabkan oleh sifat-sifat konsonan dan vokalnya.

Frasa ialah kumpulan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Adjektiva atau kata sifat ialah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau hewan yang memiliki ciri tertentu. Jadi, frasa adjektif ialah frasa yang mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau hewan yang memiliki tertentu.



Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Pengertian, Ciri, Dan Unsur-Unsur Puisi Lama"