Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional Dalam Ilmu Ekonomi

Sistem Ekonomi Tradisional


Pada masyarakat primitif atau tradisional, segenap aspek kehidupan dan sikap diatur oleh tradisi. Sernua acara produksi, distribusi, dan konsumsi dilakukan sesuai dengan kebiasaan (tradisi) yang diwariskan oleh nenek moyang. Teknologi produksi sangat sederhana dan produktivitas sangat rendah. Keperluan hidup terbatas dan ditentukan oleh kebiasaan turun-temurun. Apa yang dikonsumsi dan dikerjakan nenek moyang, itu pula yang dikonsumsi dan dikerjakan penerusnya. Oleh sebab itu penghasilan tidak ditentukan oleh perhitungan ihwal apa yang perlu bagi insan di masa menhadir, tetapi berpedoman pada masa lalu. Kegiatan ekonomi tertuju untuk mempertahankan yang sudah ada, bukan untuk membuat yang baru.



Pada sistem tradisional, perubahan produksi dan konsumsi hampir tidak pernah ada sebab masyarakat tradisional umumnya susah mendapatkan pembaruan. Demikian juga dengan pilihan-pilihan yang tersedia. Orang tidak memperhatikan ataupun mempersoalkan apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu harus Jilakukan. Tujuan utama mereka yakni untuk mempertahankan kebiasaan yang sudah berlangsung semenjak lama.

Orang bekerja semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pokok; peningkatan standar hidup bukan menjadi tujuan utama, sebab standar hidup yang sudah ada dianggap sudah memadai. Mereka juga tidak mempersoalkan relasi antara faktor-faktor produksi yang terbatas atau langka dengan kebutuhan yang tidak terbatas. Kehidupan sehari-hari harus dijalankan berdasarkan norma-norma yang sudah ditentukan dan dilakukan dan generasi ke generasi. Jika ada di antara anggota masyarakat yang melanggar norma-norma tersebut, ia harus dieksekusi atau sanggup diasingkan dan masyarakat rersebut.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional Dalam Ilmu Ekonomi"