Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sumber Bukti Dan Fakta Sejarah Dalam Ilmu Sejarah

Sumber Bukti Dan Fakta Sejarah


Sejarah sebagai dongeng atau catatan menggambarkan sesuatu yang benar-benar terjadi pada masa Iampau Oleh alasannya ialah itulah penulisan sejarah , disusun menurut bukti dan fakta yang ialah peninggalan-peninggalan dan perbuatan insan dan masa lampau. Peninggalan-peninggalan tersebut yang lazimnya disebut sebagai . Sumber sejarah terdiri dan sebagai diberikut.

Sumber Tertulis (sumber dokumen)

Sumber tertulis contohnya prasasti, kronik, babad, hikayat, surat-surat, laporan, notulen rapat, piagam, naskah, arsip, dan surat kabar.

Sumber Benda (Artefak)

Sumber benda (artefak) berupa antara lain fosil, senjata, peralatan hidup, perhiasan, prasasti, candi, stupa, foto, patung, nisan, dan bangunan.


Sumber Lisan

Sumber mulut ialah keterangan pribadi dan pelaku atau saksi sejarah. Banyak pelaku dan saksi sejarah yang masih hidup dan zaman pendudukan Jepang, awal kemerdekaan, masa demokrasi liberal, bencana G 30 S 1965 dan sebagainya. Mereka menjadi sumber sejarah yang penting sebagai tambahan dan kekosongank ekosongan dokumeri dan masa-masa tersebut. Kelemahan dan sumber mulut mi yaitu seringkali ada unsur-unsur sub jektivitas di dalamnya. Pada umumnya tokoh-tokoh pelaku sejarah, cenderung membesar-besarkan peranannya pada suatu bencana besar sejarah.

Sumber Rekaman

Sumber rekaman berupa baik rekaman kaset audio maupun rekaman kaset video. Misalnya: rekaman bencana sekitar prokiamasi, dan rekaman demontrasi mahasiswa menuntut reformasi.

Bukti ialah sesuatu yang sanggup memperkuat kebenaran suatu pendapat maupun kesimpulan. Dalam ilmu sejarah, bukti ialah jejak-jejak peninggalan perbuatan pada masa lampau. Bukti-bukti sejarah tersebut sanggup berupa keterangan-keterangan dan para saksi atau pelaku sejarah sanggup pula berupa benda-benda peninggalan,baik tertulis maupun tidak tertulis. Misalnya, pendapat wacana prokiamasi kemerdekaan Republik Indonesia sebagai usaha bangsa Indonesia sanggup dibuktikan kebenarannya dengan antara lain konsep dan naskah teks proklamasi yang ditanhadirani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia, gedung kawasan teks itu disiapkan, keterangan-keterangan dan para saksi dan para pelaku sejarahnya menyerupai Moh.Hatta, Ahmad Soebardjo, B.M. Diah, dan Sidik Kertapati.

Peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan insan disebut dengan kenyataan sejarah , sedangkan fakta dalam ilmu sejarah ialah pernyatan wacana bencana yang ialah proses mental dan sejarawan yang bersifat subjektif. Oleh alasannya ialah itu, kenyataan sejarah rnerupakan bencana yang benar-benar terjadi pada masa lampau, maka fakta sejarah ialah pernyataan dan bencana tersebut.

Dalam membuat pernyataan wacana bencana searah itu sudah terdapat subjektivitas dan sejarawan. Subjektivitas itu terjadi baik dalam pemilihan kata dan kalimat maupun dalam pemilihan bukti-.bukti yang hendak diutarakan. Demikian juga dalam pengungkapan kenyataan-kenyataan sejarah yang sudah terjadi proses mental dan para sejarawan. Misalnya, bencana sekitar proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ialah kenyataan sejarah. Sedangkan pernyataan Moh. Hatta yang menyatakan bahwa “Soekarno sebagai orang yang mengusulkar semoga teks proklamasi ditanhadirani oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia” ialah fakta sejarah.

Agar mendapat bukti dan fakta sejarah yang benar, maka sejarawan harus berhati-hati dalam mengumpulkan sumber-sumber sejarah. Beberapa hal yang harus diperhatikan bagi seorang peneliti sejarah sehubungan dengan sumber-sumber sejarah ialah segi terpercayanya sumber (reliability) , kuatnya sumber (credibility) dan sahihnya sumber (validity).

Sumber Pustaka: Yudhistira 

Post a Comment for "Sumber Bukti Dan Fakta Sejarah Dalam Ilmu Sejarah"