Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Takwa Kepada Dewa Yang Maha Esa Dan Keselarasan Pemanfaatan Iptek Dan Nilai-Nilai Keagamaan

Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa Dan Keselarasan Pemanfaatan Iptek Dan Nilai-Nilai Keagamaan


Setiap agama mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan perintah-Nya dan menjauhi laranganNya. Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk berbuat keburukan dan kejahatan. Apalagi Tuhan sudah menganugerahkan nalar budi sehingga insan memiliki kemampuan untuk menentukan jalan hidupnya. melaluiataubersamaini kemampuan nalar budi itu insan menjadi bebas. melaluiataubersamaini kemampuan nalar budi pula insan memiliki kepandaian untuk membuatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagi suatu bangsa, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah modal yang sangat penting untuk mengakibatkan bangsa itu hidup sejahtera, kuat, tenteram, dan damai. 

Bagi bangsa Indonesia kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dihentikan hingga menggeser kepribadian bangsa yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila. Untuk menangkai hal tersebut nianusia Indonesia harus benar-benar menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik. Khusus dalam pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam uraian mi akan dibahas wacana pelaksanaan ibadah berdasarkan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pelaksanaan perintah agama dan menjauhi larangan-Nya, serta keselarasan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai keagamaan.



Pelaksanaan Ibadah Agama

Ibadah ialah perbuatan menghambakan din kepada Tuhan Yang Maha Esa yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Agama ialah aliran yang didasarkan atas kekerabatan insan dan Tuhan Yang Maha Esa, insan dengan sesamanya, dan insan dengan alam sekitarnya berdasarkan kitab suci. Dan pengertian tersebut sanggup disimpulkan bahwa pelaksanaan ibadah suatu agama ditujukan untuk menghambakan din kepacla Tuhan Yang Maha Esa dengan didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menj auhi larangan-Nya.

Pelaksanaan Perintah Agama

Kebebasan beragama ialah salah satu hak yang paling asasi lantaran kebebasan beragama bersumber dan kodrat insan sebagai makhluk Tuhan. Hak beragama bukanlah pemdiberian orang, golongan, ataupun negara. Karenanya, pelatihan kehidupan keagamaan di dalam masyarakat mnjadi sesuatu yang amat penting dalam perjuangan mencapai masyarakat yang tertib, rukun, adil, dan makmur. Pemerintah Indonesia menyadani bahwa menganut suatu agama ialah kepentingan hidup bagi setiap manusia.

Sesudah menjalani hidup di dunia, insan menyadari akan menghadapi han kematian. melaluiataubersamaini memakai akal, insan mencoba mempertanyakan lagi apakah setelah matinya insan berarti berakhir segala urusan? Apakah tidak ada lagi kehidupan yang lain? Dua pertanyaan mi tidak sanggup dijawaban dengan ilmu buatan insan kecuali agama. Jadi, agamalah yang sanggup menjawaban pensoalan insan setelah mail Sebagai ketentuan Tuhan, agama memiliki nilai yang agung, suci, dan mulia. 

Di dalam sebuah agama tenkandung ajanan penintah dan larangan yang akan membimbing insan menuju keridhaan Tuhan. Agamalah yang sanggup mempersembahkan petunjuk bagaimana agar insan sanggup hidup baik dan tenang, tentenam dan damai, baik di dunia maupun di alam abadi kelak. Nilai—nilai yang tenkandung dalam ajanan agama itu akan bermanfaa bagi insan kalau insan itu mau melaksanakannya.

Bagi bangsa Indonesia, agama memiliki kedudukan dan fungsi yang penting. Agama menupakan sumber inspinasi, sumben moral dan motivasi, sumber kneatifitas dan inovasi, dan sumber integrasi (penyatuan dalam pelaksanaan pembangunan nasional).
  • Sumber ins pirasi
Bagi bangsa Indonesia agama sanggup mengakibatkan sumber inspinasi dalam benbudaya, baik yang benupa fisik maupun nonfisik.
  • Sumber moral
Agama sanggup mempersembahkan dorongan kepada batin dan moral (akhlak) manusia. Pembangunan berjalan dengan baik kalau dilakukan dengan semangat untuk diberibadah kepada Tuhan.
  • Sumber inovasi
Agama sanggup membenikan semangat kepada individu dalam bekerja sehingga lebih kneatif dan produktif. Pada gilirannya agama sanggup pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan penyempurnaan.
  • Sumber integrasi
Agama sanggup mengintegrasikan segenap kegiatan manusja, baik individual maupun kelompok. melaluiataubersamaini kualitas ketakwaan yang tinggi rèrhadap Tuhan Yang Maha Esa dan rasa kebersamaan sebagai makhluk sosial, maka rasa persatuan sebagai. bangsa Indonesia akan tumbuh sebagai kebutuhan bersama. Sebagai sumber yang mengintegrasikan individu, keselarasan hidup beragama akan menghindarkan benturan kepentingan di dalam masyarakat. Bila individu sudah terintegrasi secara utuh, maka ia akan bisa menghadapi aneka macam tantangan, gangguan, dan kendala yang selalu hadir.

Sebagai sumber yang sanggup mengintegrasikan masyarakat, agama sanggup menjadi perekat yang menyatukan antara sesama manusia. melaluiataubersamaini didorong oleh rasa kemanusjaan, cinta kasih, dan kasih akung, maka agama pasti menghendaki kehidupan yang tenteram dan damai. Mengapa kita melakukan perintah agama dan menjauhi larangan-Nya? Bagi umat beragama yang baik, melakukan perintah Tuhan Yang Maha Esa bukan spesialuntuk ialah kewajiban, melainkan juga kebutuhan. Hal ini disebabkan keyakinan kita bahwa sebenarnya Tuhan mengetahui apa yang kita lakukan. Selain itu, kita juga yakin bahwa Tuhan akan membalas apa yang kim lakukan di dunia.

Keselarasan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan melaluiataubersamaini Nilai-Nilai Keagamaan

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang seakan tidak mengenal batas. Lebih-lebih lagi dengan tatanan dunia yang sudah mengglobal dan setiap insan bebas untuk saling saling diberinteraksi. Kenyataan ini ialah tantangan bagi kita, baik sebagai langsung maupun sebagai bangsa. Apabila kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak dimanfaatkan secara tepat, maka hal itu akan merugikan tiruana. Lebih jauh Iagi, bahkan hal tersebut akan mengikis keimanan kita. Namun, apabila kemajuan itu sanggup kita manfaatkan sebaik-baiknya, maka itu tiruana akan angat berkhasiat bagi peningkatan kualitas kehidupan manusia. 

Dari uraian tersebut sanggup disimpulkan bahwa agar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak merusak atau mengaburkan nilai-nilai keagamaan, perlu diusahakan keselarasan dalam penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan. Yang paling penning tentunya kita wajib meningkatkan keimanan dan rasa keberagamaan kita.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Takwa Kepada Dewa Yang Maha Esa Dan Keselarasan Pemanfaatan Iptek Dan Nilai-Nilai Keagamaan"